Fardhu dan Syarat Sah Wudhu sebelum Amalkan Salat

Fardhu dan Syarat Sah Wudhu sebelum Amalkan Salat

Jihan Najla Qatrunnada - detikHikmah
Kamis, 19 Okt 2023 12:30 WIB
Sebelum sholat diwajibkan mengabil air wudu. dikhy sasra/ilustrasi/detikfoto
Ilustrasi berwudhu. (Foto: Agung Phambudhy)
Jakarta -

Fardhu dan syarat sah wudhu harus dilakukan dengan tepat. Terutama, keduanya menjadi keabsahan wudhu yang dilakukan seorang muslim sebelum beribadah.

Wudhu pada dasarnya merupakan kegiatan bersuci dengan air dengan membasuh anggota-anggota tubuh tertentu untuk mengangkat hadats, sebagaimana dijelaskan dalam buku Panduan Muslim Sehari-hari karya Hamdan Rasyid dan Saiful Hadi El-Sutha.

Karena wudhu merupakan syarat sah salat, maka kegiatan ini tidak bisa dilakukan dengan sembarangan melainkan harus sesuai dengan fardhu dan syarat sah wudhu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fardhu Wudhu

Dikutip buku Fikih Empat Madzhab Jilid 1 karya Syaikh Abdurrahman Al-Juzairi, fardhu adalah sesuatu yang apabila dikerjakan mendapat pahala, jika ditinggalkan akan mendapatkan siksa.

Terdapat beberapa pendapat yang berbeda di kalangan para ulama mengenai fardhu wudhu. Meski demikian menurut Al-Qur'an, fardhu wudhu ada empat, sebagaimana tercantum dalam surah Al-Maidah ayat 6 yang berbunyi,

ADVERTISEMENT

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ ٦

Terjemahan: Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu berdiri hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku serta usaplah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai kedua mata kaki. Jika kamu dalam keadaan junub, mandilah. Jika kamu sakit,) dalam perjalanan, kembali dari tempat buang air (kakus), atau menyentuh) perempuan, lalu tidak memperoleh air, bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menjadikan bagimu sedikit pun kesulitan, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu agar kamu bersyukur.

Untuk itu, menurut Mazhab Syafi'i, fardhu wudhu yang dilandaskan pada ayat tersebut dijabarkan menjadi enam, yaitu:

1. Niat

Fardhu wudhu yang pertama menurut Mazhab Syafi'i adalah berniat di dalam hati. Niat ini harus bareng dengan permulaan wudhu. Semisal yang pertama dibasuh adalah wajah, maka niat itu dilakukan ketika pertama kali menyengaja membasuh wajah.

2. Membasuh Muka

Fardhu wudhu yang kedua adalah membasuh muka sampai dengan apa yang di bawah dagu. Begitu pula dengan jenggot yang panjang dan rambut antara bagian leher dan telinga, juga wajib untuk dibasuh dengan air.

3. Membasuh Kedua Tangan sampai Siku

Wajib wudhu yang ketiga adalah membasuh kedua tangan sampai ke siku. Diusahakan untuk dilakukan dengan cara menyeluruh dan rata.

4. Mengusap sebagian Kepala Meskipun Sedikit

Menurut Mazhab Syafi'i, fardhu wudhu yang selanjutnya adalah mengusap sebagian kepala meskipun sedikit dengan air. Boleh mengusap sebagian rambut saja, karena itu sudah sah.

5. Membasuh Kedua Mata Kaki

Fardhu wudhu yang selanjutnya adalah membasuh kedua mata kaki secara menyeluruh sampai ke sela-sela jari.

6. Tertib

Fardhu wudhu yang terakhir adalah melakukan semua urutan di atas dengan tertib. Artinya, tidak boleh dilewati atau diacak antara satu dengan yang lain, melainkan harus dilakukan secara urut.

Syarat Sah Wudhu

Diambil dari sumber yang sebelumnya, Hamdan Rasyid dan Saiful Hadi El-Sutha menuliskan syarat sah wudhu ada enam hal, yaitu:

1. Islam

Syarat sah wudhu yang pertama adalah Islam. Tentu demikian, sebab orang yang belum masuk Islam apabila melakukan wudhu, maka hal itu akan sia-sia dan tidak sah.

2. Tamyiz

Berikutnya, wudhu akan menjadi sah apabila orang yang melakukannya adalah tamyiz. Artinya, seorang muslim harus memiliki ilmu dasar, pintar, mengerti, dan mampu membedakan hal yang baik dan buruk.

3. Tidak dalam Hadats Besar

Syarat sah wudhu yang ketiga adalah tidak sedang dalam hadats besar. Apabila orang tersebut masih berada di hadats, maka ia harus menyucikan diri dengan mandi janabah terlebih dahulu.

4. Menggunakan Air yang Suci dan Menyucikan

Wudhu yang sah harus menggunakan air yang suci dan menyucikan. Artinya, seseorang tidak diperkenankan untuk menggunakan air yang najis agar wudhu tersebut sah.

5. Tidak Ada Penghalang Antara Air dengan Anggota Badan

Syarat wudhu selanjutnya adalah tidak ada penghalang antara air dengan anggota tubuh yang seharusnya terkena air. Jika ada penghalang, maka sebaiknya dilepas terlebih dahulu.

6. Paham Hal-Hal yang Wajib dan Sunah dalam Wudhu

Syarat sah wudhu yang terakhir adalah mengetahui hal-hal yang wajib dan sunah dalam wudhu. Hal ini dikarenakan mengetahui hal yang wajib atau sunah merupakan syarat dasar dalam melakukan sesuatu, termasuk wudhu.




(rah/rah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads