Kementerian Wakaf dan Agama yang berbasis di Gaza melaporkan, total sudah ada 31 masjid yang hancur total imbas serangan Israel di Jalur Gaza. Laporan tersebut terhitung sejak dimulainya penyerangan pada 7 Oktober 2023.
"Jumlah masjid yang hancur total sejak awal serangan Israel di Gaza telah meningkat menjadi 31," demikian keterangan otoritas Gaza pada Minggu, 22 Oktober 2023, dikutip dari Oanana News (Organization of Asia-Pacific News Agencies), Selasa (24/10/2023).
Kementerian Wakaf dan Agama di Gaza juga menyoroti imbas pengeboman Israel terhadap beberapa situs sipil di Gaza seperti kantor pusat kementerian, stasiun radio Al-Quran milik kementerian, dan sebuah gereja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"10 pegawai kementerian kehilangan nyawa dalam serangan ini dan lainnya terluka," bunyi pernyataan dari pihak pemerintahan tersebut.
Tidak hanya masjid, menurut laporan kantor media pemerintah di Jalur Gaza pada Minggu (22/10/2023), serangan Israel di Gaza juga menyebabkan kerusakan signifikan pada tiga gereja.
Salah satunya, serangan Israel menyasar kompleks gereja tertua di Gaza, Gereja Ortodoks Yunani Saint Porphyrius. Kementerian Dalam Negeri Palestina menyebut beberapa orang tewas karena gereja tersebut diketahui menjadi lokasi pengungsian warga Gaza.
Sebelumnya, konflik di Gaza yang berada di bawah blokade Israel sejak 7 Oktober 2023, dimulai ketika Hamas memulai Operasi Badai Al-Aqsa, sebuah serangan mendadak yang mencakup serangkaian peluncuran roket dan infiltrasi ke Israel melalui darat, laut, dan udara.
Diberitakan, serangan tersebut merupakan pembalasan atas penyerbuan Masjid Al-Aqsa dan meningkatnya kekerasan yang dilakukan oleh pemukim Israel. Militer Israel kemudian melancarkan Operasi Pedang Besi terhadap sasaran Hamas di Jalur Gaza.
Menurut laporan Aljazeera pada Senin (23/10/2023), sudah hampir 5.100 warga Palestina terbunuh di Jalur Gaza sejak Israel melancarkan serangannya. Keterangan tersebut diterima Aljazeera dari laporan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Gaza.
"Sekitar 40 persen dari 5.087 orang yang tewas adalah anak-anak," kata Kemenkes setempat dalam pernyataannya.
Sementara di Israel, diberitakan, ada lebih dari 1.400 orang yang tewas. Pada Senin (23/10/2023) kemarin, pihak Israel kemudian mengatakan telah melancarkan lebih dari 300 serangan udara baru dalam waktu 24 jam.
Para pejabat Palestina mengklaim, sudah lebih dari 400 orang tewas dalam periode tersebut. Selain itu, ribuan bangunan hancur dan lebih dari satu juta orang mengungsi di wilayah yang dikepung. Ditambah lagi, sebagian besar pengungsi kekurangan air, makanan, dan pasokan dasar lainnya.
Sejak Sabtu (22/10/2023) lalu, konvoi truk bantuan kemanusiaan mulai memasuki Jalur Gaza dari Mesir. Ini adalah pengiriman bantuan pertama ke Gaza, sejak konflik bersenjata pecah antara Israel dan Hamas.
(rah/erd)
Komentar Terbanyak
Ketum PBNU Gus Yahya Minta Maaf Undang Peter Berkowitz Akademisi Pro-Israel
MUI Serukan Setop Penjarahan: Itu Bentuk Pelanggaran Hukum
BPJPH Dorong Kesiapan Industri Nonpangan Sambut Kewajiban Sertifikasi Halal