Ada beberapa peristiwa penting dalam sejarah Islam yang terjadi di bulan Syaban. Termasuk momen perpindahan arah kiblat yang awalnya menghadap Baitul Maqdis menjadi ke Ka'bah.
Syaban adalah bulan yang ke-8 dalam kalender Islam. Syaban berasal dari kata Syaaba yang berarti 'merekah'. Syaban berada di antara dua bulan mulia dalam kalender Hijriyah, yakni Rajab dan Ramadhan.
Syaban menjadi bulan yang tak kalah istimewa. Syaban menjadi waktu di mana Allah SWT mengampuni hambanya,
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Abu Musa Al Asy'ari RA berkata,
إن الله ليطلع ليلة النصف من شعبان فيغفر لجميع خلقه إلا لمشرك أو مشاحن
Artinya: "Sesungguhnya Allah melihat pada malam pertengahan Syaban. Maka Dia mengampuni semua makhluknya, kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan."
(HR. Ibnu Majah, At Thabrani, dan disahihkan Al Albani)
Di Indonesia, 1 Syaban 1445 H jatuh bertepatan dengan 11 Februari 2024.
Peristiwa di Bulan Syaban
Merangkum buku Menggapai Berkah di Bulan-bulan Hijriah oleh Siti Zamratus Sa'adah, berikut beberapa peristiwa penting di bulan Syaban.
1. Berpindahnya Arah Kiblat
Kiblat umat Islam awalnya menghadap Baitul Maqdis, kemudian berubah arah ke Ka'bah di Masjidil Haram. Peristiwa ini terjadi pada bulan Syaban.
Umat Islam awalnya beribadah menghadap ke Baitul Maqdis selama 17 bulan 3 hari. Kemudian pada malam Nisfu Syaban, Allah SWT memerintahkan umat Islam untuk beribadah menghadap ke Ka'bah di Masjidil Haram.
Dalam Al-Qur'an, surat Al-Baqarah ayat 144, Allah SWT berfirman,
قَدْ نَرَىٰ تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِى ٱلسَّمَآءِ ۖ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَىٰهَا ۚ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ ۚ وَحَيْثُ مَا كُنتُمْ فَوَلُّوا۟ وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُۥ ۗ وَإِنَّ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَٰبَ لَيَعْلَمُونَ أَنَّهُ ٱلْحَقُّ مِن رَّبِّهِمْ ۗ وَمَا ٱللَّهُ بِغَٰفِلٍ عَمَّا يَعْمَلُونَ
Artinya: Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan
2. Turun Ayat Perintah Sholawat
Allah SWT menurunkan ayat perintah untuk bersholawat kepada Rasulullah SAW. Ayat ini turun bertepatan dengan bulan Syaban.
Ayat ini termaktub dalam Al-Qur'an surat Al-Ahzab ayat 56,
إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىِّ ۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا
Artinya: Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya
3. Perintah untuk Puasa Ramadhan
Pada bulan Syaban, Allah SWT menurunkan ayat perintah kepada umat Islam untuk mengerjakan puasa di bulan Ramadhan. Puasa di bulan Ramadhan ini hukumnya wajib.
Perintah ini termaktub dalam surat Al-Baqarah ayat 183
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.
4. Waktu Diangkatnya Amal
Bulan Syaban juga menjadi waktu diangkatnya amal manusia.
Usamah bin Zaid menyebutkan dalam hadits, "Wahai Rasulullah, aku belum pernah melihat engkau berpuasa dalam satu bulan sebagaimana engkau berpuasa di bulan Syaban? Rasulullah menjawab, itu bulan yang terletak di antara bulan Rajab dan Ramadhan serta banyak orang lalai padanya. Dialah bulan diangkatnya amal kepada Rabbil 'alamin (Tuhan Pemelihara Alam Raya). Aku senang amalku diangkat sedangkan aku dalam keadaan berpuasa," (HR. An-Nasa'i)
(aeb/lus)
Komentar Terbanyak
MUI Serukan Setop Penjarahan: Itu Bentuk Pelanggaran Hukum
Berangkat ke Mesir, Ivan Gunawan Kawal Langsung Bantuan untuk Gaza
Hukum Merayakan Maulid Nabi Menurut Pandangan Ulama