Tokoh Agama R20 ISORA Desak Pejabat Negara Akhiri Konflik Dunia

Tokoh Agama R20 ISORA Desak Pejabat Negara Akhiri Konflik Dunia

Rahma Harbani - detikHikmah
Senin, 27 Nov 2023 20:00 WIB
ISORA
Foto: Rahma Harbani/detikcom
Jakarta -

Forum internasional antartokoh agama R20 ISORA mendesak para pemangku kebijakan maupun aktor-aktor politik di negara masing-masing untuk mengakhiri segala bentuk konflik di dunia. Desakan ini juga merujuk pada serangan Israel di Jalur Gaza, Palestina.

Keterangan ini disampaikan oleh Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ulil Abshar Abdalla dan Direktur Inisiatif Strategis Central for Shared Civilizational Values (CSCV) Timothy Samuel Shah pada Senin (27/11/2023).

Gus Ulil, begitu ia kerap disapa, mengatakan bahwa pada dasarnya konferensi R20 ISORA bertujuan untuk mendorong sekaligus memobilisasi dukungan komunitas antaragama dari seluruh dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Agar mendesak tokoh-tokoh, aktor-aktor politik, aktor-aktor negara di tempat mereka masing-masing agar segera mengakhiri konflik-konflik yang terjadi di negara mereka," tutur Gus Ulil dalam konferensi pers R20 ISORA di Hotel Park Hyatt, Jakarta Pusat.

"Termasuk terutama konflik yang terjadi di Gaza, Palestina dan di daerah lain di Timur Tengah," sambung dia lagi.

ADVERTISEMENT

Gus Ulil juga menjelaskan, salah satu aspek yang dibahas dalam forum antartokoh agama tersebut adalah peran Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam menangani konflik dunia sesuai dengan piagam PBB (UN Charter).

"Mereka menekankan sebetulnya yang disebut sebagai piagam PBB itu bukan seluruhnya dokumen yang terpisah dari agama," katanya.

"Sumber-sumber yang menginspirasi dirumuskannya piagam PBB itu sebetulnya berasal dari agama, terutama agama Kristen. Tetapi juga agama-agama yang lain terutama dalam tradisi semitik yaitu, Islam dan Yahudi," jelas Gus Ulil.

Untuk itu, Gus Ulil mengatakan bahwa hasil pembicaraan dari konferensi tersebut menjadi penekanan bahwa perumusan piagam PBB tidak terpisahkan dari inspirasi agama.

"Karena itu sudah selayaknya di dalam mengatasi masalah-masalah global saat ini peran tokoh agama sangat diperlukan," ujar dia.

Sementara itu, Timothy Samuel Shah menambahkan bahwa digelarnya konferensi R20 ISORA menjadi langkah berani bagi Indonesia untuk memainkan peran global. Hal itu juga disebutnya sebagai inisiatif yang penting.

"Karena Indo mulai bergerak ke panggung global untuk membicarakan dan mengajak aktor-aktor global jalan yang paling baik untuk mengatasi konflik-konflik yang sekarang ini ada termasuk Palestina," katanya.

Tim Shah, sapaannya, mengatakan bahwa jalan yang ditempuh PBNU dan pemerintah Indonesia melalui konferensi ini disebut jalan yang kurang populer karena mendorong kembali peran PBB menjadi aribiter, hakim, dan penengah konflik dunia.

"Negara-negara barat sudah tidak punya harapan pada PBB. Banyak aktor-aktor global juga sudah tidak punya harapan lagi pada PBB dan mereka bermain dengan aturan mereka sendiri (seperti di), India, China, AS, Israel, Rusia dan diikuti oleh sejumlah negara lain di dunia," pungkasnya.

Hasil Dialog Antartokoh Agama di R20 ISORA

1. Mendorong semua otoritas agama atau tokoh-tokoh agama dari segala tradisi dan dari segala negara untuk memadukan, menggalang kekuatan yang berasal dari komunitas mereka sendiri untuk memengaruhi komunitas mereka masing-masing agar mereka mendorong aktor politik di negara mereka masing-masing untuk menghentikan konflik bersenjata yang sekarang sedang berkecamuk di Timur Tengah, Eropa, Afrika sub-Sahara, dan kawasan lain di dunia.

2. Mendorong semua komunitas agama dari berbagai agama ini mendesak tokoh-tokoh dan aktor-aktor politik di negara mereka masing-masing untuk mengembangkan segala bentuk mekanisme yang efektif agar terjadi dialog dan negosiasi tercapainya resolusi konflik menuju perdamaian.

R20 International Summit of Religious Authorities (ISORA) ini diselenggarakan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Hotel Park Hyatt, Jakarta pada Senin (27/11/2023). Kegiatan yang ini akan membahas eskalasi konflik Israel-Palestina serta berupaya mencari solusi. Konferensi ini menjadi platform dan gerakan internasional dari para pemuka dan tokoh agama-agama besar di dunia untuk menyerukan perdamaian dan kehidupan manusia yang lebih harmoni.

Forum internasional ini dihadiri oleh 150 otoritas agama-agama dari dalam dan luar negeri. Setidaknya ada 30 partisipan dari luar negeri yang hadir di antaranya berasal dari Timur Tengah, Eropa, Amerika, Afrika, termasuk dari Asia dan dari ASEAN (Asia Tenggara).

Gagasan pelaksanaan R20 ISORA dilatarbelakangi dengan peristiwa di Gaza pada 7 Oktober 2023 lalu. Para pemimpin agama yang tergabung dalam jaringan R20 bersepakat untuk mengadakan sebuah agenda untuk mendorong solusi nyata agar konflik yang terjadi di Gaza dapat diselesaikan dalam waktu sesegera mungkin.




(aeb/erd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads