Bacaan Niat Sholat Tarawih Lengkap untuk Imam, Makmum dan Sendiri

Diky Darmanto - detikHikmah
Kamis, 14 Mar 2024 14:00 WIB
Bacaan niat sholat tarawih. Foto: Getty Images/iStockphoto/mustafagull
Jakarta -

Awali sesuatu dengan niat, seperti jika ingin melaksanakan sholat Tarawih mulailah dengan membaca niat Tarawih. Ada perbedaan niat Tarawih ketika dibaca sendiri atau berjamaah.

Hukum sholat Tarawih adalah sunnah muakkad, sangat dianjurkan untuk muslim setiap malam bulan Ramadan setelah melaksanakan sholat Isya, baik itu dilakukan berjamaah atau sendiri.

Menurut buku Panduan Shalat Praktis & Lengkap oleh Ustaz Syaifurrahman El-Fati, sebetulnya sholat Tarawih di bulan Ramadan tidak ditentukan rakaatnya. Namun, salah satu hadits yang diriwayatkan dari istri Rasulullah SAW, Aisyah RA, menyebutkan Rasulullah SAW pernah mengerjakan salat Tarawih 8 rakaat.

Ada dua cara mengerjakan sholat Tarawih, yaitu: dua rakaat lalu salam, dan empat rakaat lalu salam. Namun menurut Rasulullah SAW bahwa sholat malam itu sebaiknya dikerjakan 2 rakaat.

Niat Sholat Tarawih

1. Niat Sholat Tarawih Berjamaah untuk Dua Rakaat

Niat menjadi imam

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى

Artinya: "Aku berniat sholat sunnah tarawih dua rakaat menghadap kiblat sebagai imam karena Allah Ta'ala"

Niat menjadi makmum

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى

Artinya: "Aku berniat sholat sunnah tarawih dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta'ala"

2. Niat Sholat Tarawih Berjamaah Empat Rakaat

Niat menjadi imam

اُصَلِّىسُنَّةَالتَّرَاوِيْحَِارْبَعَرَكَعَاتٍمُسْتَقْبِلَالْقِبْلَةِأَدَاءًإِمَامًاِللهِتَعَالَى

Artinya: "Aku berniat sholat sunnah tarawih empat rakaat menghadap kiblat sebagai imam karena Allah Ta'ala"

Niat menjadi makmum

اُصَلِّىسُنَّةَالتَّرَاوِيْحَِارْبَعَرَكَعَاتٍمُسْتَقْبِلَالْقِبْلَةِأَدَاءًمَأْمُوْمًاِللهِتَعَالَ

Artinya: "Aku berniat sholat sunnah tarawih empat rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta'ala"

3. Niat Sholat Tarawih Sendiri

Bila dua rakaat

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً

لِلهِ تَعَالَى

Artinya: "Aku berniat sholat sunat tarawih dua rakaat menghadap kiblat tunai karena Allah Ta'ala"

Bila empat rakaat

اُصَلِّىسُنَّةَالتَّرَاوِيْحَِارْبَعَرَكَعَاتٍمُسْتَقْبِلَالْقِبْلَةِأَدَاءًِللهِتَعَالَى

Artinya: "Aku berniat salat sunat tarawih empat rakaat menghadap kiblat tunai karena Allah Ta'ala"

Niat Sholat Witir

1. Niat Sholat Witir 2 Rakaat

أَصَلَّى سُنَّةَ مِنَ الْوِتْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ )مَأْمُوْمًا / إِمَامًا( لِلَّهِ تَعَالَى

Arab latin: Usholli sunnatal witri rak'ataini mustaqbilal qiblati adaan (ma'mun/imaaman) lillahi ta'aala.

Artinya: "Saya (berniat) mengerjakan sholat sunnah witir dua rakaat dengan menghadap kiblat, (makmum/imam), karena Allah Ta'ala,"

2. Niat Sholat Witir 1 Rakaat

صَلِّى سُنَّةَ الوِتْرِ رَكْعَةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَ

Ushalli sunnatal witri rak'atan mustaqbilal qiblati adā'an lillāhi ta'ālā.

Artinya: "Aku niat shalat sunnah witir satu rakaat karena Allah ta'ala."

3. Niat Sholat Witir Tiga Rakaat Sekaligus

أُصَلِّي سُنَّةَ الْوِتْرِ ثَلَاثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ )مَأْمُوْمًا / إِمَامًا( لِلَّهِ تَعَالَى

Latin: Usholli sunnatal witri tsalatsa raka'aatin mustaqbilal qiblati adaan (ma'muuman/imaaman) lillahi ta'aala.

