Surah Ibrahim Ayat 32: Arab, Latin, Arti, dan Tafsirnya

Surah Ibrahim Ayat 32: Arab, Latin, Arti, dan Tafsirnya

Jihan Najla Qatrunnada - detikHikmah
Senin, 18 Des 2023 11:00 WIB
Muslim woman reading from the Quran. She was wearing a polite Abaya Muslim dress.
Ilustrasi Al-Qur'an surah Ibrahim ayat 32. Foto: Getty Images/iStockphoto/Fatanfilm
Jakarta -

Surah Ibrahim terdiri dari 52 ayat dan merupakan surah ke-14 dalam Al-Qur'an. Surah ini diturunkan setelah surah Asy-Syu'ara sebelum surah Al-Anbiya.

Surah ini dinamai dengan Ibrahim sebab isinya membahas tentang kisah Nabi Ibrahim AS, Sang Penyebar Tauhid.

Tema utama dari surah Ibrahim adalah tentang kesempurnaan kitab suci Al-Qur'an yang mampu mengantar ke hadirat ilahi melalui penjelasan-Nya tentang jalan luas dan lebar menuju ke sana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu caranya adalah dengan menyadari betapa besar dan banyaknya nikmat dan karunia yang telah diberikan-Nya kepada kita semua. Sehingga kita harus selalu bersyukur.

Mengenai hal ini Allah SWT menerangkannya dalam surah Ibrahim ayat 32 secara lebih lanjut. Berikut adalah bacaan surah Ibrahim ayat 32 beserta huruf Arab, latin, arti, dan tafsirnya.

ADVERTISEMENT

Bacaan Surah Ibrahim Ayat 32 Arab, Latin, dan Arti

اَللّٰهُ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ وَاَنْزَلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً فَاَخْرَجَ بِهٖ مِنَ الثَّمَرٰتِ رِزْقًا لَّكُمْ ۚوَسَخَّرَ لَكُمُ الْفُلْكَ لِتَجْرِيَ فِى الْبَحْرِ بِاَمْرِهٖ ۚوَسَخَّرَ لَكُمُ الْاَنْهٰرَ

Arab-latin: Allāhul-lażī khalaqas-samāwāti wal-arḍa wa anzala minas-samā'i mā'an fa akhraja bihī minaṡ-ṡamarāti rizqal lakum, wa sakhkhara lakumul-fulka litajriya fil-baḥri bi'amrih(ī), wa sakhkhara lakumul-anhār(a).

Artinya: "Allahlah yang telah menciptakan langit dan bumi, menurunkan air (hujan) dari langit, lalu dengan (air hujan) itu Dia mengeluarkan berbagai buah-buahan sebagai rezeki untukmu. Dia juga telah menundukkan kapal bagimu agar berlayar di lautan dengan kehendak-Nya. Dia pun telah menundukkan sungai-sungai bagimu". (QS. Ibrahim (14) ayat 32)


Tafsir dan Kandungan Surah Ibrahim Ayat 32

Surah Ibrahim ayat 32 menunjukkan betapa besarnya nikmat dan karunia Allah SWT yang telah dicurahkan kepada seluruh manusia dan segala makhluk-Nya. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Ibnu Katsir dalam bukunya yang berjudul Tafsir Ibnu Katsir Jilid 4.

Dia telah menciptakan langit sebagai atap yang terjaga agar tidak jatuh dan bumi sebagai alasnya.

Allah SWT berfirman dalam surah Thaha ayat 53,

الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ الْاَرْضَ مَهْدًا وَّسَلَكَ لَكُمْ فِيْهَا سُبُلًا وَّاَنْزَلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءًۗ فَاَخْرَجْنَا بِهٖٓ اَزْوَاجًا مِّنْ نَّبَاتٍ شَتّٰى ٥٣

Artinya: (Dialah Tuhan) yang telah menjadikan bumi sebagai hamparan dan meratakan jalan-jalan di atasnya bagimu serta menurunkan air (hujan) dari langit." Kemudian, Kami menumbuhkan dengannya (air hujan itu) beraneka macam tumbuh-tumbuhan.

Allah SWT juga menundukkan kapal sehingga ia bisa terapung di atas air laut untuk membawa kapal yang dijadikan oleh para musafir sebagai alat transportasi dari satu daerah ke daerah lain.

Demikian juga Allah SWT telah menundukkan sungai-sungai yang menjulur di seluruh permukaan bumi sebagai sumber rizki bagi makhluk di dunia ini. Baik untuk diambil ikannya, airnya, tenaganya, dan lain sebagainya.

Dikutip dari buku Tafsir Al Mishbah Jilid 7 karya M. Quraish Shihab, ayat ini seakan-akan menjelaskan hubungan dari ayat sebelumnya yang menafikan jual beli dan persahabatan pada hari kiamat.

Pada ayat sebelumnya Allah SWT berfirman,

قُلْ لِّعِبَادِيَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا يُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَيُنْفِقُوْا مِمَّا رَزَقْنٰهُمْ سِرًّا وَّعَلَانِيَةً مِّنْ قَبْلِ اَنْ يَّأْتِيَ يَوْمٌ لَّا بَيْعٌ فِيْهِ وَلَا خِلٰلٌ ٣١

Artinya: Katakanlah (Nabi Muhammad) kepada hamba-hamba-Ku yang telah beriman, "Hendaklah mereka melaksanakan salat dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka secara sembunyi atau terang-terangan sebelum datang hari ketika tidak ada lagi jual beli dan persahabatan." (QS. Ibrahim ayat 31)

Pada ayat ini, muncul sebuah pertanyaan, menanyakan siapa yang berkuasa pada hari akhir itu?

Demikian Allah SWT berfirman dalam ayat selanjutnya, yaitu surah Ibrahim ayat 32, bahwa yang berkuasa pada hari akhir di mana jual beli dan persahabatan sudah sirna adalah Allah SWT itu sendiri.

Dapat pula dikatakan bahwa ayat 32 ini adalah beberapa rincian dari nikmat anugerah Allah SWT yang tidak disyukuri oleh banyak manusia, yang kebanyakan menjerumuskan mereka dalam kekufuran.

Dalam sumber sebelumnya disebutkan, para ulama salaf mengatakan bahwa Allah SWT menyediakan segala apa yang diminta maupun apa yang tidak diminta.

Rasulullah SAW bersabda,"Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah kamu dapat menghitungnya." (HR Bukhari)

Oleh karena itu, manusia wajib bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan Allah SWT kepadanya, baik yang ia minta maupun yang tidak diminta sekalipun.

Bahkan Nabi Daud AS pernah kebingungan bagaimana cara bersyukur kepada-Nya jika nikmat yang diberikan begitu banyak.

Nabi Daud AS berkata, "Ya Rabb, bagaimanakah aku dapat bersyukur kepada-Mu, sedang syukurku kepada-Mu itu adalah nikmat dari-Mu kepadaku?"

Maka Allah SWT berfirman, "Sekarang engkau telah bersyukur kepada-Ku wahai Dawud." Maksudnya, engkau telah bersyukur ketika engkau mengakui bahwa engkau tidak dapat memenuhi syukur yang sepatutnya kepada Pemberi Nikmat.




(lus/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads