Setiap muslim tentu berharap dapat melalui hari perhitungan dengan mudah dan penuh rahmat. Salah satu ikhtiar yang bisa dilakukan adalah dengan memanjatkan doa memohon hisab yang mudah kepada Allah SWT.
Doa ini bersumber dari ajaran Rasulullah SAW dan memiliki makna yang dalam tentang harapan akan ampunan Allah SWT. Berikut bacaan doa memohon hisab yang mudah lengkap dalam tulisan Arab beserta artinya.
Doa Memohon Hisab yang Mudah: Arab, Latin dan Artinya
Bacaan doa memohon hisab yang mudah mengutip dari buku 175 Doa Dalam Keseharian Kita tulisan Muhammad Azri Zulal bin Kholid Baraja, berikut ini:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
اللَّهُمَّ حَاسِبْنِي حِسَابًا يَسِيرًا
Allaahumma haasibnii hisaaban yasiiran.
Artinya: "Ya Allah, hisablah aku dengan hisab yang mudah."
Doa Minta Surga dan Berlindung dari Neraka
Berikut adalah doa meminta surga dan berlindung dari neraka yang bisa umat Islam amalkan, dikutip dalam buku Tafsir Shalat karya Ammi Nur Baits:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ النَّارِ
Allahumma innii as-alukal jannah wa a'uudzu bika minan naar
Artinya: "Ya Allah, aku memohon kepada-Mu surga dan aku berlindung kepada-Mu dari neraka"
Hisab Amal Perbuatan Manusia di Hari Kiamat
Menurut buku Panduan Praktis Muslim karya Fahd Salem Bahammam, Allah SWT akan menghisab seluruh amal perbuatan hamba-Nya yang telah dilakukan selama hidup di dunia. Bagi orang yang beriman, mengesakan Allah SWT, dan taat kepada-Nya, hisab akan dijalani dengan mudah. Sebaliknya, bagi mereka yang mempersekutukan Allah SWT dan gemar berbuat maksiat, hisabnya akan terasa berat dan sulit.
Seluruh amal perbuatan manusia akan ditimbang dengan timbangan yang adil. Amal kebaikan diletakkan pada satu sisi, sementara amal keburukan berada di sisi lainnya. Jika kebaikan lebih berat daripada keburukan, balasannya adalah surga. Namun, jika keburukan lebih dominan, balasannya adalah neraka. Allah SWT tidak akan berlaku zalim kepada hamba-Nya, sekecil apa pun perbuatan akan tetap diperhitungkan.
Hal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al-Anbiya ayat 47,
وَنَضَعُ الْمَوَازِيْنَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيٰمَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْـًٔاۗ وَاِنْ كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ اَتَيْنَا بِهَاۗ وَكَفٰى بِنَا حٰسِبِيْنَ
Artinya: "Kami akan meletakkan timbangan (amal) yang tepat pada hari Kiamat, sehingga tidak seorang pun dirugikan walaupun sedikit. Sekalipun (amal itu) hanya seberat biji sawi, pasti Kami mendatangkannya. Cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan."
Surga dan Neraka sebagai Balasan Amal Manusia
Masih merujuk sumber sebelumnya, surga digambarkan sebagai tempat tinggal abadi yang penuh kenikmatan. Surga diperuntukkan bagi orang-orang beriman dan bertakwa yang taat kepada Allah SWT dan Rasul-Nya. Di dalamnya tersedia berbagai kenikmatan yang diinginkan manusia, dan seluruh kenikmatan tersebut bersifat kekal.
Allah SWT mendorong hamba-Nya untuk bersungguh-sungguh dalam ketaatan dan bersegera meraih ampunan serta surga yang luasnya seluas langit dan bumi. Hal ini ditegaskan dalam surah Ali 'Imran ayat 133,
وَسَارِعُوْٓا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ وَالْاَرْضُۙ اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَۙ
Artinya: "Bersegeralah menuju ampunan dari Tuhanmu dan surga (yang) luasnya (seperti) langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa."
Sebaliknya, neraka adalah tempat tinggal abadi yang dipenuhi siksaan. Tempat ini disiapkan bagi orang-orang kafir yang mengingkari Allah SWT dan Rasul-Nya. Di dalam neraka terdapat berbagai bentuk azab yang pedih dan sulit dibayangkan oleh akal manusia.
Allah SWT juga memperingatkan hamba-Nya agar berhati-hati terhadap neraka yang disediakan bagi orang-orang kafir, sebagaimana dijelaskan dalam surah Al-Baqarah ayat 24,
فَاِنْ لَّمْ تَفْعَلُوْا وَلَنْ تَفْعَلُوْا فَاتَّقُوا النَّارَ الَّتِيْ وَقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ ۖ اُعِدَّتْ لِلْكٰفِرِيْنَ
Artinya: "Jika kamu tidak (mampu) membuat(-nya) dan (pasti) kamu tidak akan (mampu) membuat(-nya), takutlah pada api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu yang disediakan bagi orang-orang kafir."
Wallahu a'lam.
(kri/kri)












































Komentar Terbanyak
Bolehkah Umat Islam Meniup Terompet saat Malam Tahun Baru?
Innalillahi, Muazin Masjid Nabawi Wafat Setelah 25 Tahun Kumandangkan Azan
Pertama Kali! Kemenag Gelar Natal Bersama Kristen-Katolik di TMII