- Hukum Sholat Tarawih
- Keutamaan Sholat Tarawih Malam ke-1 Malam ke-2 Malam ke-3 Malam ke-4 Malam ke-5 Malam ke-6 Malam ke-7 Malam ke-8 Malam ke-9 Malam ke-10 Malam ke-11 Malam ke-12 Malam ke-13 Malam ke-14 Malam ke-15 Malam ke-16 Malam ke-17 Malam ke-18 Malam ke-19 Malam ke-20 Malam ke-21 Malam ke-22 Malam ke-23 Malam ke-24 Malam ke-25 Malam ke-26 Malam ke-27 Malam ke-28 Malam ke-29 Malam ke-30
Sholat Tarawih adalah sholat yang dikerjakan pada malam-malam di bulan Ramadan. Sholat ini dikerjakan sesudah sholat Isya atau sebelum sholat Witir. Sholat Tarawih merupakan salah satu di antara tanda-tanda kebesaran bulan Ramadan.
Menukil buku Tarawih Bersama Nabi oleh Muhammad Ali Asshobuny, sholat Tarawih memiliki keagungan tersendiri dalam setiap jiwa kaum muslimin, dan mempunyai derajat serta fadilah khusus di sisi Allah SWT. Dalam hadis shahih yang dikeluarkan Imam Al-Bukhari ra, Rasulullah SAW telah bersabda,
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إيْمَا نًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Barangsiapa beribadah (menghidupkan) bulan Ramadan dengan iman dan mengharap pahala, maka Allah SWT akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu," (HR Bukhari dan Muslim).
Hukum Sholat Tarawih
Sholat Tarawih hukumnya sunah, bagi laki-laki maupun perempuan. Rasulullah SAW telah mengerjakan sholat ini dan menganjurkan umatnya untuk menunaikannya.
Ibnu Qudamah dalam kitabnya Al Mughni menjelaskan bahwa sholat Tarawih itu sunah muakkadah. Orang yang pertama kali mengerjakannya adalah Rasulullah SAW.
Sunah muakkadah merupakan sunah yang sangat ditekankan dan tidak boleh ditinggalkan tanpa alasan yang syar'i. Hal ini berdasarkan dalil-dalil dari Al-Qur'an surat Al-Isra ayat 79:
وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَّكَ عَسَىٰ أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُودًا
"Dan pada sebagian malam hari, bertasbihlah kepada-Nya serta tambahan bagi ibadahmu. Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji."
Keutamaan Sholat Tarawih
Merujuk buku Ternyata Shalat dan Puasa Sunnah Dapat Mempercepat Kesuksesan karya Ceceng Salamudin, M.Ag., secara umum keutamaan sholat tarawih didasarkan pada hadis yang menyatakan bahwa orang yang melaksanakan Qiyamu Ramadan akan diampuni dosa-dosanya yang terdahulu. Keutamaan lainnya pahala akan dilipatgandakan sampai sepuluh kali bahkan lebih.
Hal ini berdasarkan pada hadis Rasulullah SAW dari Ali bin Abi Thalib yang terdapat dalam kitab Dzurratun Naashihiin. Rasulullah ditanya tentang keutamaan Tarawih saat bulan Ramadan, lantas beliau menjawab:
Malam ke-1
Orang mukmin keluar dari dosanya pada malam pertama, seperti saat dia dilahirkan oleh ibunya.
Malam ke-2
Ia dan kedua orang tuanya diampuni, jika keduanya mukmin.
Malam ke-3
Seorang malaikat berseru dibawah 'Arsy: "Mulailah beramal, semoga Allah SWT mengampuni dosamu yang sudah lewat."
Malam ke-4
Ia memperoleh pahala seperti pahala membaca Taurat, Injil, Zabur, dan Al-Furqan (Al-Quran).
Malam ke-5
Allah SWT memberikan pahala sebagaimana pahala orang yang melakukan sholat di Masjidil Haram, Masjid Nabawi, dan Masjidil Aqsa.
Malam ke-6
Allah SWT memberikan pahala orang yang melakukan thawaf di Baitul Makmur dan dimohonkan ampun oleh setiap batu dan cadas.
Malam ke-7
Seolah-olah, ia mencapai derajat Nabi Musa a.s. dan kemenangannya atas Fir'aun dan Haman.
Malam ke-8
Allah SWT memberinya apa yang pernah Diberikan-Nya kepada Nabi Ibrahim as.
Malam ke-9
Seolah-olah ia beribadah kepada Allah SWT sebagaimana ibadahnya Rasulullah SAW.
Malam ke-10
Allah SWT memberinya kebaikan di dunia dan akhirat.
Malam ke-11
Dia meninggalkan dunia sebagaimana dia dilahirkan dari rahim ibunya.
Malam ke-12
Pada hari kiamat, wajahnya bersinar bagai bulan purnama di malam yang gelap gulita.
Malam ke-13
Pada hari kiamat, dia hadir dengan keamanan dari segala keburukan.
Malam ke-14
Para malaikat datang sambil memberikan kesaksian untuknya bahwa dia telah melaksanakan sholat tarawih, sehingga Allah tidak memeriksanya pada hari kiamat.
Malam ke-15
Dia didoakan oleh para malaikat serta oleh para penanggung Arsy dan Kursi.
Malam ke-16
Allah SWT menerapkan baginya kebebasan untuk selamat dari neraka dan kebebasan masuk ke dalam surga.
Malam ke-17
Ia diberi pahala seperti pahala para nabi.
Malam ke-18
Seorang malaikat berkata, "Wahai hamba Allah, sesungguhnya Allah ridho kepadamu dan kepada ibu bapakmu."
Malam ke-19
Allah SWT mengangkat derajat-derajatnya dalam surga Firdaus.
Malam ke-20
Allah SWT memberi pahala para Syuhada (orang-orang yang mati syahid) dan shalihin (orang-orang yang saleh).
Malam ke-21
Allah SWT mendirikan untuknya sebuah bangunan dari cahaya.
Malam ke-22
Pada hari kiamat, dia tiba dengan keamanan dari segala kesedihan dan kesusahan.
Malam ke-23
Allah SWT membangunkan untuknya sebuah kota di surga.
Malam ke-24
Dia mendapatkan dua puluh empat doa yang dikabulkan.
Malam ke-25
Allah SWT menghapuskan darinya adzab kubur.
Malam ke-26
Pahalanya diangkat oleh Allah SWT selama empat puluh tahun.
Malam ke-27
Ia dapat melewati shirath pada hari kiamat, bagaikan kilat yang menyambar.
Malam ke-28
Allah SWT meningkatkan baginya seribu derajat dalam surga.
Malam ke-29
Allah SWT memberinya pahala seribu haji yang diterima.
Malam ke-30
Allah SWT berfirman, "Hai hamba-Ku, nikmatilah buah-buahan surga, mandilah dengan air Salsabil, dan minumlah dari telaga Kautsar. Aku adalah Tuhanmu dan engkau adalah hamba-Ku."
Wallahu a'lam.
(hnh/lus)
Komentar Terbanyak
Ribuan Orang Teken Petisi Copot Gus Yahya dari MWA UI
Majelis Umum PBB Sahkan Resolusi Solusi Dua Negara Israel-Palestina, Tanpa Hamas
142 Negara PBB Setuju Palestina Merdeka tapi Gaza Terus Digempur Israel