Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan adanya objek astronomis yang berpotensi mengacaukan rukyat (pemantauan) hilal Ramadan 2024. Objek ini memiliki jarak sudut lebih kecil 5° dari Bulan.
"Dalam perencanaan rukyat hilal, perlu diperkirakan juga objek-objek astronomis selain hilal dan Matahari yang posisinya berdekatan dengan Bulan dan kecerlangannya tidak berbeda jauh dengan hilal atau lebih cerlang daripada hilal. Objek astronomis ini dapat berupa planet," terang BMKG melalui laporan bertajuk Informasi Prakiraan Hilal saat Matahari Terbenam Tanggal 10 dan 11 Maret 2024 Penentu Awal Bulan Ramadan 1445 H seperti dilihat, Rabu (6/3/2024).
BMKG menyebut objek astronomis lainnya ini berpotensi membuat pengamat menganggapnya sebagai hilal.
Baca juga: Doa Melihat Hilal Ramadhan Sesuai Sunnah |
Potensi adanya objek lain yang mengganggu pemantauan hilal ini terjadi pada 11 Maret 2024 sejak Matahari terbenam hingga Bulan terbenam. Sebab, pada 10 Maret 2024, Bulan terbenam lebih dulu daripada Matahari sehingga data objek astronomis tidak diperlukan lagi. Objek astronomis yang bisa mengacaukan pemantauan hilal Ramadan 2024 adalah Merkurius.
"Pada tanggal 10 Maret 2024, Bulan terbenam lebih dahulu dari Matahari terbenam, sehingga data objek astronomis lainnya tidak diperlukan lagi. Adapun pada tanggal 11 Maret 2024, dari sejak Matahari terbenam hingga Bulan terbenam ada objek astronomis lainnya yang jarak sudutnya lebih kecil daripada 5° dari Bulan, yaitu Merkurius," terang BMKG.
Menurut laporan BMKG, konjungsi akan terjadi pada 10 Maret 2024 pukul 16.00.18 WIB atau pukul 17.00.18 WITA atau pukul 18.00.18 WIT. Dilihat dari waktu konjungsi dan Matahari terbenam, konjungsi setelah Matahari terbenam pada 10 Maret 2024 akan terjadi di sebagian wilayah Indonesia.
Secara astronomis, lanjut BMKG, pelaksanaan pemantauan hilal penentu Ramadan 145 H/ 2024 M bagi yang menerapkan metode rukyat adalah setelah Matahari terbenam pada 10 Maret 2024 di tempat yang konjungsinya terjadi sebelum Matahari terbenam dan 11 Maret 2024 bagi yang konjungsinya terjadi setelah Matahari terbenam. Sementara bagi yang menerapkan metode hisab perlu mempertimbangkan kriteria hisab saat Matahari terbenam pada kedua waktu itu.
Pemantauan Hilal Ramadan Pemerintah RI
Pemerintah RI melalui Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar pemantauan hilal Ramadan 2024 pada 29 Syaban 1445 H atau bertepatan dengan Minggu, 10 Maret 2024. Pemantauan tersebar di 134 titik di seluruh Indonesia.
"Kami memutuskan akan menggelar rukyatulhilal di 134 lokasi di seluruh wilayah Indonesia," terang Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais dan Binsyar) Kemenag, Adib pada Rapat Persiapan Penetapan Awal Ramadan di Jakarta, Senin (19/2/2024), seperti dilansir situs Kemenag.
Daftar 134 lokasi pemantauan hilal awal Ramadan 2024 di halaman selanjutnya >>>
(kri/lus)