Artinya: "Saya (berniat) mengerjakan sholat sunah witir tiga rakaat dengan menghadap kiblat, (makmum/imam), karena Allah Ta'ala."

Keistimewaan Sholat Tarawih

Dilansir dari buku Panen Pahala dengan Puasa oleh Akhmad Iqbal mengenai keistimewaan puasa dari hari pertama hingga hari ketiga puluh, diantaranya yaitu:

Dari Ali bin Abi Thalib ra. bahwa dia berkata: Nabi Saw. ditanya tentang keutamaan-keutamaan tarawih di bulan Ramadan. Kemudian beliau bersabda, Orang mukmin keluar dari dosanya pada malam pertama, seperti saat dia dilahirkan oleh ibunya.

Dan pada malam kedua, ia diampuni, dan juga kedua orang tuanya, jika keduanya mukmin.

Dan pada malam ketiga, seorang malaikat berseru di bawah 'Arsy: "Mulailah beramal, semoga Allah mengampuni dosamu yang telah lewat".

Pada malam keempat, dia memperoleh pahala seperti pahala membaca Taurat, Injil, Zabur, dan Al-Furqan (Al-Qur'an).

Pada malam kelima, Allah Ta'ala memberikan pahala seperti pahala orang yang shalat di Masjidil Haram, Masjid Madinah dan Masjidil Aqsha.

Pada malam Keenam, Allah Ta'ala memberikan pahala orang yang bertawaf di Baitul Makmur dan dimohonkan ampun oleh setiap batu dan cadas.

Pada malam ketujuh, seolah-olah ia mencapai derajat Nabi Musa as. dan kemenangannya atas Fir'aun dan Haman.

Pada malam kedelapan, Allah Ta'ala memberinya apa yang pernah Dia berikan kepada Nabi Ibrahim as.

Pada malam kesembilan, seolah-olah ia beribadah kepada Allah Ta'ala bagaimana ibadahnya Nabi Saw.

Pada malam kesepuluh, Allah Ta'ala mengaruniai dia kebaikan dunia dan akhirat.

Pada malam kesebelas, ia keluar dari dunia seperti saat ia dilahirkan dari perut ibunya.

Pada malam kedua belas, ia datang pada hari kiamat sedan wajahnya bagaikan bulan di malam purnama.

Pada malam ketiga belas, ia datang pada hari kiamat dalam keadaan aman dari segala keburukan.

Pada malam keempat belas, para malaikat datang seraya memberi kesaksian untuknya, bahwa ia telah melakukan shalat tarawih, maka Allah tidak menghisabnya pada hari kiamat.

Pada malam kelima belas, ia didoakan oleh para malaikat dan para penanggung (pemikul) 'Arsy dan Kursi.

Pada malam Keenam belas, Allah menerapkan baginya kebebasan untuk selamat dari neraka dan kebebasan masuk ke dalam surga.

Pada malam ketujuh belas, ia diberi pahala seperti pahala para nabi.

Pada malam kedelapan belas, seorang malaikat berseru, "Hai hamba Allah, sesungguhnya Allah ridha kepadamu dan kepada ibu bapakmu".

Pada malam kesembilan belas, Allah mengangkat derajat-derajatnya dalam surga Firdaus.

Pada malam kedua puluh, Allah memberi pahala para syuhada (orang-orang yang mati syahid) dan shalihin (orang-orang yang saleh).

Pada malam kedua puluh satu, Allah membangun untuknya sebuah gedung dari cahaya.

Pada malam kedua puluh dua, ia datang pada hari kiamat dalam keadaan aman dari setiap kesedihan dan kesusahan.

Pada malam kedua puluh tiga, Allah membangun untuknya sebuah kota di dalam surga.

Pada malam kedua puluh empat, ia memperoleh dua puluh empat doa yang dikabulkan.

Pada malam kedua puluh lima, Allah Ta'ala menghapuskan darinya azab kubur.

Pada malam kedua puluh enam, Allah mengangkat pahalanya selama empat puluh tahun.

Pada malam kedua puluh tujuh, ia dapat melewati shirath pada hari kiamat, bagaikan kilat yang menyambar.

Pada malam kedua puluh delapan, Allah mengangkat baginya seribu derajat dalam surga.

Pada malam kedua puluh sembilan, Allah memberinya pahala seribu haji yang diterima.

Dan pada malam ketiga puluh, Allah berfirman:"Hai hamba-Ku, makanlah buah-buahan surga, mandilah dari air Salsabil dan minumlah dari telaga Kautsar. Akulah Tuhanmu, dan engkau hamba-Ku" (HR Majalis)



Simak Video "Melihat Suasana Tarawih Pertama di Masjidil Haram"

(lus/lus)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork