Umat Islam Era Umayyah Gunakan Rute Syam saat Naik Haji

Umat Islam Era Umayyah Gunakan Rute Syam saat Naik Haji

Kristina - detikHikmah
Kamis, 26 Okt 2023 08:45 WIB
Ilustrasi kafilah haji era Umayyah yang melewati rute Syam
Ilustrasi umat Islam era Kekhalifahan Umayyah lewat rute haji Syam. Foto: Alfred Dehodencq via Muslim Heritage
Jakarta - Sebuah studi geografis-sejarah baru-baru ini merinci rute haji Syam yang digunakan pada era Kekhalifahan Umayyah. Rute ini membentang dari Damaskus hingga Madinah.

Kekhalifahan Umayyah adalah khilafah Islam setelah era Khulafaur Rasyidin. Disebutkan dalam Al-Alam Al-Islami fil Ashr Al-Umawi karya Abdussyafi Muhammad Abdul Lathif, dinasti ini berkuasa pada 661-750 M dengan dipimpin 14 khalifah.

Pada awal Oktober 2023 lalu, sebuah studi bertajuk "The Levantine Hajj route and the ruins of the people of Lut: A study of the Islamic geographical sources" yang tayang dalam Muslim Heritage mengungkap rute haji Syam dan stasiunnya yang digunakan pada era Kekhalifahan Umayyah.

Rute Syam sendiri cukup populer sejak era pra-Islam. Jalur yang menghubungkan Syam dan Hijaz merupakan dua wilayah yang tidak terputus dan memegang peran penting dalam transportasi internasional untuk keperluan dagang.

Syam dan Makkah juga memiliki hubungan sangat kuat jauh sebelum Islam karena para pedagang Quraisy sudah sangat akrab dengan Syam. Hal ini berdampak positif setelah kemunculan Islam.

Saat musim haji berlangsung, khalifah Umayyah yang berkuasa pada saat itu menunjuk pemimpin kafilah haji. Dalam beberapa kesempatan, gubernur Hijaz menjadi kafilah, meski dalam beberapa tahun sang khalifah sendiri yang menjadi pemimpin perjalanan haji.

Rombongan haji akan bertolak dari Damaskus--ibu kota Kekhalifahan Umayyah--menuju Makkah dan melintasi stasiun rute Syam. Dari ibu kota, rombongan haji menuju Al-Sanamayn (tempat dua berhala) yang merupakan desa berpenduduk padat. Setelah itu mereka menuju Athri'at yang disebut Dar'a, suatu wilayah di pinggiran Syam yang berdekatan dengan Al-Balqa dan Amman.

Jalur tersebut mengarah ke selatan hingga tiba di At-Zarqa, sebuah desa padat penduduk yang berlokasi di Lembah Zarqa. Setelah itu, mereka akan tiba di Sargh yang merupakan titik awal Hijaz dan akhir Syam. Terdapat sejumlah sumur yang bisa diakses oleh peziarah.

Setelah berangkat dari Sarqh, kafilah haji akan bertolak menuju Tabuk. Tabuk adalah titik tengah antara Damaskus dan Makkah. Di sana terdapat sumur dan Masjid Nabi.

Usai singgah di Tabuk, kafilah haji akan memasuki Al-Janinah yang terletak di tengah-tengah rumah Bani Asad dan dari sana mereka menuju Al-Muhdathah (Birkat al-Mu'atham). Terdapat sebuah gunung yang bernama Amud al-Muhadathah di sana.

Perjalanan kafilah haji berlanjut hingga memasuki Al-Aqra', sebuah gunung antara Makkah dan Madinah. Selanjutnya, mereka memasuki kota kuno yang dikenal sebagai Al-Hijr, sebuah desa di antara tempat tinggal kaum Tsamud. Masjid dan pasar juga bisa dijumpai di sana.

Selepas dari sana, mereka akan memasuki Wadi al-Qura, lembah antara Madinah dan Syam. Wilayah tersebut menjadi tempat tinggal banyak kabilah, seperti Qudha'ah, Juhaynah, Athrah dan Baliy.

Dari Wadi al-Qura, kafilah akan memasuki Al-Suqya (Suqya al-Jazl) dan Al-Jazl. Itu adalah sebuah lembah besar yang terletak di tanah Athrah, dekat Wadi al-Qura. Di sana para kafilah akan mengunjungi makam Nabi dan melanjutkan perjalanannya ke Makkah melalui jalur Madinah-Makkah.

Rute haji SyamPeta rute haji Syam. Foto: Nizar Aziz Habib Mahmoud, Khidmat al-Hajij fi-l 'Asr al-'Abbasi via Muslim Heritage

Studi yang merinci rute haji Syam yang digunakan era Umayyah ini mengacu pada kitab sejarah umum dan sumber geografis terkait tahapan-tahapan jalur haji. Beberapa kitab yang digunakan rujukan antara lain Al-Manasik karya Al-Harbi, A'laq al-Nafisah karya Ibnu Rustuh (290 H/902 M), dan Al-Masalik wa-l Mamalik karya Ibnu Khardathibah (300 H/912 M).

Peneliti juga menggunakan kitab Mu'jam ma Ista'jam karya Al-Bakri (487 H./1075 M), dan Mu'jam al-Buldan karya Yaqut al-Hamawi (626 H./1225 M). Naskah Manazil Makkah yang tidak diketahui pasti siapa pengarangnya juga turut dijadikan rujukan.




(kri/lus)

Hide Ads