Puasa ayyamul bidh termasuk puasa sunnah yang dianjurkan Rasulullah SAW. Puasa ini dikerjakan selama tiga hari setiap pertengahan bulan Hijriyah yakni pada 13, 14 dan 15.
Puasa ayyamul bidh memiliki banyak keutamaan, salah satunya yakni mendapatkan pahala setara berpuasa selama setahun penuh.
Mengutip buku Risalah Puasa oleh Sultan Abdillah dijelaskan waktu yang paling utama mengerjakan puasa ayyamul bidh adalah pada 13, 14, dan 15 setiap bulan dalam kalender Hijriyah. Disebut dengan ayyamul bidh karena pada malam hari-hari tersebut terdapat bulan purnama yang bersinar putih bersih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Desember 2023
13 Jumadil Akhir: Selasa, 26 Desember 2023
14 Jumadil Akhir: Rabu, 27 Desember 2023
15 Jumadil Akhir: Kamis, 28 Desember 2023
Hadits tentang Puasa Ayyamul Bidh
Hukum puasa Ayyamul Bidh adalah sunnah muakkad atau sunnah yang sangat dianjurkan. Ada beberapa hadits yang menjelaskan tentang anjuran dan keutamaan mengerjakan puasa ayyamul bidh.
Dalil disyariatkannya puasa 3 hari setiap bulan adalah sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, "Kekasihku (yaitu Rasulullah SAW) berwasiat padaku tiga nasehat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati : berpuasa tiga hari, mengerjakan sholat Dhuha, mengerjakan sholat witir sebelum tidur."
Dalam sebuah hadits disebutkan, "Rasulullah SAW memerintahkan kami agar berpuasa pada ayyamul bidh, yaitu tanggal 13, 14, dan 15. Dan beliau berkata, "Hari-hari tersebut seperti satu tahun."
"Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, ia berkata: 'Rasulullah SAW sering tidak makan (berpuasa) pada hari-hari yang malamnya cerah baik di rumah maupun dalam bepergian'." (HR An-Nasa'i dengan sanad hasan).
"Diriwayatkan dari Qatadah bin Milhan RA, ia berkata: 'Rasulullah SAW telah memerintah kami untuk berpuasa pada hari-hari yang malamnya cerah, yaitu tanggal 13, 14, dan 15'." (HR Abu Dawud).
Namun demikian, khusus pada tanggal 13 bulan Dzulhijjah haram hukumnya lantaran termasuk hari Tasyrik atau hari yang dilarang untuk berpuasa.
Dengan demikian, puasa ini dapat diganti setelah hari-hari Tasyrik. Sehingga khusus bulan Dzulhijjah, puasa Ayyamul Bidh dilakukan pada tanggal 14, 15 dan 16.
Dalam buku Rahasia Puasa Sunah oleh Ahmad Syahirul Alim, dijelaskan bahwa puasa ayyamul bidh tidak dianjurkan untuk dikerjakan setiap hari secara berlebihan.
Dikisahkan suatu kali datang kepada Rasulullah SAW seorang penduduk Bahilah, tetapi Rasulullah tidak mengenalinya dan bertanya: "Siapakah kamu?" Orang itu malah balik bertanya: "Apa engkau tidak mengenaliku?" Rasulullah SAW bertanya kembali: "Memangnya siapa engkau?"
"Saya adalah penduduk Bahilah yang datang padamu pada tahun pertama," jawab lelaki itu. Rasulullah pun teringat lalu berkata: "Dulu engkau datang padaku dengan badan, kulit dan postur yang baik, mengapa engkau menjadi seperti ini?"
Beliau merasa heran akan perubahan drastis pada diri lelaki itu. Lelaki itu menjelaskan: "Demi Allah aku tidak makan (yaitu berpuasa) setelah aku bertemu denganmu melainkan pada malam hari". Rasulullah SAW pun berkata: "Siapakah yang menyuruhmu untuk menyiksa dirimu sendiri? Berpuasalah (hanya) pada Bulan Sabar (Ramadhan). Namun, orang itu merasa kurang lalu berkata: "Sesungguhnya aku memiliki kekuatan (untuk berpuasa), aku akan senang jika engkau menambahkan untukku."
Rasulullah SAW menjawab: "Berpuasalah satu hari dalam satu bulan!" Dan ketika ia meminta tambahan kemudian Rasulullah SAW berkata: "Berpuasalah dua hari!", tetapi ia masih merasa kurang. Rasulullah berkata: "Berpuasalah tiga hari dalam satu bulan".
Namun, lelaki itu masih memohon untuk ditambah, hingga Rasulullah SAW berkata: "Berpuasalah di bulan-bulan haram, lalu berbukalah selainnya". (HR. Ahmad)
Berdasarkan hadis-hadis di atas disunnahkan untuk berpuasa selama tiga hari dalam satu bulan. Namun lebih dianjurkan lagi untuk berpuasa pada hari Ayyamul bidh.
Walaupun hanya dikerjakan sebanyak tiga hari pada setiap bulannya, tetapi puasa Ayyamul bidh memiliki ganjaran yang besar di sisi Allah SWT.
"Barang siapa yang berpuasa setiap bulan sebanyak tiga hari, itulah shiyamud dahr (puasa sepanjang tahun)." Lalu Allah Subhanahu wa Ta'ala membenarkan sabdanya dengan menurunkan ayat; "Barang siapa yang mendatangkan satu kebaikan maka baginya ganjaran sepuluh kali lipatnya." Satu hari puasa, seperti tiga puluh hari. (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah, hadis hasan)
Hadis ini menjelaskan jika seseorang rutin menjalankan puasa Ayyamul Bidh maka seakan ia telah berpuasa sepanjang tahun, demikian itu terjadi karena setiap amal kebaikan setara dengan sepuluh kali lipat amalan di sisi Allah SWT.
(dvs/lus)
Komentar Terbanyak
Daftar 50 SMA Terbaik di Indonesia, 9 di Antaranya Madrasah Aliyah Negeri
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026