SE Menag: Kajian-Tadarus selama Ramadan di Masjid Pakai Mikrofon Dalam

SE Menag: Kajian-Tadarus selama Ramadan di Masjid Pakai Mikrofon Dalam

Kristina - detikHikmah
Kamis, 07 Mar 2024 18:30 WIB
Masjid Raya Bintaro Jaya di Tangerang Selatan menggelar malam takbiran Idul Fitri secara terbatas. Tidak ada kerumunan di masjid saat takbiran berlangsung.
Ilustrasi syiar Ramadan menggunakan mikrofon dalam. Foto: Andhika Prasetia
Jakarta -

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengeluarkan edaran panduan ibadah selama Ramadan 2024. Edaran ini juga memuat aturan penggunaan pengeras suara untuk kegiatan syiar Ramadan.

"Dalam rangka menjaga kekhusyukan beribadah dan menjunjung tinggi nilai toleransi dalam pelaksanaan ibadah Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri, perlu ditetapkan panduan penyelenggaraan ibadah Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1445 H/2024 M," bunyi surat edaran (SE) Nomor 1 Tahun 2024 tentang Panduan Penyelenggaraan Ibadah Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 1445 H/2024 M seperti dikutip, Kamis (7/3/2024).

Dalam SE tersebut dikatakan, penggunaan pengeras suara di masjid dan musala selama Ramadan mengacu pada SE Nomor 05 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Umat Islam dianjurkan untuk mengisi dan meningkatkan syiar pada bulan Ramadan dengan tetap mempedomani Surat Edaran Menteri Agama Nomor 05 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala," bunyi SE poin ketiga.

Seperti dilihat detikHikmah, penggunaan pengeras suara selama Ramadan baik dalam salat Tarawih, ceramah atau kajian Ramadan, maupun tadarus Al-Qur'an menggunakan pengeras suara dalam. Dalam hal ini, pengeras suara luar hanya diperbolehkan untuk mengumandangkan azan.

ADVERTISEMENT

Namun demikian, jika mengadakan upacara peringatan hari besar Islam atau pengajian akbar yang pengunjungnya melimpah hingga luar arena masjid atau musala maka boleh menggunakan pengeras suara luar.

Takbiran Idul Fitri Boleh Pakai Mikrofon Luar sampai Jam 10 Malam

SE tersebut juga mengatur penggunaan pengeras suara untuk perayaan Idul Fitri. Umat Islam yang mengumandangkan takbir pada 1 Syawal atau Hari Raya Idul Fitri di masjid atau musala boleh menggunakan pengeras suara luar. Namun, waktunya dibatasi sampai jam 22.00 waktu setempat. Setelah itu, bisa dilanjutkan dengan pengeras suara dalam.

Adapun untuk takbir Idul Adha di hari Tasyrik (11-13 Zulhijah) umat Islam bisa menggunakan mikrofon dalam dan boleh dilakukan berturut-turut setelah salat rawatib.




(kri/lus)

Hide Ads