Kiamat Manusia Akan Terjadi 2026 Menurut Ilmuwan

Kiamat Manusia Akan Terjadi 2026 Menurut Ilmuwan

Nikita Rosa - detikSumbagsel
Selasa, 07 Jan 2025 16:20 WIB
Ilustrasi Bumi
Ilustrasi bumi/Foto: Pexels/Porapak Apichodilok
Palembang -

Fisikawan Universitas Illinois, Heinz von Foerster melakukan perhitungan ilmiah dan memprediksi kiamat atau berakhirnya peradaban manusia pada 2026. Begini alasannya.

Dikutip detikEdu, ilmuwan berlomba-lomba memperhitungkan akhir peradaban manusia. Ilmuwan ternama abad ke-17, Thomas Malthus menjadi yang pertama mengemukakan perhitungan itu.

Malthus memprediksi manusia akan mencapai akhir peradaban jika tidak berhenti bereproduksi. Ia khawatir pada akhirnya manusia akan mengalahkan jumlah makanan yang tersedia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Teori kiamat itu terbukti salah. Majalah TIME menemukan negara-negara maju bisa menciptakan teknologi produksi pangan yang jauh melampaui pertumbuhan populasi.

Contohnya Amerika Serikat yang telah mencapai titik surplus panen. Hanya negara-negara yang terbelakang secara teknologi, yang benar-benar merasakan tekanan populasi.

ADVERTISEMENT

Ilmuwan Prediksi Kiamat Terjadi 2026

Teori kiamat akibat pertumbuhan manusia terus mengemuka hingga zaman modern. Terbaru datang dari fisikawan Universitas Illinois, Heinz von Foerster. Ia melakukan perhitungan ilmiah dan menetapkan kiamat akan terjadi pada 2026.

Ia menghitung dengan matematika yang rumit apa yang akan terjadi jika spesies manusia menghindari bencana berskala besar, mendirikan masyarakat dunia yang kooperatif, dan mengembangkan metode teknis yang menghasilkan pasokan makanan tak terbatas. Menurutnya, puncak kiamat akan datang pada tanggal yang dapat dihitung.

"Untuk alasan yang jelas akan disebut 'kiamat,' karena pada tanggal itulah N (jumlah 'elemen,' atau orang) menjadi tak terbatas, dan populasi yang cerdas memusnahkan dirinya sendiri," ujar Foerster.

Persamaannya mengatakan kiamat akan datang dengan sangat cepat. Prediksinya, tanggal yang paling mungkin yakni Jumat, 13 November 2026.

Foerster menggunakan persamaan untuk mengilustrasikan perhatian bahwa populasi apa pun yang bertambah dengan kecepatan yang semakin cepat sedang menuju masalah besar. Bahkan teknologi pangan terbaik, katanya, tidak dapat melaju cepat di depan kurva yang semakin curam.

Ia percaya tidak perlu menunggu hingga mekanisme eksternal memengaruhi aktivitas manusia. Ia menyoroti lingkungan manusia semakin tidak dipengaruhi oleh 'kekuatan alam' dan semakin dipengaruhi oleh kekuatan sosial yang ditentukan manusia.

Cara 'Menjauhkan' Kiamat Menurut Foerster

Menurut Foerster, jika manusia ingin menghindari kiamat populasi yang sangat padat, ia harus membangun mekanisme pengendalian untuk menjaga populasi dunia pada tingkat yang diinginkan. Itu dapat dilakukan saat ini dengan apa yang dianggap sebagai metode yang relatif tidak menyakitkan, seperti pajak yang tinggi pada keluarga dengan lebih dari dua anak.

"Besok, tentu saja akan lebih sulit, karena kesenjangan antara angka kelahiran dan angka kematian semakin melebar setiap menit," kata Foerster.

Artikel ini sebelumnya telah tayang di detikEdu dengan judul Ilmuwan Prediksi Kiamat Terjadi 2026, Ini Alasannya.




(sun/mud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads