Jangan Putus Asa, Allah Sebaik-baik Penolong dan Pelindung

Jangan Putus Asa, Allah Sebaik-baik Penolong dan Pelindung

Jihan Najla Qatrunnada - detikHikmah
Senin, 06 Nov 2023 07:15 WIB
JAKARTA, INDONESIA - APRIL 14: A woman reads the Holy Quran as Muslims perform Itikaf worship during the last ten days of holy month of Ramadan at the Istiqlal Mosque in Jakarta, Indonesia on April 14, 2023. The last 10 days of Ramadan 1444 Hijriah, the Istiqlal Mosque is open 24 hours for Muslims to carry out itikaf or stay silent in the mosque with the intention of getting closer to Allah by means of reading the Holy Quran more, dhikr, remembering self-deficiencies, praying sunnah, and praying until the end Ramadan to get the night of Lailat al-Qadr is the night of the revelation of the Holy Quran which is believed to occur on one of the odd nights in the last 10 days of Ramadan. (Photo by Eko Siswono Toyudho/Anadolu Agency via Getty Images)
Foto: Eko Siswono Toyudho/Anadolu Agency via Getty Images
Jakarta -

Seorang muslim yang beriman tidak boleh berputus asa sebab Allah sebaik-baik penolong dan pelindung. Apabila kita tidak bisa lagi menahan suatu cobaan lagi, maka pasrahkan saja semua kepada Allah SWT sebaik-baik pengatur.

Putus asa adalah keadaan di mana seseorang berpikir sudah tidak ada harapan lagi terhadap apa yang hendak dicapainya atau keadaan yang sedang menimpanya, tulis buku Akidah Akhlak Madrasah Tsanawiyah Kelas VII karya Harjan Syuhada dan Fida' Abdilah.

Sifat putus asa sudah semestinya tidak ada pada diri seorang muslim. Sebab Allah SWT sendiri melarang hal tersebut dalam surah Yusuf ayat 87 yang berbunyi,

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

يٰبَنِيَّ اذْهَبُوْا فَتَحَسَّسُوْا مِنْ يُّوْسُفَ وَاَخِيْهِ وَلَا تَا۟يْـَٔسُوْا مِنْ رَّوْحِ اللّٰهِ ۗاِنَّهٗ لَا يَا۟يْـَٔسُ مِنْ رَّوْحِ اللّٰهِ اِلَّا الْقَوْمُ الْكٰفِرُوْنَ ٨٧

Terjemahan: Wahai anak-anakku, pergi dan carilah berita tentang Yusuf beserta saudaranya. Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tidak ada yang berputus asa dari rahmat Allah, kecuali kaum yang kafir."

ADVERTISEMENT

Lalu apa yang harus dilakukan oleh seorang muslim ketika merasa putus asa?

Jauh dari Sifat Putus Asa sebab Allah Sebaik Baik Penolong dan Pelindung

Ketika diri ini sudah dilanda kesedihan, kekhawatiran, ketakutan, atau keputusasaan, maka yang harus diyakini adalah Allah sebaik-baik penolong dan pelindung.

Fajar K. dalam bukunya yang berjudul Hijrahkan Hidupmu, Jemput Kebahagiaanmu, menuliskan bahwa manusia memang tak pernah luput dari masalah hidup baik kecil maupun besar. Tak jarang, banyak orang yang akhirnya putus asa bahkan hingga mengakhiri diri sendiri.

Namun, masalah hidup tidak seharusnya dihindari tapi harus dihadapi. Dalam hal ini, orang beriman diperintahkan untuk bersandar kepada Allah SWT lewat zikir dan doa.

Salah satu zikir itu adalah "hasbunallah wa nikmal wakil" yang artinya "cukuplah Allah SWT sebagai penolong bagi kami dan Dia sebaik-baik pelindung."

Allah SWT berfirman dalam surah Ali-Imran ayat 173 yang berbunyi,

... وَّقَالُوْا حَسْبُنَا اللّٰهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ

Terjemahan: ... dan mereka menjawab, "Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baik pelindung."

Zikir inilah yang dapat menyelamatkan Nabi Ibrahim AS ketika berada dalam kobaran api yang menyala-nyala. Beliau percaya bahwa hanya Allah sebaik-baik penolong dan pelindung.

Oleh sebab itu, orang-orang mukmin juga diperintahkan untuk selalu menanamkan zikir ini di dalam hati bahwa tidak ada penolong dan pelindung terbaik yang lain selain Allah SWT agar selalu terhindar dari sifat putus asa.

Muslimin wajib percaya kalau Allah SWT pasti akan menolong dan melindungi diri ini dari hal-hal buruk dan menakdirkan hanya hal baik. Mungkin kebaikan itu bisa didapat di dunia, atau Insyaallah pasti akan didapat di akhirat.

Pertolongan Allah SWT bagi hambanya yang sabar dan tidak putus asa itu sangat dekat. Allah SWT berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 214 yang berbunyi,

اَمْ حَسِبْتُمْ اَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَّثَلُ الَّذِيْنَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ ۗ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاۤءُ وَالضَّرَّاۤءُ وَزُلْزِلُوْا حَتّٰى يَقُوْلَ الرَّسُوْلُ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗ مَتٰى نَصْرُ اللّٰهِ ۗ اَلَآ اِنَّ نَصْرَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ

Terjemahan: Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan, dan diguncang (dengan berbagai cobaan) sehingga Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, "Kapankah datang pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.




(lus/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads