Nama-Nama Khalifah Dinasti Ayyubiyah yang Terkenal

Nama-Nama Khalifah Dinasti Ayyubiyah yang Terkenal

Rahma Ambar Nabilah - detikHikmah
Rabu, 08 Nov 2023 08:45 WIB
Men and camels do across desert in moonlight. Full and super moon. Desert safari. Cartoon hand made vector eps10 illustration.
Foto: Getty Images/iStockphoto/Natalia Firsova
Jakarta -

Dinasti Ayyubiyah adalah salah satu dinasti Islam. Dinasti ini dipimpin oleh beberapa khalifah secara bergantian.

Di antara pemimpin tersebut, terdapat beberapa khalifah yang terkenal. Dinasti Ayyubiyah didirikan oleh Shalahuddin al-Ayyubi. Ia dilahirkan di daerah Takriet pada tahun 532 H atau bertepatan dengan 1137 M. Dilansir dalam buku Sejarah Perkembangan Islam di Mesir (Masa Khalifah Umar Bin Khaththab Sampai Masa Dinasti Ayyubiyah) oleh Dr. H. Husain Abdullah, M.Ag., Halid Hanafi, S.Ag., M.Ag, dkk disebutkan bahwa namanya dimayhurkan oleh banga Eropa dengan sebutan nama Saladin sebagai pahlawan yang gagah perkasa dalam perang Salib. Ia berasal dari keluarga Ayyubiyah suku Kurdi.

Dikutip dari buku Sejarah Peradaban Islam karya Ahkmad Saufi dan Hasmi Fadiillah, selama Dinasti Ayyubiyah berkuasa, terdapat sembilan khalifah. Di antara sembilan khalifah tersebut, terdapat tiga khalifah yang terkenal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Khalifah Shalahuddin Yusuf Al-Ayyubi (1171-1193 M)

Shalahuddin Yusuf Al-Ayyubi adalah pendiri Dinasti Ayyubiyah. Ia berasal dari bangsa Kurdi. Sejak kecil, Shalahuddin dididik ayahnya untuk menguasai sastra, ilmu kalam, menghadal Al-Qur'an, dan ilmu hadits di madrasah. Ia juga menekuni teknik perang, strategi, maupun politik.

Setelah ayahnya ditempatkan sebagai kepala divisi milisi di Damaskus, Shalahuddin bergabung dengan pasukan pamannya (Asaduddin Syirkuh) dalam memimpin pasukan muslimin ke Mesir atas tugas dari gubernur Suriah (Nurudin Zanki), untuk membantu Dinasti Fathimiyah menghadapi pemberontak Dirgam.

ADVERTISEMENT

Mesir berhasil dikuasai setelah penyerangan kelima kali. Shalahuddin diangkat sebagai panglima setelah Syirkuh meninggal.

Shalahuddin semakin piawai dalam kepemimpinan. Ia mampu melakukan mobilisasi dan reorganisasi pasukan dan perekonomian Mesir, terutama untuk menghadapi balatentara Salib.

Dikutip dari buku Sejarah Perkembangan Islam di Mesir (Masa Khalifah Umar bin Khaththab Sampai Masa Dinasti Ayyubiyah) karya Husain Abdullah, Dinasti Ayyubiyah didirikan setelah Shalahudin al-Ayyubi menaklukkan khalifah terakhir Dinasti Fathimiyah. Nama Shalahuddin Al-Ayyubi dimasyhurkan oleh bangsa Eropa dengan sebutan Saladin sebagai pahlawan yang gagah perkasa dalam perang Salib.

2. Khalifah Malik Al-Adil Saifuddin (1200-1218 M)

Khalifah Malik Al-Adil Saifuddin adalah khalifah keempat. Ia merupakan putra Najmuddin Ayyub (saudara muda Shalahuddin Al-Ayyubi).

Al-Adil menjadi Sultan menggantikan Al-Afdal yang tewas dalam peperangan. Ia merupakan pemimpin pemerintahan dan pengatur strategi berbakat dan efektif.

Beberapa prestasinya antara lain:

  1. Menguasai Mesir atas nama Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi pada tahun 1174 M
  2. Memadamkan pemberontakan orang-orang Kristen Koptik di Qift -Mesir pada tahun 1169 M
  3. Menjadi gubernur di wilayah utara Mesir pada tahun 1192-1193 M
  4. Menghadapi pemberontakan Izzudin di Mosul pada tahun 1193 M
  5. Menjadi gubernur Syiria di Damaskus
  6. Menjadi Sultan di Damaskus

3. Khalifah Malik Al-Kamil Muhammad (1218-1238 M)

Khalifah Malik Al-Kamil Muhammad adalah putra dari Khalifah Al-Adil. Pada tahun 1218, ia memimpin pertahanan menghadapi pasukan salib yang mengepung Kota Dimyat (Damietta) dan menjadi Sultan setelah ayahnya wafat.

Pada tahun 1219, Al-Kamil hampir kehilangan tahta karena konspirasi kaum Kristen Koptik. Guna menghindari konspirasi itu, Al-Kamil pergi ke Yaman. Konspirasi tersebut berhasil dipadamkan oleh saudaranya yang bernama Al-Mu'azzam yang menjabat sebagai Gubernur Suriah.

Al-Kamil menyepakati perdamaian selama sepuluh tahun dengan Frederik pada bulan Februari tahun 1229 M. Isi perdamaian tersebut yaitu:

Ia mengembalikan Yerusalem dan kota-kota suci lainnya kepada pasukan Salib.
Kaum muslimin dan Yahudi dilarang memasuki kota itu kecuali disekitar Masjidil Aqsa dan Majid Umar.


Peristiwa yang dialami Al Kamil yaitu:

  1. Memimpin pertahanan menghadapi pasukan Salib yang mengepung Kota Dimyat (damietta) pada tahun 1218 M
  2. Menjadi Sultan Dinasti Ayyubiyah pada 1218 M, menggantikan Al-Adil yang meninggal
  3. Telah menawarkan perdamaian beberapa kali dengan pasukan Salib, yaitu melakukan perjanjian damai
  4. Membangun kembali tembok di Yerussalem yang dirobohkan oleh Al-Mu'azzam (saudaranya)
  5. Mengembalikan salib asli yang dulu terpasang di Kubah batu Baitul Maqdis kepada orang Kristen.




(lus/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads