Bulan Ramadan disambut dengan penuh suka cita oleh semua umat Islam, tidak terkecuali anak-anak. Walaupun belum diwajibkan untuk berpuasa, orang tua dapat mendidik anaknya yang belum baligh dengan puasa bedug. Muncul pertanyaan, puasa bedug sampai jam berapa? Simak penjelasannya.
Puasa secara istilah berarti menahan diri dari makan, minum, dan segala hal yang membatalkan puasa dari terbit hingga terbenam fajar karena Allah Ta'ala. Puasa diwajibkan bagi umat Islam yang telah memasuki usia baligh.
Baca juga: Puasa: Pengertian, Jenis, Rukun dan Syarat |
Pengertian Puasa Bedug
Puasa bedug merupakan puasa hingga waktu Zuhur, yaitu ketika azan Zuhur dikumandangkan. Mengutip buku Memantaskan Diri Menyambut Bulan Ramadhan karya Abu Maryam Kautsar Amru, puasa bedug merupakan sebutan dari masyarakat Jawa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Puasa bedug ini dilakukan sebagai latihan bagi anak-anak. Selain puasa bedug, istilah "puasa latihan" dari daerah lain misalnya sabedug dari Sunda. Sabedug memiliki pengertian yang sama dengan puasa bedug yaitu puasa hingga waktu Zuhur, sebagaimana dijelaskan dalam buku Sukses Melatih Anak Berpuasa karya Ummu Qhania.
Menukil buku Tetap Sehat Saat Berpuasa bagi Diabetisi karya Dian Handayani dkk, hendaknya orang tua melatih anak-anaknya yang belum baligh untuk berpuasa. Ini agar anak-anak terlatih dan siap ketika menginjak usia wajib berpuasa nantinya.
Waktu Puasa Bedug
Sebagaimana dijelaskan Hafidz Muftisany dalam Fikih Keseharian, sesuai dengan pengertiannya, puasa bedug dijalankan dari terbit fajar hingga azan Zuhur berkumandang. Anak-anak yang menjalankan puasa bedug lalu diperbolehkan makan dan minum, selebihnya kembali berpuasa dan menunggu waktu Magrib untuk kembali berbuka.
Apabila anak sudah terlatih dan sudah kuat untuk memperpanjang waktu puasanya, maka ia bisa berpuasa hingga waktu Asar ataupun Maghrib (sehari penuh).
Usia Puasa Bedug
Anak diperbolehkan untuk melakukan puasa bedug hingga ia berusia baligh. Bagaimanapun, anak yang belum mencapai usia baligh memang tidak diwajibkan berpuasa. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits.
Rasulullah SAW bersabda, "Pena diangkat (gugur kewajiban) dari tiga; Orang gila yang hilang akal hingga sembuh, orang tidur hingga bangun dan anak kecil hingga bermimpi (baligh)." (HR Abu Daud)
Namun, orang tua tetap dianjurkan untuk melatih anaknya berpuasa. Abu Maryam Kautsar Amru dalam buku Memantaskan Diri Menyambut Bulan Ramadhan mengutip perkataan Al-Kharaqi, "Kalau anak berumur sepuluh tahun dan mampu berpuasa, maka dibiasakan (puasa)."
Lebih lanjut, Syekh Ibnu Utaimin berkata, "Anak kecil tidak diharuskan berpuasa sampai dia baligh. Akan tetapi dianjurkan (untuk melakukannya) apabila dia kuat agar terlatih dan terbiasa. Sehingga akan mudah (melakukannya) apabila telah baligh. Dahulu para sahabat Radhiallahu Anhum, mereka adalah umat terbaik, menganjurkan puasa pada anak-anak mereka yang masih kecil." (Majmu Fatawa Syekh Ibnu Utsaimin, 19/28-29)
Hukum Puasa Bedug bagi Orang Dewasa
Orang yang telah dewasa atau telah memasuki usia baligh tentu tidak boleh melakukan puasa bedug. Ini karena mereka telah memenuhi salah satu syarat wajib puasa, yaitu berusia baligh.
Apabila orang dewasa yang berpuasa makan dan minum pada waktu Zuhur, tentu puasanya batal. Ini karena makan dan minum dengan sengaja termasuk perkara yang membatalkan puasa. Hal ini sesuai dengan apa yang dijelaskan dalam Al-Qur'an surah Al-Baqarah ayat 187.
...وَكُلُوْا وَاشْرَبُوْا حَتّٰى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْاَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْاَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِۖ ثُمَّ اَتِمُّوا الصِّيَامَ اِلَى الَّيْلِۚ...
Artinya: "...Makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar. Kemudian, sempurnakanlah puasa sampai (datang) malam..."
(aeb/kri)
Komentar Terbanyak
Rekening Buat Bangun Masjid Kena Blokir, Das'ad Latif: Kebijakan Ini Tak Elegan
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa