Persatuan Ulama Dunia Kirim Delegasi Turun Langsung ke Gaza

Persatuan Ulama Dunia Kirim Delegasi Turun Langsung ke Gaza

Rahma Harbani - detikHikmah
Selasa, 16 Jan 2024 15:30 WIB
Ziad Mansour, a neighbour of the Abu Aweidah family, sits next to writing painted on a wall amid the rubble of the familys house, which was destroyed in a deadly Israeli strike amid the ongoing conflict between Israel and the Palestinian Islamist group Hamas, in Rafah, Gaza Strip, January 9, 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Ilustrasi kondisi Gaza. (Foto: REUTERS/MOHAMMED SALEM)
Jakarta -

Persatuan Ulama Muslim Dunia (IUMS) melaporkan pihaknya mengirim sejumlah delegasi untuk mendatangi Jalur Gaza, Palestina. Delegasi yang dikirimnya masuk ke wilayah Gaza melalui Mesir di tengah agresi Israel ke wilayah kantong tersebut.

Dikutip Anadolu Agency, Selasa (16/1/2024), Sekretaris Jenderal IUMS yang berbasis di Qatar, Ali Muhyiddin al-Qaradaghi dalam sebuah pernyataan di X, delegasi tersebut akan memasuki Gaza melalui jalur penyeberangan perbatasan Rafah, Mesir. Ia juga mengatakan IUMS sudah bekerja sama dengan Mesir dan Imam Besar Universitas Al-Azhar Sheikh Ahmed al-Tayeb untuk memfasilitasi perjalanan mereka.

Al-Qaradaghi mengatakan, permintaan tolong kepada pihak Mesir untuk perjalanan delegasinya ke Gaza sudah dilakukan sejak sebulan yang lalu. Ia pun menekankan pihaknya tidak hanya ke Rafah tetapi mereka akan langsung menuju ke Gaza.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, IUMS sudah mengeluarkan fatwa yang berisi desakan pada negara-negara Arab dan Islam melakukan intervensi dalam membantu Palestina memperjuangkan kemerdekaan. Intervensi tersebut mencakup penyediaan peralatan dan keahlian militer disebut sebagai kewajiban agama yang mengikat bagi negara tersebut.

Fatwa yang dikeluarkan IUMS ini dilatarbelakangi dari adanya dukungan komprehensif dari negara Barat untuk Israel, termasuk militer, keuangan, media, diplomatik, dan rencana strategis. Untuk itu, komite ijtihad menekankan pentingnya peran negara-negara Arab dan Islam pada momen ini untuk mendukung Palestina.

ADVERTISEMENT

"Membiarkan Gaza, Al-Aqsa, Yerusalem, dan Palestina untuk dimusnahkan dan dihancurkan adalah pengkhianatan terhadap Allah, rasul-Nya, dan orang-orang beriman, serta salah satu dosa besar di sisi Allah SWT," demikian salah satu poin isi fatwanya.

Israel telah melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza hingga sudah lebih dari 100 hari lamanya sejak 7 Oktober 2023. Sebanyak 23.968 warga Palestina meninggal dunia yang sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak, sedangkan 60.582 orang lainnya mengalami luka-luka menurut keterangan otoritas kesehatan Palestina.

Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), 85 persen penduduk Gaza telah menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sedangkan 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut rusak atau hancur.




(rah/erd)
Duka untuk Palestina

Duka untuk Palestina

73 konten
Israel masih terus melakukan serangan di Gaza, Palestina. Total sudah 26 hari Israel menggempur wilayah itu tanpa henti. Sejak 7 Oktober hingga Selasa kemarin, Kementerian Kesehatan Gaza menyebut 8.525 orang tewas. Sebanyak 3.500 adalah anak-anak.

Hide Ads