Maksiat Bisa Perpendek Umur, Ini 9 Bahaya yang Ditimbulkannya

Maksiat Bisa Perpendek Umur, Ini 9 Bahaya yang Ditimbulkannya

Annisa Dayana Salsabilla - detikHikmah
Rabu, 28 Feb 2024 14:45 WIB
Ilustrasi penyakit hati
Ilustrasi perbuatan maksiat. Foto: Getty Images/iStockphoto/Prostock-Studio
Jakarta -

Maksiat adalah perbuatan yang sangat tidak terpuji karena melawan perintah Allah SWT. Perbuatan maksiat ini sangat membahayakan kehidupan seseorang, baik kehidupannya di dunia maupun akhirat.

Dikutip dari buku Ibadah-Ibadah Paling Terhormat bagi Pelaku Maksiat agar Taubat Nasuha karya Muhammad Nasrullah, maksiat berasal dari kata "ma'siyah" . Kata ma'siyah ini salah satunya ada pada Al-Qur'an surah Al Mujadalah ayat 8-9.

Ψ§ΩŽΩ„ΩŽΩ…Ω’ Ψͺَرَ Ψ§ΩΩ„ΩŽΩ‰ Ψ§Ω„Ω‘ΩŽΨ°ΩΩŠΩ’Ω†ΩŽ Ω†ΩΩ‡ΩΩˆΩ’Ψ§ ΨΉΩŽΩ†Ω Ψ§Ω„Ω†Ω‘ΩŽΨ¬Ω’ΩˆΩ°Ω‰ Ψ«ΩΩ…Ω‘ΩŽ ΩŠΩŽΨΉΩΩˆΩ’Ψ―ΩΩˆΩ’Ω†ΩŽ Ω„ΩΩ…ΩŽΨ§ Ω†ΩΩ‡ΩΩˆΩ’Ψ§ ΨΉΩŽΩ†Ω’Ω‡Ω وَيَΨͺΩŽΩ†Ω°Ψ¬ΩŽΩˆΩ’Ω†ΩŽ بِالْاِثْمِ ΩˆΩŽΨ§Ω„Ω’ΨΉΩΨ―Ω’ΩˆΩŽΨ§Ω†Ω ΩˆΩŽΩ…ΩŽΨΉΩ’Ψ΅ΩΩŠΩŽΨͺِ Ψ§Ω„Ψ±Ω‘ΩŽΨ³ΩΩˆΩ’Ω„ΩΫ– وَاِذَا Ψ¬ΩŽΨ§Ϋ€Ψ‘ΩΩˆΩ’ΩƒΩŽ Ψ­ΩŽΩŠΩ‘ΩŽΩˆΩ’ΩƒΩŽ Ψ¨ΩΩ…ΩŽΨ§ Ω„ΩŽΩ…Ω’ ΩŠΩΨ­ΩŽΩŠΩ‘ΩΩƒΩŽ بِهِ اللّٰهُ Ϋ™ΩˆΩŽΩŠΩŽΩ‚ΩΩˆΩ’Ω„ΩΩˆΩ’Ω†ΩŽ ΩΩΩŠΩ’Ω“ Ψ§ΩŽΩ†Ω’ΩΩΨ³ΩΩ‡ΩΩ…Ω’ Ω„ΩŽΩˆΩ’Ω„ΩŽΨ§ ΩŠΩΨΉΩŽΨ°Ω‘ΩΨ¨ΩΩ†ΩŽΨ§ اللّٰهُ Ψ¨ΩΩ…ΩŽΨ§ Ω†ΩŽΩ‚ΩΩˆΩ’Ω„ΩΫ— Ψ­ΩŽΨ³Ω’Ψ¨ΩΩ‡ΩΩ…Ω’ Ψ¬ΩŽΩ‡ΩŽΩ†Ω‘ΩŽΩ…ΩΫš ΩŠΩŽΨ΅Ω’Ω„ΩŽΩˆΩ’Ω†ΩŽΩ‡ΩŽΨ§Ϋš ΩΩŽΨ¨ΩΨ¦Ω’Ψ³ΩŽ Ψ§Ω„Ω’Ω…ΩŽΨ΅ΩΩŠΩ’Ψ±Ω

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Apakah engkau tidak memperhatikan orang-orang yang telah dilarang mengadakan pembicaraan rahasia, kemudian mereka kembali (melakukan) apa yang telah dilarang itu? Mereka saling mengadakan pembicaraan rahasia untuk berbuat dosa, permusuhan, dan durhaka kepada Rasul. Apabila datang kepadamu (Nabi Muhammad), mereka mengucapkan salam kepadamu dengan cara yang bukan sebagaimana yang ditentukan Allah untukmu. Mereka mengatakan dalam hati, "Mengapa Allah tidak menyiksa kita atas apa yang kita katakan?" Cukuplah bagi mereka (neraka) Jahanam yang akan mereka masuki. Maka, (neraka itu) seburuk-buruk tempat kembali." (QS. Al-Mujadalah: 8)

ΩŠΩ°Ω“Ψ§ΩŽΩŠΩ‘ΩΩ‡ΩŽΨ§ Ψ§Ω„Ω‘ΩŽΨ°ΩΩŠΩ’Ω†ΩŽ Ψ§Ω°Ω…ΩŽΩ†ΩΩˆΩ’Ω“Ψ§ اِذَا ΨͺΩŽΩ†ΩŽΨ§Ψ¬ΩŽΩŠΩ’Ψͺُمْ ΩΩŽΩ„ΩŽΨ§ ΨͺَΨͺΩŽΩ†ΩŽΨ§Ψ¬ΩŽΩˆΩ’Ψ§ بِالْاِثْمِ ΩˆΩŽΨ§Ω„Ω’ΨΉΩΨ―Ω’ΩˆΩŽΨ§Ω†Ω ΩˆΩŽΩ…ΩŽΨΉΩ’Ψ΅ΩΩŠΩŽΨͺِ Ψ§Ω„Ψ±Ω‘ΩŽΨ³ΩΩˆΩ’Ω„Ω وَΨͺΩŽΩ†ΩŽΨ§Ψ¬ΩŽΩˆΩ’Ψ§ بِالْبِرِّ ΩˆΩŽΨ§Ω„ΨͺΩ‘ΩŽΩ‚Ω’ΩˆΩ°Ω‰Ϋ— وَاΨͺΩ‘ΩŽΩ‚ΩΩˆΨ§ Ψ§Ω„Ω„Ω‘Ω°Ω‡ΩŽ Ψ§Ω„Ω‘ΩŽΨ°ΩΩŠΩ’Ω“ Ψ§ΩΩ„ΩŽΩŠΩ’Ω‡Ω ΨͺΩΨ­Ω’Ψ΄ΩŽΨ±ΩΩˆΩ’Ω†ΩŽ

ADVERTISEMENT

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu saling mengadakan pembicaraan rahasia, janganlah berbicara tentang perbuatan dosa, permusuhan, dan durhaka kepada Rasul. Akan tetapi, berbicaralah tentang perbuatan kebajikan dan takwa. Bertakwalah kepada Allah yang hanya kepada-Nya kamu akan dikumpulkan." (QS. Al-Mujadalah: 9)

Apa bahaya dari berbuat maksiat?

Bahaya Berbuat Maksiat

Maksiat mendatangkan banyak bahaya bagi pelakunya. Mengacu sumber sebelumnya, berikut merupakan beberapa dampak negatif berbuat maksiat.

1. Memperpendek Umur dan Mengurangi Keberkahan

Umur yang sebentar dan hanya digunakan untuk berlaku maksiat akan menjadi sangat sia-sia, karena keberkahan umurnya akan dikurangi. Hal ini turut dikatakan Ibnu Qayyim al-Jauziyah dalam salah satu kitabnya, Al-Jawab al-Kafi.

"Merupakan dampak buruk dari maksiat adalah memperpendek umur dan melenyapkan barakahnya. Sebagaimana kebaikan itu dapat memperpanjang umur maka durhaka dapat memperpendek umur," kata Ibnu Qayyim seperti diterjemahkan Ahmad Luqmanal-Hakim.

Sebagian kelompok berpendapat maksud berkurangnya umur akibat perbuatan maksiat adalah hilangnya keberkahan umurnya. Adapun, kelompok lain berpandangan maksiat memang benar-benar bisa mengurangi umur seperti halnya mengurangi rezeki.

2. Menghalangi Datangnya Rezeki

Rezeki adalah hal yang harus diusahakan untuk didapatkan. Akan tetapi, kadang manusia melakukan cara dan tindakan yang dilarang Allah SWT demi mendapat rezeki.

Perbuatan maksiat tersebut nantinya akan membuat rezeki terhalang, sesuai dengan sabda Rasulullah SAW.

"Tidak akan bisa menolak ketentuan Allah kecuali doa, dan tidaklah bisa umur bertambah kecuali dengan berbuat baik. Sesungguhnya seorang laki-laki akan terhalang dari rezekinya karena dosa yang telah ia perbuat." (HR Ahmad)

3. Mengeraskan Hati

Orang yang hatinya sudah keras karena tertutup kotoran dosa akan malas berbuat kebaikan. Ia akan terus menganggap remeh perbuatan dosa yang dikerjakan hingga terus berbuat maksiat.

4. Mendatangkan Kegelisahan

Orang yang berbuat maksiat akan merasa tidak tenang dan gelisah karena takut keburukan yang telah ia lakukan ketahuan oleh orang lain. Sebaliknya, kebaikan selalu membawa kepada ketenangan hati.

Rasulullah SAW bersabda,

"Wahai Wabishah! Mintalah petunjuk dari jiwamu. Kebaikan itu adalah sesuatu yang dapat menenangkan dan menentramkan hati dan jiwa. Sedangkan keburukan itu adalah sesuatu yang meresahkan hati dan menyesakkan dada, meskipun manusia membenarkanmu dan manusia memberimu fatwa (membenarkan)." (HR Ahmad)

5. Mendatangkan Kesulitan

Orang yang suka berbuat maksiat akan selalu didatangi kesulitan. Sebaliknya, orang yang mengerjakan sesuatu di jalan Allah SWT selalu dibantu atas segala urusan.

6. Menghalangi Keberkahan Ilmu

Ibarat cahaya yang diberikan Allah SWT kepada umat-Nya, ilmu yang telah didapat akan padam cahayanya hingga faedah dari ilmu tersebut tidak didapat.

7. Melenyapkan Nikmat

Ibnu Qayyim al-Jauziyah dalam kitab al-Da' wa al-Dawa' yang diterjemahkan Fauzi Bahreisy menyebut dampak lain dari maksiat adalah lenyapnya nikmat dan datangnya bencana. Dikatakan, nikmat lengkap karena dosa dan bencana bisa terjadi karena dosa. Sebagaimana Ali bin Abi Thalib RA berkata, "Bencana datang karena dosa dan ia diangkat karena tobat."

8. Menghancurkan Kemuliaan Diri

Dampak lain dari perbuatan maksiat, kata Ibnu Qayyim, adalah meruntuhkan kedudukan dan kemuliaan hamba dalam pandangan Allah SWT dan makhluk. Melakukan maksiat adalah perbuatan yang menentang perintah-Nya sehingga Allah SWT menjatuhkan kedudukannya dalam pandangan makhluk.

9. Membuat Kalbu Kurang Mengagungkan Allah SWT

Apabila rasa hormat dan pengagungan kepada Allah SWT tertanam dalam kalbu, tentu manusia tidak berani melakukan maksiat kepada-Nya. Orang yang sudah biasa berbuat maksiat menjadi kurang mengagungkan dan memuliakan Allah SWT dalam kalbunya.




(kri/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads