Negara Arab-Uni Eropa Serukan Solusi 2 Negara untuk Palestina-Israel

Negara Arab-Uni Eropa Serukan Solusi 2 Negara untuk Palestina-Israel

Rahma Harbani - detikHikmah
Rabu, 29 Nov 2023 14:45 WIB
Kolase Foto Israel-Palestina untuk Cover Picture Story
Ilustrasi. (Foto: Kolase detikcom)
Jakarta -

Hasil pertemuan antara negara-negara Arab dan Uni Eropa menyepakati perlunya solusi dua negara sebagai jawaban untuk konflik Israel-Palestina. Hal ini disampaikan oleh Kepala Urusan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell pada pertemuan tersebut.

Borrell mengatakan seluruh anggota Uni Eropa menghadiri pertemuan negara-negara Mediterania dan hampir semua peserta di Barcelona, Spanyol pada Senin (27/11/2023) kemarin telah mencapai mufakat terkait pentingnya solusi dua negara sebagai jalan tengah.

Melalui pertemuan tersebut, Borrell juga menyatakan bahwa seharusnya Otoritas Palestina yang menguasai Gaza.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Otoritas Palestina harus menggelar pemilu sesegera mungkin untuk mendapatkan legitimasi lebih lanjut dan meningkatkan fungsinya, sebagai satu-satunya 'solusi terlayak' bagi kepemimpinan masa depan Gaza," kata dia, dilaporkan Reuters, Rabu (29/11/2023).

Borell menambahkan, hal tersebut dapat menjadi solusi layak dan diimplementasikan bila komunitas internasional turut mendukung hak itu.

ADVERTISEMENT

"Jika tidak, kita akan melihat kekosongan kekuasaan yang akan menjadi lahan subur bagi semua jenis organisasi kekerasan," ujarnya.

Turut hadir dalam pertemuan, Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi mengatakan bahwa fokus utamanya harus melihat Tepi Barat dan Gaza sebagai satu kesatuan jika membicarakan tentang pemerintahan Gaza. Ia juga menyebut, rakyat Palestina-lah yang harus memutuskan siapa pemimpin mereka.

"Solusi dua negara akan memungkinkan berdirinya sebuah negara Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza yang berdampingan dengan Israel," kata dia.

Di samping itu, konferensi tersebut juga membahas gencatan senjata Israel di Jalur Gaza. Menurut mediator Qatar, gencatan senjata awal selama empat hari yang telah diperpanjang menjadi dua hari tersebut menjadi jeda pertempuran pertama dalam tujuh minggu sejak 7 Oktober 2023.

Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki dalam pertemuan itu mengajukan permohonan pada anggota Uni Eropa dan negara-negara Arab untuk benar-benar mengakhiri serangan Israel di Gaza. Bukan hanya gencatan senjata sementara.

"Kita harus menemukan cara untuk menekan pemerintah Israel agar tidak terus membunuh orang-orang yang tidak bersalah--yang membuat kita terus menerus menghitung mayat," ujar Maliki.

Sementara, Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan yang turut hadir sebagai perwakilan dari sekelompok menteri dari Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) pun menambahkan pesan untuk gencatan senjata segera.

"Kami menyampaikan pesan kami, penting bagi kami untuk segera melakukan gencatan senjata, bahwa kami membangun gencatan senjata yang ada saat ini," katanya.

Sebagai informasi, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) antara negara-negara Arab dan Uni Eropa tersebut berlangsung dalam pertemuan bertajuk Forum Persatuan Mediterania di Barcelona. Kelompok tersebut beranggotakan 43 negara yang terdiri dari negara-negara Eropa, Afrika Utara, dan Timur Tengah. Israel dilaporkan tidak menghadiri KTT tersebut.




(rah/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads