Maghfirah, Sebutan untuk 10 Hari Kedua Bulan Ramadan

Maghfirah, Sebutan untuk 10 Hari Kedua Bulan Ramadan

Alvin Setiawan - detikHikmah
Kamis, 28 Mar 2024 16:15 WIB
Ramadan lantern by the open window. Beautiful Greeting Card with copy space for Ramadan and Muslim Holidays. An illuminated Arabic lamp. Mixed media.
Ilustrasi 10 hari kedua Ramadan. (Foto: Getty Images/iStockphoto/TanyaSid)
Jakarta - Kini muslim mulai memasuki 10 hari kedua bulan Ramadan yang disebut juga sebagai maghfirah atayampunan). Terdapat banyak keutamaan di dalamnya yang perlu diketahui.

Bulan Ramadan dibagi menjadi tiga babak, masing-masing babak memiliki keutamaannya. Hal ini disampaikan di dalam buku Imam Al-Ghazali yang berjudul Mukasyafatul Qulub, Menyingkap Tabir Hati untuk Mendekati Allah.

Disebutkan dalam salah satu sabda Rasulullah SAW, "Awal bulan itu adalah rahmat, pertengahannya adalah ampunan, dan akhirnya adalah kemerdekaan dari neraka."

Makna dari hadits di atas, pada 10 hari kedua bulan Ramadan (pertengahan bulan) merupakan maghfirah atau ampunan bagi hamba-hambanya yang ikhlas menjalankan puasa karena Allah SWT.

Dijelaskan lebih lanjut dalam buku Kompilasi Khotbah Jumat susunan Sekretaris Isyaat Pengurus Besar Jemaat Ahmadiyah Indonesia, untuk meraih maghfirah atau ampunan, seseorang harus berpuasa secara tulus karena Allah SWT.

Selain itu, muslim dianjurkan untuk beramal saleh sehingga amalan ini menjadi bagian dari kehidupannya yang abadi dan menjadi sarana untuk masuk dalam rahmat Allah SWT untuk selama-lamanya.

Keutamaan 10 Hari Kedua Bulan Ramadan

1. Ada Malam Nuzulul Qur'an

Waktu pasti turunnya Al-Qur'an masih banyak perbedaan pendapat di kalangan ulama. Merangkum dari buku 10 Malam Pertengahan Ramadhan oleh Shabri Shaleh Anwar surah Al Anfal ayat 41 menjadi landasan Al-Qur'an diturunkan pada 17 malam Ramadan kepada Rasulullah SAW.

Allah SWT berfirman,

وَاعْلَمُوْٓا اَنَّمَا غَنِمْتُمْ مِّنْ شَيْءٍ فَاَنَّ لِلّٰهِ خُمُسَهٗ وَلِلرَّسُوْلِ وَلِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَابْنِ السَّبِيْلِ اِنْ كُنْتُمْ اٰمَنْتُمْ بِاللّٰهِ وَمَآ اَنْزَلْنَا عَلٰى عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعٰنِۗ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

Artinya: "Ketahuilah, sesungguhnya apa pun yang kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka seperlimanya untuk Allah, Rasul, kerabat (Rasul), anak-anak yatim, orang-orang miskin, dan ibnusabil, jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Nabi Muhammad) pada hari al-furqān (pembeda), yaitu pada hari bertemunya dua pasukan. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.."

Pada ayat itu, disebutkan hari Furqaan atau hari bertemunya pasukan. Sebagian mufassirin berpendapat bahwa hari Furqaan, yaitu pada saat bertemunya dua pasukan di perang Badar yang bertepatan pada hari Jumat 17 Ramadan 2 Hijriah. Hal ini menandakan Al-Qur'an diturunkan pada 10 hari kedua bulan Ramadan yang di dalamnya terdapat kemuliaan karena turunnya kitab suci ke dunia.

2. Dilipatgandakan Amalan Kebaikan

Dikutip dari Buku Pintar Khutbah Jum'at Tematik karya Ibnu Marzuki al-Gharani, terdapat sebuah hadits yang mengatakan ibadah dan puasa yang dilakukan akan dilipatgandakan hingga 700 kali lipat.

"Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah SWT berfirman (yang artinya) 'Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku'." (HR Muslim)

3. Diampuni Segala Dosa

Diambil dari buku Panduan Sholat Rasulullah 1 karya Imam Abu Wafa, bagi mereka yang istiqamah beribadah pada bulan Ramadan akan diampuni segala dosanya. Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda,

"Salat lima waktu, Jumat ke Jumat berikutnya, Ramadan ke Ramadan berikutnya adalah penghapus (kesalahan) di antara waktu-waktu tersebut apabila dijauhi dosa-dosa besar." (HR Muslim)

Amalan yang Dianjurkan pada 10 Hari Kedua Ramadan

1. Tadarus Al-Qur'an

Dikutip dari buku Menggapai Rahmat Dan Ampunan Di Bulan Ramadhan karya Abu Utsman Kharisman, muslim juga dianjurkan tadarus Al-Qur'an pada setiap malam Ramadan seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

Salah satu riwayat menyebutkan Rasulullah SAW bertadarus bersama Malaikat Jibril.

وَكَانَ جِبْرِيلُ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ J

Artinya: "Jibril menemui nabi setiap malam di bulan Ramadhan dan mengajarkan/ menyimak bacaan al-Quran (dari beliau)." (HR Bukhari)

2. Salat Tarawih

Ibadah yang dianjurkan untuk diamalkan pada 10 hari kedua bulan Ramadan adalah salat Tarawih. Pasalnya, salat Tarawih termasuk ibadah sunah memiliki pahala besar.

Dikutip dari buku 99 Jalan Meraih Ridho Allah karya Rozi ibnu Syahrowardi, terdapat sebuah hadits yang berbunyi, "Barang siapa menunaikan salat malam dibulan Ramadan dengan keimanan dan mengharap pahala (dari Allah SWT), niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR Bukhari dan Muslim)

3. Salat Malam

Selain salat Tarawih, umat Islam juga dianjurkan melakukan salat malam pada bulan Ramadan, termasuk pada 10 hari kedua bulan Ramadan. Salat malam yang dimaksud adalah salat Tahajud, Taubat, Hajat, dan salat sunah lainnya.

Perintah tersebut termaktub dalam surah Al-Furqan ayat 63-64. Allah SWT berfirman:

وَعِبَادُ الرَّحۡمٰنِ الَّذِيۡنَ يَمۡشُوۡنَ عَلَى الۡاَرۡضِ هَوۡنًا وَّاِذَا خَاطَبَهُمُ الۡجٰهِلُوۡنَ قَالُوۡا سَلٰمًا‏ ٦٣ وَالَّذِيۡنَ يَبِيۡتُوۡنَ لِرَبِّهِمۡ سُجَّدًا وَّقِيَامًا‏ ٦٤

Artinya: Hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka (dengan kata-kata yang menghina), mereka mengucapkan, "Salam." Dan, orang-orang yang mengisi waktu malamnya untuk beribadah kepada Tuhan mereka dengan bersujud dan berdiri.

4. Bersedekah

Dalam Islam, muslim dianjurkan untuk bersedekah, terutama di bulan Ramadan karena bernilai pahala di sisi Allah SWT. Rasulullah SAW disebut di dalam beberapa riwayat sebagai orang yang paling dermawan. Namun, beliau lebih dermawan ketika di bulan Ramadan.

Di dalam buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun karya Ustaz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid, terdapat sebuah hadits menjelaskan tentang keutamaan bersedekah pada Ramadan.

Rasulullah SAW bersabda, "Sedekah yang paling utama adalah shadaqah pada bulan Ramadan." (HR Tirmidzi)

Wallahu a'lam bisshawab.


(rah/rah)

Hide Ads