Isra Miraj 2022 adalah salah satu hari besar keagamaan Islam dengan peristiwa penting di dalamnya. Perjalanan yang dilakukan Rasulullah SAW ini melahirkan syariat salat 5 waktu yang masih dijadikan pedoman hingga sekarang.
Peristiwa Isra Miraj diperingati setiap 27 Rajab menurut kalender Islam, kalender Hijriah. Menurut Muhammad Sholikhin dalam buku di Balik 7 Hari Besar Islam, Isra Miraj berlangsung tepat sebelum Rasulullah SAW hijrah ke Madinah.
"Isra Miraj terjadi pada tahun 621 M, atau tahun 10/11 dari kenabian (Bi'tsah). Jumhur ulama menyebutkan tanggalnya adalah malam Jumat tanggal 27 Rajab," demikian keterangan buku tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk menentukan tanggal peringatan Isra Miraj dalam kalender Masehi, dibutuhkan konversi sistem penanggalan Hijriah menjadi Masehi. Konversi dua kalender salah satunya dapat dilihat dari Kalender Hijriah Indonesia 2024 susunan Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag.
Kapan Isra Miraj 2024?
Menurut kalender susunan Kemenag tersebut, peringatan Isra Miraj 2024 pada 27 Rajab 1445 Hijriah bertepatan dengan hari Kamis, 8 Februari 2022 mendatang.
Selain itu, pemerintah Indonesia telah menetapkan peringatan Isra Miraj 2024 sebagai hari libur nasional. Ketetapan tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor: 855 Tahun 2023, Nomor: 3 Tahun 2023, dan Nomor: 4 Tahun 2023 tentang Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2024.
Adapun daftar hari besar Islam selengkapnya sepanjang 2024 adalah sebagai berikut.
- Isra Miraj Nabi Muhammad SAW: 8 Februari 2024 (27 Rajab 1445 H)
- Nuzulul Quran: 28 Maret 2024 (17 Ramadan 1445 H)
- Idul Fitri: 10-11 April 2024 (1-2 Syawal 1445 H)
- Idul Adha 1445 H: 17 Juni 2024 (10 Dzulhijjah 1445 H)
- Tahun Baru Islam 1446 H: 7 Juli 2024 (1 Muharram 1446 H)
- Maulid Nabi Muhammad: 16 September 2024 (12 Rabiul Awal 1446 H)
Kisah Singkat Peristiwa Isra Miraj
Peristiwa Isra Miraj adalah peristiwa perjalanan malam dari Masjid Al Aqsa ke Sidratul Muntaha yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW bersama dengan Malaikat Jibril. Peristiwa ini termasuk sebagai salah satu mukjizat Rasulullah SAW yang dikaruniakan kepadanya lantaran menjadi sebuah kemustahilan dilakukan oleh manusia saat ini.
"Isra Miraj bukan penerbangan biasa, antar negara, atau luar angkasa. Perjalanan Isra Miraj keluar dari dimensi ruang dan waktu yang biasa terjadi pada manusia," kata Pakar Astronomis dan Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Prof Thomas Djamaluddin dikutip dari laman blog pribadinya.
Isra adalah perjalanan menembus ruang hingga Rasulullah dapat menempuh jarak Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Al Aqsa di Palestina dalam waktu singkat. Sementara itu, Miraj adalah perjalanan menuju Sidratul Muntaha.
Salah satu kejadian penting yang terjadi selama Rasulullah SAW melakukan Isra Miraj adalah turunnya syariat salat lima waktu. Hal ini tertuang dalam Kitab Fadhail ash-Shahabah dalam hadits berikut,
هِيَ خَمْسٌ، وَهِيَ خَمْسُونَ، لاَ يُبَدَّلُ القَوْلُ لَدَيَّ". قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: "فَرَجَعْتُ إِلَى مُوسَى، فَقَالَ: رَاجِعْ رَبَّكَ. فَقُلْتُ: اسْتَحْيَيْتُ مِنْ رَبِّي
Artinya: "Lima waktu itu setara dengan lima puluh waktu. Tak akan lagi berubah keputusan-Ku." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Aku kembali bertemu dengan Musa. Ia menyarankan, 'Kembalilah menemui Rabbmu'. Kujawab, 'Aku malu pada Rabbku'." (HR Bukhari)
Berdasarkan hadits di atas juga diketahui bahwa mulanya perintah salat wajib berjumlah 50 rakaat. Namun, Rasulullah SAW beberapa kali menghadap Allah SWT untuk meminta keringanan setelah mendengar saran dari Nabi Musa AS yang ditemui beliau selama perjalanan Isra Miraj.
(rah/lus)
Komentar Terbanyak
MUI Serukan Setop Penjarahan: Itu Bentuk Pelanggaran Hukum
Berangkat ke Mesir, Ivan Gunawan Kawal Langsung Bantuan untuk Gaza
BPJPH Dorong Kesiapan Industri Nonpangan Sambut Kewajiban Sertifikasi Halal