Penggunaan tinta pemilihan umum (pemilu) 2024 sebagai tanda sudah menggunakan hak suara pada 14 Februari 2024 perlu diketahui muslim. Apakah tinta pemilu bisa halangi keabsahan wudhu?
Pada dasarnya, Marketing & Networking Manager at Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) Cucu Rina Purwaningrum mengatakan, ada dua faktor yang perlu dikritisi dalam penggunaan produk tinta pemilu yang digunakan. Pertama yang perlu diperhatikan adalah bahan-bahan pembuat tinta pemilu tersebut.
"Bahan-bahan pembuatnya tentunya ya jangan sampai menggunakan bahan-bahan yang najis," katanya dalam acara Bincang Halal yang disiarkan melalui YouTube LPPOM MUI, dikutip Selasa (13/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Utamanya, kata Cucu, tinta pemilu tersebut dipastikan dibuat agar tahan lama dan tidak mudah hilang. Bila terbuat dari bahan yang najis, hal itu juga dapat berisiko pada segala sesuatu yang tersentuh oleh jari dengan tinta pemilu.
Perkara kedua yang dapat menjadi potensi keharaman tinta pemilu adalah kemampuan produk tinta pemilu yang digunakan untuk tembus air. Sebab, hal ini akan berkaitan dengan keabsahan wudhu yang dilakukan sebelum salat.
"Karena ini menyentuh kulit-kulit kita, begitu ya, dan ada kemungkinan tidak tembus air gitu ya sementara persyaratan wudhu harus terbasuh ya semua bagian tubuh yang memang dipersyaratkan," terang dia.
Meski demikian, Cucu mengakui, hal itu sulit untuk dicek langsung oleh masyarakat umum sesaat sebelum menyelupkan jarinya pada tinta pemilu nanti di Tempat Pemungutan Suara (TPS). Namun, berdasarkan penuturannya, tinta pemilu yang digunakan sudah dapat dipastikan kehalalannya karena ada pemerintah mewajibkan sertifikasi halal pada produk.
"Yang kami ketahui selama ini, jadi persyaratan sebelum tinta pemilu tadi itu bisa mengikuti istilahnya tender ya untuk menyediakan tinta pemilu untuk pemilu itu salah satunya adalah sudah bersertifikat halal ya, sobat halal," ujar Cucu.
"Jadi, tidak perlu khawatir, tidak perlu ngecek juga ini dari produsen mana apakah sudah sertifikat halal atau tidak," sambungnya.
(rah/erd)
Komentar Terbanyak
Ribuan Orang Teken Petisi Copot Gus Yahya dari MWA UI
142 Negara PBB Setuju Palestina Merdeka tapi Gaza Terus Digempur Israel
KTT Darurat Arab-Islam di Doha Kecam Serangan Israel, Hasilkan 25 Poin Komunike