Ketika di akhirat, setiap manusia akan melewati As-Sirat. Oleh karena itu, setiap umat Muslim wajib mengetahui apa itu As-Sirat.
Kata Sirat memiliki arti jembatan. Dalam terminologi, As-Sirat adalah jembatan di atas neraka jahanam yang dilewati manusia untuk menuju surga.
Lantas, bagaimana gambaran As-Sirat? Simak penjelasannya di bawah ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengertian As-Sirat
Dikutip dari skripsi yang ditulis oleh Achmad Yasir Arrojab dalam Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, kata sirat berarti jalan atau lorong. Sedangkan menurut istilah syar'i, sirat adalah jembatan yang dibentangkan di atas neraka jahannam yang akan dilewati umat manusia menuju surga sesuai dengan amal perbuatan mereka.
Gambaran As-Sirat
Dikutip dari buku yang berjudul Al-Futuhat Al-Makiyyah Jilid 4: Risalah tentang Ma'rifah Rahasia-rahasia Sang Raja dan Kerajaan-Nya yang diterjemahkan oleh Harun Nur Rosyid, As-Sirat digambarkan lebih tipis dari rambut dan lebih tajam dari pedang.
Dalam hadistnya, Rasulullah memberikan gambaran tentang As-Sirat.
بŮŮŮŘşŮŮŮŮ ŘŁŮŮŮ٠اŮŮŘŹŮŘłŮع٠أŮŘŻŮŮŮŮ Ů ŮŮ٠اŮŘ´ŮŮŘšŮŘąŮŘŠŮ ŮŮ ŘŁŮŘŮŘŻŮŮ Ů ŮŮ٠اŮŘłŮŮŮŮŮŮ
Artinya: "Aku diberitahu bahwa jembatan tersebut lebih halus dari rambut dan lebih tajam dari pedang." (HR Muslim).
Gambaran lain tentang As Sirat juga disebutkan dalam hadits,
ŮŮŮŮŘśŮŘąŮب٠؏ŮŘłŮع٠؏ŮŮŮŮŮŮŮ Ů ŮŮاŮŮ ŘąŮŘłŮŮŮ٠اŮŮŮŮŮŮ ŘľŮŮŮŮ٠اŮŮŮŮŮŮ ŘšŮŮŮŮŮŮŮ ŮŮŘłŮŮŮŮŮ Ů ŮŮŘŁŮŮŮŮŮŮ ŘŁŮŮŮŮŮŮ Ů ŮŮŮ ŮŮŘŹŮŮز٠ŮŮŘŻŮŘšŮاإ٠اŮŘąŮŮŘłŮŮŮ ŮŮŮŮŮ ŮŘŚŮذ٠اŮŮŮŮŮŮŮ ŮŮ ŘłŮŮŮŮŮ Ů ŘłŮŮŮŮŮ Ů ŮŮبŮŮŮ ŮŮŮŮاŮŮŮب٠٠ŮŘŤŮŮŮ Ř´ŮŮŮŮ٠اŮŘłŮŮŘšŮŘŻŮاŮŮ ŘŁŮŮ Ůا ŘąŮŘŁŮŮŮŘŞŮŮ Ů Ř´ŮŮŮŮ٠اŮŘłŮŮŘšŮŘŻŮاŮŮ ŮŮاŮŮŮا بŮŮŮŮ ŮŮا ŘąŮŘłŮŮŮ٠اŮŮŮŮŮŮ ŮŮاŮŮ ŮŮŘĽŮŮŮŮŮŮا Ů ŮŘŤŮŮŮ Ř´ŮŮŮŮ٠اŮŘłŮŮŘšŮŘŻŮاŮŮ ŘşŮŮŮع٠أŮŮŮŮŮŮا ŮŮا ŮŮŘšŮŮŮŮ Ů ŮŮŘŻŮع٠ؚŮظŮŮ ŮŮŮا ŘĽŮŮŮŮا اŮŮŮŮŮŮ ŮŮŘŞŮŘŽŮءŮŮ٠اŮŮŮŮاس٠بŮŘŁŮŘšŮŮ ŮاŮŮŮŮŮ Ů ŘąŮا٠اŮب؎اعŮ
Artinya: Dan dibentangkanlah jembatan di atas permukaan Jahanam. Akulah orang pertama yang melewatinya. Doa para rasul pada saat itu: "Ya Allah, selamatkanlah, selamatkanlah." Pada sirat itu, terdapat pengait-pengait seperti duri pohon Sa'dan. "Pernahkah kalian melihatnya?" Para sahabat menjawab: "Pernah wahai Rasulullah." Maka ia seperti duri pohon Sa'dan, tidak ada yang mengetahui ukurannya kecuali Allah SWT. Ia menempatkan manusia sesuai dengan amalan mereka. (HR Bukhari).
Manusia digambarkan melewati jembatan ini sesuai dengan amalannya ketika di dunia. Sebagian manusia dapat melewati jembatan ini dengan ringan dan cepat. Namun, ada juga yang melewati jembatan dengan lambat dan penuh luka, Sebagian juga tidak mampu melintasi hingga ke ujung jembatan. Orang pertama yang melewati As-Sirat adalah Nabi Muhammad SAW.
ŘšŮŮŮ ŘŁŮبŮŮŮ ŮŮŘąŮŮŮŘąŮŘŠŮ ŘąŮŘśŮŮ٠اŮŮŮŮŮŮ ŘšŮŮŮŮŮ ŮŮاŮŮ: ŮŮاŮŮ ŘąŮŘłŮŮŮ٠اŮŮŮ ŘľŮŮŮŮ٠اŮŮŮŮ ŘšŮŮŮŮŮŮŮ ŮŮŘłŮŮŮŮŮ Ů : (( ŮŮŘŞŮŘąŮŘłŮŮ٠اŮŮŘŁŮŮ ŮاŮŮŘŠŮ ŮŮاŮŘąŮŮŘŮŮ Ů ŮŮŘŞŮŮŮŮŮ ŮاŮŮ ŘŹŮŮŮبŮŘŞŮŮ٠اŮŘľŮŮŘąŮاء٠ŮŮŮ ŮŮŮŮا ŮŮŘ´ŮŮ ŮاŮŮا ŮŮŮŮŮ ŮŘąŮŮ ŘŁŮŮŮŮŮŮŮŮŮ Ů ŮŮاŮŮبŮŘąŮŮŮ))Ř ŮŮاŮŮ : ŮŮŮŮت٠بŮŘŁŮبŮŮ ŘŁŮŮŮŘŞŮ ŮŮŘŁŮŮ ŮŮŮ ŘŁŮŮŮŮ Ř´ŮŮŮŘĄŮ ŮŮŮ ŮŘąŮ٠اŮŮبŮŘąŮŮŮ Ř ŮŮاŮŮ: ŘŁŮŮŮŮ Ů ŘŞŮŘąŮŮŮا ŘĽŮŮŮ٠اŮŮبŮŘąŮŮŮ ŮŮŮŮŮŮ ŮŮŮ ŮŘąŮŮ ŮŮŮŮŘąŮŘŹŮؚ٠ŮŮ٠ءŮŘąŮŮŮŘŠŮ ŘšŮŮŮŮŮ Ř ŘŤŮŮ ŮŮ ŮŮŮ ŮŘąŮ٠اŮŘąŮŮŮŘŮ ŘŤŮŮ ŮŮ ŮŮŮ ŮŘąŮ٠اŮءŮŮŮŮع٠ŮŮŘ´ŮŘŻŮ٠اŮŘąŮŮŘŹŮاŮŮ ŘŞŮŘŹŮŘąŮ٠بŮŮŮŮ Ů ŘŁŮŘšŮŮ ŮاŮŮŮŮŮ Ů ŮŮŮŮبŮŮŮŮŮŮŮ Ů ŮŮا،ŮŮ Ů ŘšŮŮŮ٠اŮŘľŮŮŘąŮاء٠ŮŮŮŮŮŮŮ ŘąŮبŮŮ ŘłŮŮŮŮŮ Ů ŘłŮŮŮŮŮ Ů ŘŮŘŞŮŮŮ ŘŞŮŘšŮŘŹŮز٠أŮŘšŮŮ ŮاŮ٠اŮŮŘšŮبŮاد٠ŘŮŘŞŮŮŮ ŮŮŘŹŮŮإ٠اŮŘąŮŮŘŹŮŮŮ ŮŮŮŮا ŮŮŘłŮŘŞŮءŮŮؚ٠اŮŘłŮŮŮŮع٠ؼŮŮŮŮا زŮŘŮŮŮا ŮŮاŮŮ ŮŮŮŮŮ ŘŮاŮŮŘŞŮŮ٠اŮŘľŮŮŘąŮاء٠ŮŮŮŮاŮŮŮب٠٠ŮŘšŮŮŮŮŮŮŘŠŮ Ů ŮŘŁŮŮ ŮŮŘąŮ؊٠بŮŘŁŮŘŽŮذ٠٠ŮŮŮ ŘŁŮŮ ŮŘąŮت٠بŮŮŮ ŮŮŮ ŮŘŽŮŘŻŮŮŘ´Ů ŮŮا؏٠ŮŮŮ ŮŮŮŘŻŮŮس٠ŮŮ٠اŮŮŮŮاعŮ.
Artinya: Rasulullah SAW: "Lalu diutuslah amanah dan rohim (tali persaudaraan) keduanya berdiri di samping kiri kanan sirat tersebut. Orang yang pertama lewat seperti kilat". Aku bertanya: "Dengan bapak dan ibuku (aku korbankan) demi engkau. Adakah sesuatu seperti kilat?" Rasulullah menjawab: "Tidakkah kalian pernah melihat kilat, bagaimana ia lewat dalam sekejap mata? Kemudian ada yang melewatinya seperti angin, kemudian seperti burung dan seperti kuda yang berlari kencang. Mereka berjalan sesuai dengan amalan mereka. Nabi kalian waktu itu berdiri di atas sirat sambil berkata: "Ya Allah selamatkanlah! selamatkanlah! Sampai para hamba yang amalannya lemah, sehingga datang seseorang lalu ia tidak bisa melewati kecuali dengan merangkak". Beliau menuturkan: "Di kedua belah pinggir sirat terdapat besi pengait yang bergatungan untuk menyambar siapa saja yang diperintahkan untuk disambar. Maka ada yang terpeleset namun selamat serta ada pula yang terjungkir ke dalam neraka. (HR Muslim).
(row/row)












































Komentar Terbanyak
Sosok Pria Muslim Hentikan Penembakan Massal Yahudi di Pantai Bondi
Benarkah Malaikat Tidak Masuk Rumah yang Ada Anjingnya? Ini Penjelasan Ulama
Bolehkah Rujuk Tanpa Menikah Ulang Setelah Talak 1?