4 Keutamaan Membaca Ta'awudz, Terjaga dari Setan-Meredam Emosi

4 Keutamaan Membaca Ta'awudz, Terjaga dari Setan-Meredam Emosi

Jihan Najla Qatrunnada - detikHikmah
Sabtu, 14 Okt 2023 08:00 WIB
Berdoa (Foto: Freepik)
Ilustrasi membaca kalimat ta'awudz. (Foto: Freepik)
Jakarta -

Umat Islam ketika hendak membaca Al-Qur'an disunahkan terlebih dahulu untuk melafalkan ta'awudz. Apa saja keutamaan membaca ta'awudz tersebut?

Ta'awudz disebut juga dengan isti'adzah. Secara bahasa isti'adzah atau ta'awudz berarti memohon perlindungan, pemeliharaan, dan penjagaan.

Sedangkan menurut istilah, ta'awudz artinya sebuah lafal yang dibaca oleh pembaca Al-Qur'an dengan tujuan memohon pemeliharaan dan perlindungan Allah SWT dari kejahatan setan. Hal ini termaktub dalam buku Panduan Tahsin Tilawah Al-Qur'an & Ilmu Tajwid oleh Ahmad Annuri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bentuk bacaan ta'awudz ada lebih dari satu jenis. Namun, bacaan yang mungkin familiar di kalangan muslim adalah sebagaimana berikut ini.

أعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّحِيمِ

ADVERTISEMENT

Arab-latin: A'uudzu billaahi minasy syaithanir rajiim

Artinya: "Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk,"

Sebagian ulama berpendapat bahwa mengucapkan ta'awudz sebelum membaca Al-Qur'an atau perkara lainnya itu hukumnya sunah. Namun, sebagian yang lain mewajibkannya.

Hal ini didasarkan pada firman Allah SWT dalam surah An-Nahl ayat 98 yang berbunyi,

فَاِذَا قَرَأْتَ الْقُرْاٰنَ فَاسْتَعِذْ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطٰنِ الرَّجِيْمِ ٩٨

Artinya: Apabila engkau hendak membaca Al-Qur'an, mohonlah perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk.

Adapun membaca ta'awudz memiliki keutamaannya tersendiri. Apa keutamaan membaca ta'awudz?

4 Keutamaan Membaca Ta'awudz

1. Meredakan Emosi

Setan selalu membisikkan perbuatan yang buruk kepada manusia. Salah satunya adalah mudah emosi dan marah-marah.

Dikutip dari Idrus Abidin dalam buku Tafsir Surah Al-Fatihah, setelah manusia tergelincir dengan bisikan setan tersebut, mereka akan berpotensi keluar dari jalan pikir yang rasional sehingga mudah untuk bertingkah mengikuti hawa nafsu yang keluar dari syariat Islam.

Oleh karena itu, ketika sedang marah atau emosi, Rasulullah SAW mengajarkan umatnya untuk berta'awudz agar tidak terjerumus ke dalam rayuan setan. Hal ini sebagaimana pernah disebutkan dalam hadits dari Sulaiman bin Surd. Ia berkata,

"Ada dua orang yang saling menghina dekat Nabi, ketika itu kami juga sedang duduk-duduk di samping beliau. Salah seorang dari mereka menghina temannya dengan penuh emosi. Wajahnya tampak merah sekali.

Kemudian Rasulullah berkata, 'Saya mengetahui suatu ungkapan, jika ia mengucapkannya, maka rasa marah dan emosinya akan hilang, yaitu jika ia membaca: A'údzu billahi minassyaithâni al-rajîm (kalimat ta'awudz).'

Orang-orang berkata kepada orang yang marah tersebut, 'Tidakkah engkau mendengar apa yang dikatakan Rasulullah?' Orang itu menjawab, 'Saya tidak gila.'" (HR Bukhari)

2. Hilangkan Rasa Was-Was dan Cemas

Keutamaan ta'awudz juga bisa didapatkan oleh orang yang mau membacanya ketika saat. Setan sangat gemar untuk menggoda manusia ketika sedang beribadah kepada Allah SWT, terutama saat salat.

Setan-setan itu akan menggoda dari segala penjuru sehingga membuat salat seseorang itu tidak khusyuk. Mereka akan menggoda dengan memberikan rasa was-was, cemas, bahkan sampai membuat manusia lupa dengan rakaat salatnya.

3. Melindungi dari Godaan Setan

Keutamaan membaca ta'awudz yang ketiga menurut Syekh Shaleh Utsaimin RA adalah agar setan menjadi jauh dari hati seseorang ketika membaca kitabullah sehingga dapat mentadabburi Al-Qur'an dan memahami maknanya, serta mengambil manfaat darinya.

Oleh karena itu, dengan membaca ta'awudz sebelum membaca Al-Qur'an, hati dan pikiran akan menjadi lebih berkonsentrasi dan fokus. Sebaliknya, jika tidak dibaca maka hati akan menjadi lalai.

4. Menyucikan Lisan

Keutamaan membaca ta'awudz yang selanjutnya adalah mencuci atau menjaga mulut dari perkataan yang sia-sia dan perkataan buruk.

Ibnu Katsir RA menegaskan, keutamaan ta'awudz adalah untuk menyucikan dan mengharumkan mulut dari kata-kata yang tidak mengandung faedah dan berkategori buruk.

Orang yang membaca ta'awudz artinya dia mengakui kekuasaan-Nya, kelemahan sebagai hamba-Nya, dan ketidakberdayaannya dalam melawan musuh yang sesungguhnya (setan).

Ja'far Shadiq berkata, "Sebelum membaca Al-Qur'an, seharusnya diawali dengan bacaan isti'adzah. Adapun melakukan amalan shaleh lainyya tidak perlu dimulai dengan membaca isti'adzah. Perintah ber-isti'adzah saat akan tilawah Al-Qur'an karena banyaknya manusia yang mengotori lidahnya dengan ghibah, kebohongan, dan adu domba."

Oleh karena itu, membaca ta'awudz sebelum qira'ah Al-Qur'an dapat membersihkan dan menjaga lisan dari perkataan kotor sehingga saat membacanya, lidah dalam keadaan bersih.




(rah/rah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads