Bagian Tubuh Manusia yang Tak Akan Hancur Meski Kiamat Tiba

Bagian Tubuh Manusia yang Tak Akan Hancur Meski Kiamat Tiba

Kristina - detikHikmah
Kamis, 30 Nov 2023 07:15 WIB
Ancient graves in Jannat Al Baqi Cemetery and the Prophets Mosque al Masjid an Nabawi at the background in Medina, Saudi Arabia
Ilustrasi bagian tubuh yang tidak hancur meski kiamat tiba. Foto: Getty Images/iStockphoto/Aviator70
Jakarta -

Ada satu bagian tubuh yang tidak akan hancur dimakan tanah sampai kiamat tiba. Bagian inilah yang kelak disusun kembali pada hari kebangkitan.

Keterangan tersebut termuat dalam kitab At Tadzkirah karya Imam Syamsuddin Al-Qurthubi yang bersandar pada hadits shahih dari Abu Hurairah RA. Bagian tubuh yang dimaksud adalah tulang ekor.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda,

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak ada sesuatu pun dari (anggota tubuh) manusia, kecuali akan hancur, selain satu tulang, yaitu tulang ekor. Dari tulang inilah semua makhluk akan disusun kembali pada hari kiamat." (HR Muslim dan Ibnu Majah. Hadits shahih terdapat dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim)

Abu Hurairah RA juga meriwayatkan dengan redaksi yang sedikit berbeda. Ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda,

ADVERTISEMENT

كُلُّ ابْنِ آدَمَ يَأْكُلُهُ التَّرَابُ إِلَّا عَجْبَ الذَّنَبِ مِنْهُ خُلِقَ وَفِيهِ يُرَكَّبُ.

Artinya: "Semua anak Adam akan dimakan tanah, kecuali tulang ekornya. Dari tulang inilah dia akan diciptakan dan disusun kembali." (HR Muslim dalam Shahih Muslim)

Terkait hadits tersebut, Imam Syamsuddin Al-Qurthubi menjelaskan, tulang ekor dalam bahasa Arab disebut dengan "Ujm" atau "Ujb" (dengan huruf Mim atau Ba). Maksud tulang ekor dalam hal ini, kata Imam Syamsuddin Al-Qurthubi, adalah bagian yang sangat kecil yang terletak di ujung bawah tulang punggung.

Orang menyebut tulang ekor sebagai Ra's Al-'Ash'ash, sebagaimana disebutkan dalam riwayat Ibnu Abi Dawud dalam kitab Al-Ba'ts, Abu Sa'id Al-Khudri RA mengatakan bahwa ada seseorang bertanya, "Ya Rasulullah, apa itu Ra's Al-'Ash'ash?" Beliau menjawab, "Ia seperti biji sawi, dan darinya kamu sekalian akan diciptakan kembali." (Riwayat ini termuat dalam Musnad Ahmad)

Adapun, maksud sabda nabi "dari tulang inilah anak Adam akan diciptakan dan disusun kembali" adalah bahwa tulang tersebut merupakan bagian dari tubuh manusia yang pertama kali diciptakan kembali. Allah SWT mengabadikannya sampai Dia menyusun kembali seluruh makhluk-Nya dari bagian itu. Demikian menurut pendapat Imam Syamsuddin Al-Qurthubi.

Tentang Hari Kebangkitan

Islam menyakini adanya hari kebangkitan, di mana semua makhluk akan dibangkitkan dari kuburnya untuk berkumpul di Padang Mahsyar. Hari kebangkitan merupakan salah satu dari tahapan setelah kiamat.

Peristiwa dibangkitkannya manusia dari alam kubur dijelaskan dalam surah Yasin ayat 51-52. Allah SWT berfirman,

وَنُفِخَ فِى الصُّوْرِ فَاِذَا هُمْ مِّنَ الْاَجْدَاثِ اِلٰى رَبِّهِمْ يَنْسِلُوْنَ ٥١ قَالُوْا يٰوَيْلَنَا مَنْۢ بَعَثَنَا مِنْ مَّرْقَدِنَا ۜهٰذَا مَا وَعَدَ الرَّحْمٰنُ وَصَدَقَ الْمُرْسَلُوْنَ ٥٢

Artinya: "Sangkakala pun ditiup dan seketika itu mereka bergerak cepat dari kuburnya menuju kepada Tuhannya. Mereka berkata, "Celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur)?" (Lalu, dikatakan kepada mereka,) "Inilah yang dijanjikan (Allah) Yang Maha Pengasih dan benarlah para rasul(-Nya)."

Menurut Tafsir Ibnu Katsir, tiupan yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah tiupan kebangkitan di mana semua makhluk dihidupkan lagi dari kuburnya. Manusia disebut berjalan dengan cepat, sebagaimana Allah SWT berfirman dalam ayat lain,

يَوْمَ يَخْرُجُونَ مِنَ الأجْدَاثِ سِرَاعًا كَأَنَّهُمْ إِلَى نُصُبٍ يُوفِضُونَ

Artinya: "(yaitu) pada hari mereka keluar dari kubur dengan cepat seakan-akan mereka pergi dengan segera kepada berhala-berhala (sewaktu di dunia)." (QS Al-Ma'arij: 43)

Hari kebangkitan juga disebut dengan Yaumul Ba'ats. Ibnu Qayyim al-Jauziyyah mengatakan dalam kitab Syifa'ul 'Alil fi Masa'ilil Qadha wal Qadar wal Hikmah wat Ta'lil, hari kebangkitan juga termasuk hari untuk menampakkan nama-nama Allah SWT, sifat-sifat Allah SWT, dan berbagai ketentuan hukum-Nya. Oleh karena itu, Allah SWT berfirman,

يَوْمَ هُمْ بٰرِزُوْنَ ۚ لَا يَخْفٰى عَلَى اللّٰهِ مِنْهُمْ شَيْءٌ ۗلِمَنِ الْمُلْكُ الْيَوْمَ ۗ لِلّٰهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ ١٦

Artinya: "(Yaitu) pada hari (ketika) mereka tampak dengan jelas (di hadapan Tuhan-Nya), tidak (ada) satu (keadaan) pun dari mereka yang tersembunyi di sisi Allah. (Allah berfirman,) "Milik siapakah kerajaan pada hari ini?" (Lalu, dijawab,) "Milik Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan." (QS Al Mu'min: 16)

Wallahu a'lam.




(kri/lus)

Hide Ads