Begini Cara Rasulullah Menata dan Menyisir Rambut

Begini Cara Rasulullah Menata dan Menyisir Rambut

Kristina - detikHikmah
Minggu, 24 Des 2023 07:00 WIB
ilustrasi nabi muhammad
Ilustrasi cara Rasulullah menata dan menyisir rambut. Foto: iStock
Jakarta - Akhlak Rasulullah SAW dalam kesehariannya patut menjadi teladan umat Islam. Tak terkecuali cara beliau dalam menata dan menyisir rambutnya.

Cara Rasulullah SAW menata dan menyisir rambut dijelaskan dalam beberapa hadits. Imam at-Tirmidzi dalam kitab Asy-Syamail Al-Muhammadiyah--sebuah kitab hadits yang berisi kepribadian dan budi pekerti Rasulullah SAW--memaparkan sejumlah hadits yang menjelaskan tentang hal ini.

Menurut hadits dalam kitab tersebut seperti diterjemahkan Rusdianto, Rasulullah SAW sangat suka mendahulukan bagian yang kanan ketika menata rambut. Berikut bunyi haditsnya,

حَدَّثَنَا هَنَّادُ بْنُ السَّرِي ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو الْأَحْوَصِ ، عَنِ الْأَشْعَثِ بْنِ أَبِي الشَّعْثَاءِ ، عَنْ أَبِيْهِ ، عَنْ مَسْرُوْقٍ ، عَنْ عَائِشَةَ ، قَالَتْ: إِنْ كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيُحِبُّ التَّيَمُنَ فِي ظُهُورِهِ إِذَا تَطَهَّرَ وَفِي تَرَجَلِهِ إِذَا تَرَجَّلَ، وَفِي انْتِعَالِهِ إِذَا انْتَعَلَ

Artinya: "Hannad bin as-Sari meriwayatkan kepada kami dari Abu al-Ahwash, dari al-Asy'ats bin Abi asy-Sya'tsa', dari ayahnya, dari Masruq, dari Siti Aisyah RA yang berkata, "Rasulullah SAW sangat suka mendahulukan bagian yang kanan ketika bersuci, menata rambut, dan mengenakan sandal."

Dalam hadits lain dikatakan, Rasulullah SAW menyisir atau menata rambutnya hanya sesekali saja. Beliau juga melarang menyisir rambut secara berlebihan.

حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَرَفَةَ ، قَالَ: حَدَّثَنَا عَبْدُ السَّلَامِ بْنُ حَرْبٍ ، عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي خَالِدٍ ، عَنْ أَبِي الْعَلَاءِ الْأَوْدِي ، عَنْ حُمَيْدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ ، عَنْ رَجُلٍ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَتَرَجَّلُ غِبًا.

Artinya: "Al Hasan bin Arafah meriwayatkan kepada kami dari Abdussalam bin Harb, dari Yazid bin Abu Khalid, dari Abu al Ala' al Auadi, dari Humaid bin Abdurrahman, dari seorang sahabat Nabi SAW bahwa sesungguhnya Nabi SAW hanya sesekali waktu saja menyisir atau menata rambutnya.'

Adapun, terkait larangan menyisir rambut secara berlebihan, Imam at-Tirmidzi mengeluarkan riwayat ini dari Muhammad bin Basysyar, dari Yahya bin Sa'id, dari Hisyam bin Hassan, dari al Hasan, dari Abdullah bin Mughaffal yang berkata,

نَهَى رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ التَّرَجُلِ إِلَّا غِيًّا

Artinya: "Rasulullah SAW melarang kami menyisir rambut dengan berlebihan, kecuali sesekali waktu saja."

Rasulullah SAW juga sering memakai minyak rambut. Yusuf bin Isa meriwayatkan dari Waki', dari ar-Rabi' bin Shabih, dari Yazid bin Aban, yaitu ar-Raqasyi, dari Anas bin Malik yang berkata,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُكْثِرُ دَهْنَ رَأْسِهِ وَتَسْرِيحَ لِحْيَتِهِ، وَيُكْثِرُ الْقِنَاعَ ، حَتَّى كَأَم ثَوْبَهُ ثَوْبُ زَيَّاتٍ

Artinya: "Rasulullah SAW sering meminyaki rambutnya, menyisir janggutnya, lalu menggunakan kain penutup kepala sehingga seolah-olah jubah beliau seperti jubah penjual parfum."

Dikatakan dalam riwayat lain yang berasal dari Jabir bin Samurah RA, apabila Rasulullah SAW memakai minyak rambut, uban beliau tidak terlihat. Namun, ketika beliau tidak menggunakan minyak rambut, ubannya terlihat tapi hanya sedikit.




(kri/lus)

Hide Ads