Sejak kecil, kebanyakan muslim sudah sangat akrab dengan bacaan ta'awudz. Ketika berada di majelis ilmu, biasanya ustadz dan ustadzah akan memulai pertemuan dengan membaca ta'awudz.
Apalagi setiap sebelum membaca Al-Qur'an, mayoritas muslimin juga selalu membaca ta'awudz. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk mempelajari mengenai bacaan ini lebih detail.
Lantas, apa sebenarnya makna bacaan ta'awudz tersebut? Berikut penjelasannya!
Makna Bacaan Ta'awudz
Dikutip dari buku Menyingkap Samudera Al-Fatihah: Konteksualisasi Kandungan, Hukum, dan Hikmat Ayat dalam Kehidupan Sehari-Hari oleh Abdul Aziz, ta'awudz memiliki nama lain yaitu kalimat isti'adzah.
Bacaan ta'awudz yang paling umum diucapkan adalah sebagaimana berikut,
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
Latin: A'uudzubil laahi minasy syaithaanir rajiim
Artinya: "Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk
Kata الأستعاذة (isti'adzah) sendiri berarti permohonan perlindungan kepada Allah dari kejahatan setiap yang jahat.
Lebih lengkapnya, makna dari bacaan ta'awudz tersebut adalah memohon kepada Allah SWT agar diberi perlindungan dari syaitan yang terkutuk. Supaya syaitan tidak bisa membahayakan diri dalam urusan agama dan dunia.
Syaitan yang terkutuk itu pun tidak bisa menghalangi seseorang yang telah membacan bacaan ta'awudz untuk mengerjakan apa yang telah Allah SWT perintahkan.
Selain itu, dengan bacaan ta'awudz, berarti orang tersebut juga meminta Allah SWT melindungi dirinya agar tidak mengerjakan sesuatu yang Dia larang, sebab tidak ada yang mampu mencegah godaan syaitan tersebut kecuali Sang Pencipta.
Perintah mengucapkan bacaan ta'awudz sudah difirmankan Allah SWT dalam surah Al-A'raf ayat 199-200 yang berbunyi,
خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَاَعْرِضْ عَنِ الْجٰهِلِيْنَ وَاِمَّا يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطٰنِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللّٰهِ ۗاِنَّهٗ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ
Artinya: Jadilah pemaaf, perintahlah (orang-orang) pada yang makruf, dan berpalinglah dari orang-orang bodoh. Jika setan benar-benar menggodamu dengan halus, berlindunglah kepada Allah.302) Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Atau pada surah Al-Mukminun ayat 96-98 yang berbunyi,
اِدْفَعْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُ السَّيِّئَةَۗ نَحْنُ اَعْلَمُ بِمَا يَصِفُوْنَ وَقُلْ رَّبِّ اَعُوْذُ بِكَ مِنْ هَمَزٰتِ الشَّيٰطِيْنِ ۙ
Artinya: Tolaklah keburukan (mereka) dengan (perbuatan) yang lebih baik. Kami lebih mengetahui apa yang mereka sifatkan. Katakanlah, "Ya Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari bisikan-bisikan setan.
Macam-Macam Bacaan Ta'awudz
Sebenarnya, bacaan ta'awudz tidak hanya satu macam, melainkan ada banyak ragamnya. Kiranya ada beberapa redaksi bacaan isti'adzah menurut para ulama, baik ulama qiraat atau para perawi.
Berikut bacaan-bacaan ta'awudz tersebut selengkapnya,
1. Bacaan Ta'awudz Versi Pertama
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
Latin: A'uudzubil laahi minasy syaithaanir rajiim
Artinya: "Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk
Ulama yang memilih menggunakan bacaan ta'awudz versi ini antara lain Imam Qiraat Asyrah Ya'kub Al-Hadhramiy, Imam Ashim Al Kufiy, dan Imam Abi Amr bin Bashir.
2. Bacaan Ta'awudz Versi Kedua
أَعُوْذُ بِاللَّهِ العَظِيمِ السَّمِيعِ الْعَلِيمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّحِيمِ
Bacaan ta'awudz ini diambil surah an-Nahl ayat 98, Al- Haqqah ayat 33 dan Fussilat ayat 36. Sedangkan ulama yang mengamalkannya adalah Imam Ashim dan Imam Hafs.
3. Bacaan Ta'awudz Versi Ketiga
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ، إِنَّ اللَّهَ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Bacaan ta'awudz ini diambil surah Al-A'raf ayat 200 dan Q.S Fussilat ayat 36. Sedangkan ulama yang mengamalkannya adalah Imam Nafi' dan lainnya.
4. Bacaan Ta'awudz Versi Keempat
أَسْتَعِيذُ بِاللَّهِ العَظِيمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
ulama yang mengamalkan bacaan ini adalah Imam Hamzah.
5. Bacaan Ta'awudz Versi Kelima
Sementara itu, dalam buku Panduan Lengkap Belajar Ilmu Tajwid Otodidak karya M. Isham Muflih Al-Qudhat Juga dicantumkan versi lain bacaan ta'awudz yang bunyinya adalah sebagaimana berikut,
أَعُوْذُ بِاللَّهِ السَّمِيعِ الْعَلِيمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
"Aku berlindung pada Allah yang Maha Mendengar dan Maha Mengetahui dari setan yang terkutuk."
6. Bacaan Ta'awudz Versi Keenam
أَعُوذُ بِاللَّهِ الْعَلِيمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّحِيمِ
"Aku berlindung pada Allah yang Maha Mengetahui dari setan yang terkutuk."
Keutamaan yang Didapat setelah Membaca Bacaan Ta'awudz
Mengutip dari buku Tafsir Surah Al-Fatihah karya Idrus Abidin, bacaan ta'awudz memiliki beberapa faedah atau keutamaan setelah dibaca, yaitu:
1. Meredakan emosi
Marah, emosi, sedih, senang sebenarnya tidak hanya berasal dari diri manusia, melainkan ada pengaruh dari setan di sekitarnya juga. Dengan seluruh rasa ini, setan berharap manusia dapat keluar dari pikiran rasionalnya sehingga bertindak melampaui batas.
Oleh sebab itu, dengan meminta perlindungan Allah SWT seraya membaca ta'awudz, maka emosi yang ia rasakan tidak akan membawa dirinya kepada perbuatan melampaui batas.
2. Meminimalisir was-was setan ketika kita salat sehingga terhindar dari lupa bacaan salat dan jumlah rakaatnya
Setan memiliki hobi mengganggu manusia jika sendang beribadah atau mendekatkan diri kepada Allah SWT. Mereka dengan sekuat tenaga untuk mengganggu, seperti membuatnya lupa ayat, rakaat, atau merasa gatal.
Untuk menghindari gangguan-gangguan setan ketika salat, Rasulullah SAW memerintahkan untuk berlindung kepada Allah SWT, salah satunya dengan membaca ta'awudz.
3. Menghindarkan dari gangguan setan yang mendiami tempat atau wilayah tertentu
Setan menyukai tempat-tempat tertentu di dunia ini. Seperti tempat yang sepi, kotor, atau tempat maksiat. Mereka tidak suka jika wilayahnya diusik atau diganggu.
Untuk itu, agar mereka tidak mengganggu atau berlaku iseng saat wilayahnya diusik, seorang muslim bisa mengucapkan bacaan ta'awudz untuk mendapat perlindungan dari Allah SWT.
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
Ada Penolakan, Zakir Naik Tetap Ceramah di Kota Malang
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana