Gus Yahya: Kita Ingin Agama Berperan Nyata, Tak Hanya Sekadar Seruan Moral

Gus Yahya: Kita Ingin Agama Berperan Nyata, Tak Hanya Sekadar Seruan Moral

Anisa Febriani - detikHikmah
Selasa, 21 Nov 2023 20:00 WIB
Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf
Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf. (Foto: Dok PBNU)
Jakarta -

Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menyebut bahwa agama memiliki pengaruh yang sangat besar di masyarakat. Tidak hanya platform politik yang dapat dijadikan upaya merespons masalah Palestina, namun agama juga memiliki peranan tersendiri.

"Kami ingin merambah satu alternatif yang tidak bisa dikecilkan, karena agama ini adalah pemeran yang sangat besar pengaruhnya di tengah masyarakat. Maka kami ingin membangun platform agama sebagai solusi masalah-masalah kemanusiaan yang ada," katanya dalam acara konferensi pers Road to R20 International Summit of Religious Authorities (ISORA), Selasa (21/11/2023).

Gus Yahya--sapaan akrabnya--mengatakan bahwa dirinya menginginkan agama menjadi bagian dengan peranan nyata. Tidak hanya sekadar membuat seruan moral, melainkan turut terjun ke lapangan dalam menggerakkan perubahan, termasuk dengan diadakannya R20 ISORA.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi kita ingin supaya agama-agama ini punya peranan yang nyata, tidak cuma hanya sekadar berkhutbah, tidak hanya sekadar membuat seruan-seruan moral tetapi bekerja di lapangan bersama-sama dengan umatnya untuk ikut menggerakkan perubahan sebagai solusi," paparnya.

Hal ini dilakukan dalam satu gerakan kerja sama antara banyak agama, bukan hanya satu agama saja. Gus Yahya menilai, konflik yang terjadi di Gaza merupakan masalah kemanusiaan yang menjadi concern bersama dari semua agama.

ADVERTISEMENT

"Sehingga kita membutuhkan semua agama bergerak bersama-sama," tegasnya.

R20 ISORA akan diselenggarakan di Jakarta pada 27 November 2023 mendatang. Forum internasional itu dilaksanakan dalam rangka meletakkan pengaruh bagi para pemangku kebijakan dan komunitas di sekitarnya.

Dalam R20 ISORA, para pemimpin agama akan memikirkan bersama-sama apa yang dapat dilakukan untuk menjangkau umat agamanya masing-masing. Hal ini bertujuan untuk menghentikan segera bencana kemanusiaan yang sedang berlangsung di Gaza, Palestina.

Gus Yahya menilai, serangan yang terjadi di Gaza merupakan serangan kemanusiaan bukan hanya masalah satu kelompok.

"Serangan ini tidak dibenarkan oleh agama manapun. Nah, ini yang ingin kita ajak semua orang melihat semua itu," bebernya.

Apabila politisi negara lain melihat konflik Palestina-Israel semata-mata masalah politik maka dibutuhkan desakan politik yang lebih kuat menurut Ketum PBNU itu. Dirinya berharap, pemimpin-pemimpin agama yang hadir pada R20 ISORA nanti dapat mempengaruhi para pemangku kebijakan untuk menghentikan tragedi kemanusiaan di Palestina.




(rah/rah)
Duka untuk Palestina

Duka untuk Palestina

73 konten
Israel masih terus melakukan serangan di Gaza, Palestina. Total sudah 26 hari Israel menggempur wilayah itu tanpa henti. Sejak 7 Oktober hingga Selasa kemarin, Kementerian Kesehatan Gaza menyebut 8.525 orang tewas. Sebanyak 3.500 adalah anak-anak.

Hide Ads