4 Golongan Orang yang Menempati Kamar Mewah di Surga

4 Golongan Orang yang Menempati Kamar Mewah di Surga

Rahma Harbani - detikHikmah
Rabu, 25 Okt 2023 06:30 WIB
Stairs in sky With Light
Ilustrasi surga. (Foto: Getty Images/iStockphoto/RomoloTavani)
Jakarta -

Allah SWT menyiapkan kamar-kamar di tempat tertinggi di surga sebagai balasan bagi orang yang beriman. Keterangan ini dijelaskan dalam sejumlah firman-Nya dan sabda Rasulullah SAW dalam haditsnya.

Sala satunya yang menjelaskan tentang keberadaan kamar di surga adalah surah Az Zumar ayat 20. Allah SWT berfirman,

لٰكِنِ الَّذِيْنَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ لَهُمْ غُرَفٌ مِّنْ فَوْقِهَا غُرَفٌ مَّبْنِيَّةٌ ۙتَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ ەۗ وَعْدَ اللّٰهِ ۗ لَا يُخْلِفُ اللّٰهُ الْمِيْعَادَ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: Akan tetapi, orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya bagi mereka kamar-kamar (di surga), di atasnya terdapat kamar-kamar yang dibangun (bertingkat-tingkat), dan mengalir di bawahnya sungai-sungai. (Itulah) janji Allah. Allah tidak akan mengingkari janji.

Allah SWT juga menjelaskan tentang kamar-kamar surga yang ditempatkan di tempat tinggi dalam surah Al Furqan ayat 75,

ADVERTISEMENT

اُولٰۤىِٕكَ يُجْزَوْنَ الْغُرْفَةَ بِمَا صَبَرُوْا وَيُلَقَّوْنَ فِيْهَا تَحِيَّةً وَّسَلٰمًا ۙ

Artinya: Mereka itu akan diberi balasan dengan tempat yang tinggi (dalam surga) atas kesabaran mereka serta di sana mereka akan disambut dengan penghormatan dan salam.

Diriwayatkan oleh At Tirmidzi dalam Sunan-nya, dari hadits yang dikisahkan Ali dengan mengutip sabda Rasulullah SAW menyebutkan, "Di surga ada kamar-kamar yang bagian luarnya dapat dilihat dari bagian dalam."

Seorang Arab Badui bertanya, "Untuk siapakah ia?"

Rasulullah SAW menjawab, "Untuk orang yang perkataannya baik, suka memberi makanan, sering berpuasa, dan menegakkan salat malam sementara orang lain tidur."

Hadits tersebut juga pernah disebutkan At Thabrani dalam Kitab Al Kabir, Ahmad, Ibnu Hibban dalam Mawarid, Al Baihaqi dalam Sunan-nya, dan Al Baihaqi dalam Syarh Sunah dengan sanad yang hasan. Riwayat lain dengan isi serupa juga pernah dishahihkan oleh Al Hakim dan Adz Dzahabi.

Abu Said meriwayatkan hadits lain yang menyebutkan tentang kamar di surga tersebut, "Sesungguhnya penghuni surga melihat penghuni kamar-kamar sebagaimana mereka melihat bintang-bintang bertebaran di cakrawala."

Selain itu, sejumlah riwayat juga menggambarkan kemewahan kamar di surga tersebut dengan banyak kenikmatan di dalamnya yang tidak pernah dilihat mata, didengar telinga, maupun dibersitkan oleh hati. Bahkan, penghuni surga yang paling rendah memiliki tempat tinggal dari mutiara yang di dalamnya ada beberapa kamar dan pintu. (HR Ibnu Abi Dunya)

4 Golongan Orang yang Masuk Kamar Mewah di Surga

1. Perkataannya Baik

Rasulullah SAW dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas RA menjelaskan lebih lanjut golongan orang yang masuk kamar mewah di surga adalah mereka dengan perkataan yang baik. Perkataan baik yang dimaksud di antaranya:

سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، وَلَا إِلَهَ إلا الله وَاللَّهُ أَكْبَرُ

Bacaan latin: Subhanallah wal hamdulillah wa la ilaha illaallah wallahu akbar

Artinya: Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar.

Dikutip dari hadits yang termaktub dalam Al Baihaqi dalam Al Ba'ts wan Nusyur, Al Khatib al Baghdadi, At Tarikh, dan Ibnu Udai dalam Al Kamil, Rasulullah SAW menyebutkan bahwa perkataan yang senantiasa diamalkan oleh orang beriman tersebut akan datang menemuinya dan mengawalnya dari depan, samping, dan belakang pada hari kiamat kelak.

2. Suka Memberi Makan

Orang yang akan menempati kamar di surga selanjutnya adalah orang yang suka memberi makan. Rasulullah SAW merujuk pada kepala keluarga atau suami yang senantiasa memberi makan keluarganya.

Hal ini sebagaimana dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda, "Sedekah yang terbaik adalah yang dikeluarkan selebih keperluan, dan mulailah dari orang yang kamu tanggung." (HR Bukhari)

3. Sering Berpuasa

Golongan yang sering berpuasa sebagaimana yang dimaksud Rasulullah SAW adalah orang yang berpuasa di bulan Ramadan lalu bertemu dengan bulan Ramadan berikutnya dan dia berpuasa lagi.

Sejatinya, Rasulullah SAW pernah menekankan tentang kewajiban tentang puasa Ramadan terdapat dalam sebuah riwayat yang berasal dari Thalhah bin Ubaidillah RA, seseorang datang kepada Nabi Muhammad dan bertanya, "Ya Rasulullah, katakan padaku apa yang Allah wajibkan kepadaku tentang puasa?"

Beliau menjawab, "Puasa Ramadan"

"Apakah ada lagi selain itu?"

Beliau menjawab, "Tidak, kecuali puasa sunnah." (HR Bukhari dan Muslim)

4. Menegakkan Salat Malam

Terakhir, golongan yang disebutkan menempati kamar-kamar surga adalah orang yang salat ketika orang lainnya tidur. Salat yang dimaksud adalah salat Isya di akhir waktu.

Dalam riwayat hadits dari Aisyah RA, Rasulullah SAW pernah menganjurkan salat Isya di akhir waktu selama tidak memberatkan muslim.

"Pada suatu malam, Nabi SAW pernah mengakhirkan salat Isya hingga hampir lewat separuh malam dan hingga para jemaah yang sudah berada di masjid tertidur (saat menunggu beliau). Setelah itu, barulah beliau keluar untuk mengerjakan salat. Selesai salat, beliau bersabda, 'Sesungguhnya, inilah waktunya yang utama sekiranya aku tidak khawatir akan memberatkan atas umatku.'" (HR Muslim)




(rah/lus)

Hide Ads