- Sebutan dan Nama Lain Ramadan 1. Syahrul Mubarok (Bulan yang Penuh Keberkahan) 2. Syahrul Shiyaam (Bulan Puasa) 3. Syahrul Qiyaam (Bulan untuk Banyak Berdiri untuk Salat) 4. Syahrul Qur'an (Bulan Al-Qur'an) 5. Syahrul Ibadah (Bulan Ibadah) 6. Syahrul Ghufron atau Syahrul Maghfiroh (Bulan Penuh Pengampunan) 7. Syahrush Shobr (Bulan Kesabaran) 8. Syahrul Jud (Bulan memberi atau Bulan Kedermawanan) 9. Syahrut Tarbiyah (Bulan Pendidikan dan Pembinaan)
Ramadan bulan yang mulia. Bulan ini juga memiliki beberapa sebutan lain yang arti dan maknanya baik.
Saking istimewanya, Allah SWT secara eksplisit menyebutkan Ramadan dalam firman-Nya melalui ayat Al-Qur'an. Termaktub dalam surah Al Baqarah ayat 185, Allah SWT berfirman,
ØŽÙÙÙØ±Ù رÙÙ ÙØ¶ÙاÙÙ Ù±ÙÙÙØ°ÙÙ٠أÙÙØ²ÙÙÙ ÙÙÙÙÙ Ù±ÙÙÙÙØ±ÙØ¡ÙØ§ÙÙ ÙÙØ¯ÙÙ ÙÙÙÙÙÙÙØ§Ø³Ù ÙÙØšÙÙÙÙÙÙٰت٠٠ÙÙÙÙ Ù±ÙÙÙÙØ¯ÙÙÙ° ÙÙÙ±ÙÙÙÙØ±ÙÙÙØ§ÙÙ Û ÙÙÙ ÙÙ ØŽÙÙÙØ¯Ù Ù ÙÙÙÙÙ Ù Ù±ÙØŽÙÙÙÙØ±Ù ÙÙÙÙÙÙØµÙÙ ÙÙÙ Û ÙÙÙ ÙÙ ÙÙØ§ÙÙ Ù ÙØ±ÙÙØ¶Ùا Ø£ÙÙ٠عÙÙÙÙÙ° سÙÙÙØ±Ù ÙÙØ¹ÙدÙÙØ©Ù Ù ÙÙÙ٠أÙÙÙÙØ§Ù Ù Ø£ÙØ®ÙØ±Ù Û ÙÙØ±ÙÙØ¯Ù Ù±ÙÙÙÙÙÙ ØšÙÙÙÙ Ù Ù±ÙÙÙÙØ³Ùر٠ÙÙÙÙØ§ ÙÙØ±ÙÙØ¯Ù ØšÙÙÙÙ Ù Ù±ÙÙØ¹ÙØ³ÙØ±Ù ÙÙÙÙØªÙÙÙÙ ÙÙÙÙØ§Û Ù±ÙÙØ¹ÙدÙÙØ©Ù ÙÙÙÙØªÙÙÙØšÙÙØ±ÙÙØ§Û Ù±ÙÙÙÙÙ٠عÙÙÙÙÙ° Ù ÙØ§ ÙÙØ¯ÙÙÙ°ÙÙÙ Ù ÙÙÙÙØ¹ÙÙÙÙÙÙÙ Ù ØªÙØŽÙÙÙØ±ÙÙÙÙ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil). Oleh karena itu, siapa di antara kamu hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada bulan itu, berpuasalah. Siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya) sebanyak hari (yang ditinggalkannya) pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur."
Selain Ramadan, apa sebutan untuk bulan mulia ini?
Sebutan dan Nama Lain Ramadan
Merangkum buku Memantaskan Diri Menyambut Bulan Ramadhan karya Abu Maryam Kautsar Amru, berikut beberapa sebutan untuk bulan Ramadan:
1. Syahrul Mubarok (Bulan yang Penuh Keberkahan)
Ramadan disebut sebagai Syahrul Mubarok karena memiliki banyak kebaikan dan keberkahan di bulan ini.
Barokah secara bahasa artinya adalah tetap langgeng kebaikan akan suatu hal, atau bertambahnya kebaikan sesuatu hal. Kebaikan yang dimaksud ada yang bersifat indrawi (fisik kasat mata), dan ada juga yang bersifat maknawi (perasaan dan kebahagiaan).
Keberkahan Ramadan juga terletak pada keberadaan malam Lailatulqadar pada 10 hari terakhir Ramadan. Seorang mukmin yang beribadah di malam Lailatulqadar, nilai ibadahnya lebih baik dibandingkan dengan nilai ibadah selama 1000 bulan. Wallahu a'lam.
2. Syahrul Shiyaam (Bulan Puasa)
Allah SWT mewajibkan umat Islam untuk berpuasa di sepanjang Ramadan. Itulah sebabnya Ramadan juga disebut Syahrul Shiyaam.
3. Syahrul Qiyaam (Bulan untuk Banyak Berdiri untuk Salat)
Salat qiyaam atau salat malam saat Ramadan merujuk pada amalan salat sunah Tarawih.
4. Syahrul Qur'an (Bulan Al-Qur'an)
Ramadan disebut Syahrul Qur'an karena Al-Qur'an pertama kali diturunkan ke langit dunia pada bulan Ramadan, dan untuk selanjutnya disampaikan secara berangsur-angsur kepada Rasulullah SAW selama 23 tahun.
5. Syahrul Ibadah (Bulan Ibadah)
Ramadan juga disebut sebagai bulan ibadah karena pahala beribadah di bulan ini berbeda dibandingkan dengan pahala ibadah di luar bulan Ramadan.
Bahkan menurut hadits sahih, pahala umrah di bulan Ramadan sebanding dengan pahala haji.
6. Syahrul Ghufron atau Syahrul Maghfiroh (Bulan Penuh Pengampunan)
Sebagaimana hadits sahih riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda,
"Siapa yang berpuasa pada bulan Ramadan dengan penuh keimanan dan keikhlasan maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah berlalu." (HR Bukhari Muslim)
Dalam hadits lain, Rasulullah SAW bersabda,
"Salat lima waktu, hari Jumat sampai hari Jumat berikutnya, bulan Ramadan sampai bulan Ramadan berikutnya merupakan penghapus dosa antara waktu-waktu tersebut, selama tidak mengerjakan dosa-dosa besar." (HR Muslim)
Dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah SAW naik mimbar lalu bersabda: 'Amin, Amin, Amin'.
Maka para sahabat pun bertanya : "Kenapa engkau berkata demikian, wahai Rasulullah?"
Kemudian beliau bersabda, "Baru saja Jibril berkata kepadaku: "Allah melaknat seorang hamba yang melewati Ramadan tanpa mendapatkan ampunan", maka kukatakan, "Amin".
Kemudian Jibril berkata lagi, "Allah melaknat seorang hamba yang mengetahui kedua orang tuanya masih hidup, namun tidak membuatnya masuk surga (karena tidak berbakti kepada mereka berdua)", maka aku berkata: "Amin".
Kemudian Jibril berkata lagi, "Allah melaknat seorang hamba yang tidak bersholawat ketika disebut namamu", maka kukatakan, "Amin"! (Dishahihkan oleh Al Mundziri dalam At Targhib Wat Tarhib, dan dihasankan oleh Syaikh Albani dalam Shahih At Targhib)
7. Syahrush Shobr (Bulan Kesabaran)
Selama bulan puasa umat Islam dididik untuk sabar. Bahkan Rasulullah SAW mengajarkan jika ada orang yang mencela dan mengganggunya, maka hendaklah mengatakan "sesungguhnya aku sedang berpuasa" dan bersabar tidak melayani gangguannya.
Rasulullah SAW bersabda,
"Puasa itu adalah perisai, jika salah seorang dari kalian sedang berpuasa, maka janganlah mengucapkan ucapan kotor, dan jangan pula bertindak bodoh. Jika ada seseorang yang mencelanya atau mengganggunya, hendaklah mengucapkan: Sesungguhnya aku sedang berpuasa." (HR Bukhari)
8. Syahrul Jud (Bulan memberi atau Bulan Kedermawanan)
Rasulullah SAW memiliki sifat sangat dermawan kepada orang lain, terutama pada bulan Ramadan, melebihi bulan-bulan lainnya.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, ia berkata,
"Rasulullah SAW adalah orang yang paling dermawan dan saat beliau paling dermawan adalah di bulan Ramadan ketika Malaikat Jibril menemui beliau. Malaikat Jibril senantiasa menemui beliau pada setiap malam dalam bulan Ramadan untuk saling mempelajari Al-Qur'an. Pada saat itu Rasulullah lebih dermawan dalam melakukan amal kebajikan (sedekah) melebihi (cepat dan luasnya) hembusan angin." (HR Bukhari dan Muslim)
9. Syahrut Tarbiyah (Bulan Pendidikan dan Pembinaan)
Selama berpuasa kaum muslimin banyak dididik dan dibina untuk sabar, menghindari kemaksiatan, banyak melakukan ibadah, berkelakuan baik, dermawan, dan lain-lain sebagainya.
Baca juga: Sahur Adalah: Pengertian, Hukum dan Waktunya |
(dvs/kri)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI
Info Lowongan Kerja BP Haji 2026, Merapat!