Rasulullah SAW senantiasa mendirikan salat di sela-sela panjangnya malam. Beliau menutup salat malamnya dengan witir.
Kebiasaan salat malam Rasulullah SAW diterangkan dalam kitab Asy-Syamail Al-Muhammadiyah karya Imam At-Tirmidzi. Kitab ini menghimpun hadits yang berisi kepribadian dan budi pekerti Rasulullah SAW.
Qutaibah bin Sa'id meriwayatkan sebuah hadits yang jalurnya sampai pada Zaid bin Khalid Al-Juhani bahwa Rasulullah SAW mengerjakan salat malam sebanyak 13 rakaat. Zaid bin Khalid Al-Juhani mengatakan,
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
لَأَرْمُقَنَّ صَلَاةَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَتَوَسَّدْتُ عَتَبَتَهُ أَوْ فُسْطَاطَهُ فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ خَفِيفَتَيْنِ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ طَوِيلَتَيْنِ ، طَوِيلَتَيْنِ، طَوِيلَتَيْنِ، ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ وَهُمَا دُونَ اللَّتَيْنِ قَبْلَهُمَا ، ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ وَهُمَا دُونَ اللَّتَيْنِ قَبْلَهُمَا، ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ وَهُمَا دُونَ اللَّتَيْنِ قَبْلَهُمَا ، ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ وَهُمَا دُونَ اللَّتَيْنِ قَبْلَهُمَا، ثُمَّ أَوْتَرَ فَذَلِكَ ثَلَاثَ عَشْرَةَ رَكْعَةً
Artinya: "Sungguh aku ingin mengetahui salat Rasulullah SAW. Karena itu, aku memasangkan bantal di tenda atau kemah beliau. Kemudian Rasulullah SAW mengerjakan salat dua rakaat ringan. Kemudian salat dua rakaat panjang, panjang, dan panjang.
Setelah itu beliau salat dua rakaat yang panjangnya kurang dari dua rakaat sebelumnya, kemudian salat dua rakaat yang panjangnya kurang dari dua rakaat sebelumnya, kemudian salat dua rakaat yang panjangnya kurang dari dua rakaat sebelumnya, kemudian salat dua rakaat yang panjangnya kurang dari dua rakaat sebelumnya, salat dua rakaat yang panjangnya kurang dari dua rakaat sebelumnya. Setelah itu beliau mengerjakan salat witir. Itulah jumlah tiga belas rakaat." (HR Muslim)
Pensyarah kitab Asy-Syamail Al-Muhammadiyah, Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al-Badr menjelaskan dalam kitabnya Syarah-nya, riwayat tersebut membuktikan keinginan para sahabat Rasulullah SAW untuk mengetahui salat beliau ketika sedang dalam perjalanan (tidak mukim).
Maksud salat dua rakaat ringan yang disebutkan dalam hadits di atas, kata Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al-Badr, adalah Rasulullah SAW mengawali salat malamnya dengan mengerjakan dua rakaat ringan. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits Abu Hurairah RA,
"Apabila salah seorang di antara kalian bangun malam, maka hendaklah ia mengawali salatnya dengan dua rakaat ringan."
Adapun, maksud "salat dua rakaat panjang, panjang, dan panjang" sebagaimana dikatakan perawi dalam hadits di atas adalah penegasan bahwa Rasulullah SAW biasa memperpanjang salat malamnya. Kedua rakat ini yang paling panjang dalam salat malam yang beliau SAW kerjakan.
Rasulullah SAW juga biasa mengerjakan salat malam dengan 11 rakaat. Hal ini mengacu pada hadits yang diriwayatkan dari Sayyidah Aisyah RA, ia mengatakan,
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُصَلِّي مِنْ اللَّيْلِ إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً يُوتِرُ مِنْهَا بِوَاحِدَةٍ فَإِذَا فَرَغَ مِنْهَا اضْطَجَعَ عَلَى شِقِّهِ الْأَيْمَنِ
Artinya: "Bahwasanya Rasulullah SAW sering mengerjakan salat malam sebanyak sebelas rakaat dan salah satunya rakaat witir. Apabila usai mengerjakannya maka beliau berbaring miring ke sebelah kanan." (HR Bukhari, Muslim, dan At-Tirmidzi meriwayatkannya dalam Jami')
Sayyidah Aisyah RA juga mengatakan dalam riwayat lainnya bahwa Rasulullah SAW juga pernah salat malam sebanyak 9 rakaat. Imam at-Tirmidzi menukil riwayat ini dari Hannad, dari Abu Al-Ahwash, dari Al-A'masy, dari Ibrahim, dari Al-Aswad, dari Sayyidah Aisyah RA yang berkata,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي مِنْ اللَّيْلِ تِسْعَ رَكَعَاتٍ
Artinya: "Bahwasanya Rasulullah SAW salat malam sebanyak sembilan rakaat." (HR At-Tirmidzi dalam Jami' dan Ibnu Majah dalam As-Sunan)
Menurut penjelasan dalam Syarh Syama'il An-Nabi li Abi Isa Muhammad bin Isa At-Tirmidzi, riwayat yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW salat malam sebanyak 9 rakaat tidak bertentangan dengan riwayat lainnya yang menyatakan bahwa beliau SAW salat malam sebanyak 11 atau 13 rakaat.
Dalil Salat Malam dalam Al-Qur'an
Dalil tentang salat malam juga disebutkan dalam Al-Qur'an. Allah SWT berfirman dalam surah Al Isra ayat 79,
وَمِنَ الَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهٖ نَافِلَةً لَّكَۖ عَسٰٓى اَنْ يَّبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُوْدًا ٧٩
Artinya: "Pada sebagian malam lakukanlah salat tahajud sebagai (suatu ibadah) tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji."
Menurut Tafsir Ibnu Katsir, melalui ayat tersebut, Allah SWT memerintahkan kepada Rasulullah SAW untuk mengerjakan salat sunnah malam hari setelah salat fardhu.
Dalam kitab Shahih Muslim terdapat sebuah hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah RA dari Rasulullah SAW bahwa beliau SAW pernah ditanya mengenai salat yang paling utama setelah salat fardhu. Maka, Rasulullah SAW pun menjawab,
صَلَاةُ اللَّيْلِ
Artinya: "Salat sunnah malam hari."
(rah/rah)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Rekening Buat Bangun Masjid Kena Blokir, Das'ad Latif: Kebijakan Ini Tak Elegan
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa