Kitab Matan Al-Jurumiyah adalah kitab nahwu dasar yang mempelajari gramatika bahasa Arab. Kitab ini biasa dipelajari para santri yang belajar bahasa Arab.
Yuk ketahui apa itu kitab Al-Jurumiyah, mulai dari pengarang, manfaat, hingga isinya.
Sekilas Tentang Kitab Al-Jurumiyah
Dikutip dari Buku Panduan Menghafal Matan Jurumiyah yang disusun Syahrijal Ahmad Syuhada, Matan Al-Jurumiyah adalah kitab yang fenomenal yang cukup singkat dan padat, tetapi penuh manfaat dan keberkahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kitab ini wajib dipelajari oleh setiap muslim yang ingin memahami bahasa Arab lebih mendalam. Yang dipelajari dalam buku ini adalah ilmu nahwu atau gramatika bahasa Arab. Jika ingin memahami tulisan Arab gundul, maka kitab ini bisa menjadi dasar yang perlu dipahami.
Dilansir dari NU Online, penulis kitab Al-Jurumiyah adalah Abu 'Abdillah Muhammad bin Muhammad bin Daud ash-Shanhâji atau yang disebut al-Imam ash-Shanhaji. Beliau lahir di Fez, Maroko tahun 672 H, dan wafat pada tahun 723 H.
Terkait penjudulan kitab, tidak diketahui secara detail mengapa kitab ini dinamai Al-Jurumiyah oleh Syekh ash-Shanhaji.
Pemilik majalah al-Muqtathaf, Hâyif an-Nabhân, menyebut dalam kitab Jurumiyah yang dia tahqiq atau sunting, nama kitab al-Ajurûmi tersebut sebenarnya merupakan serapan dari bahasa Inggris, yaitu grammar.
Manfaat Kitab Al-Jurumiyah
Untuk dapat belajar ilmu nahwu atau gramatika bahasa Arab, salah satu kitab dasar yang perlu dipelajari terlebih dahulu adalah kitab Jurumiyah.
Belajar nahwu adalah hal yang sangat bermanfaat, seperti kata Al-imam Asy-Syafi'i yang artinya: "Siapa yang belajar ilmu nahwu secara mendalam, maka ia akan memperoleh petunjuk kepada seluruh ilmu".
Di lingkungan pesantren, kitab ini menjadi sarana para santri untuk dapat membaca kitab kuning atau kitab dengan huruf Arab gundul. Ada banyak kitab kuning yang nantinya harus dipelajari santri. Tanpa memahami ilmu nahwu, maka mereka kesulitan dalam menggali ilmu lainnya.
Isi Kitab Al-Jurumiyah
Kitab Al-Jurumiyah cukup tipis, berisi 26 bab yang ringkas dan padat. Namun secara umum, 26 bab tersebut dapat dibagi ke dalam 3 bagian besar.
Pertama adalah pembahasan mengenai jenis-jenis kata dalam bahasa Arab dan anatominya, yaitu isim (nomina), fi'il (verba), dan huruf (preposisi). Pembahasan ini dapat kita temukan pada bab Kalam.
Kedua mengenai deklinasi atau fleksi yang menunjukkan perubahan di akhir kata sesuai kasusnya sebagai karakter gramatika bahasa Arab. Hal ini dapat ditemukan pada bab I'rab, bab 'Alamatul i'rab, dan bab Fashlun.
Bagian ketiga mengenai kaidah fleksi itu sendiri yang terjadi pada verba dan nomina. Ini dapat kita pelajari di bab Al'-af'al, bab Marfu'atil Asma, bab Manshubatil Asma, dan bab Makhfudhatil Asma.
Isi dari tiap-tiap bab, yang pertama adalah penjelasan mengenai definisinya. Kedua, adalah mengklasifikasikan dalam bab-babnya dan menyebutkan jenis-jenisnya. Ketiga, memberikan contoh-contoh.
Selanjutnya, penulis memberikan pendapat yang kuat tanpa terikat dengan salah satu mazhab dalam ilmu nahwu, dan tanpa mengutip langsung dari suatu kitab maupun imam tertentu. Pembahasan tiap bab pun sangat ringkas.
Kitab ini tidak menuliskan mukadimah maupun tujuan menuliskan kitab ini. Tidak disebutkan pula dalil-dalil berupa syair maupun uraian secara gramatikal bahasa Arab. Selain itu, tidak ada ringkasan isi kitab.
Itulah tadi telah kita ketahui apa itu kitab Matan Al-Jurumiyah, termasuk siapa pengarangnya, manfaatnya yang merupakan kitab dasar untuk mempelajari nahwu atau gramatika bahasa Arab, serta isi di dalam kitab.
(bai/inf)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa
Indonesia Konsisten Jadi Negara Paling Rajin Beribadah