- Pengertian Dzikir
- Bacaan Dzikir Petang 1. Membaca Ayat Kursi 2. Membaca surat Al-Ikhlas, surat Al-Falaq, dan surat An-Nas masing-masing sebanyak 3 kali 3. Membaca doa berikut sebanyak 1 kali 4. Membaca dzikir yang diajarkan kepada Abu Bakar 5. Membaca dzikir menyambut petang 6. Membaca dzikir berikut sebanyak 3 kali 7. Membaca dzikir berikut sebanyak 3 kali 8. Membaca doa berikut 9. Membaca dzikir berikut sebanyak 100 kali 10. Membaca dzikir sebagai berikut 11. Membaca istighfar sebanyak 100 kali 12. Membaca dzikir berikut tiga kali
- Perintah untuk Berdzikir
- Waktu untuk Dzikir Petang Pendapat Pertama Pendapat Kedua Pendapat Ketiga Pendapat Keempat
Dzikir adalah amalan yang menjadi cara manusia untuk mendekatkan diri, meminta perlindungan, dan memohon ampun kepada Allah SWT. Dzikir dapat dilakukan di waktu pagi maupun petang.
Perintah untuk berdzikir telah disebutkan dalam beberapa surat dalam Al-Quran. Selain itu, dzikir juga memiliki banyak keutamaan, terutama dzikir petang. Artikel ini akan menyajikan bacaan-bacaan dzikir petang yang bisa kamu amalkan.
Pengertian Dzikir
M. Khalilurrahman Al Mahfani dalam buku Keutamaan Doa & Dzikir Untuk Hidup Bahagia Sejahtera menjelaskan, dzikir berasal dari bahasa Arab, yakni dzakara (ذَكَرَ), yadzkuru (يَذْكُرُ), dan dzikran (ذِكْرًا) yang berarti 'mengingat' dan 'menyebut'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun menurut istilah, dzikir adalah proses komunikasi antara seorang hamba dengan Allah SWT agar selalu mengingat dan tunduk pada perintahNya.
Dzikir dapat dilakukan dengan melafalkan takbir, tahmid, tasbih, memanjatkan doa, membaca Al Quran, dan lain sebagainya. Selain itu, dzikir dapat dilakukan tanpa mengenal waktu, baik itu pagi maupun petang.
Bacaan Dzikir Petang
Berikut ini beberapa bacaan dzikir petang yang bisa diamalkan dikutip dari buku Dzikir Pagi Petang karya Muhammad Abduh Tuasikal
1. Membaca Ayat Kursi
ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ مَن ذَا ٱلَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ
Allāhu lā ilāha illā huw, al-ḥayyul-qayyụm, lā ta`khużuhụ sinatuw wa lā na`ụm, lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, man żallażī yasyfa'u 'indahū illā bi`iżnih, ya'lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭụna bisyai`im min 'ilmihī illā bimā syā`, wasi'a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa lā ya`ụduhụ ḥifẓuhumā, wa huwal-'aliyyul-'aẓīm
Artinya: "Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar." (QS Al Baqarah: 255).
2. Membaca surat Al-Ikhlas, surat Al-Falaq, dan surat An-Nas masing-masing sebanyak 3 kali
قُلْ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌ (2) ٱللَّهُ ٱلصَّمَدُ (3)لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ (4) وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدٌۢl (1)
qul huwallāhu aḥad. allāhuṣ-ṣamad. lam yalid wa lam yụlad. wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad
Artinya: "Katakanlah: "Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia". (QS Al-Ikhlas: 1-4)
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ ٱلْفَلَقِ (2) مِن شَرِّ مَا خَلَقَ (3) وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ (4) وَمِن شَرِّ ٱلنَّفَّٰثَٰتِ فِى ٱلْعُقَدِ (5) وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ (1)
qul a'ụżu birabbil-falaq min syarri mā khalaq wa min syarri gāsiqin iżā waqab wa min syarrin-naffāṡāti fil-'uqad wa min syarri ḥāsidin iżā ḥasad
Artinya: "Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki". (QS Al-Falaq: 1-5)
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ ٱلنَّاسِ (2) مَلِكِ ٱلنَّاسِ (3) إِلَٰهِ ٱلنَّاسِ (4) مِن شَرِّ ٱلْوَسْوَاسِ ٱلْخَنَّاسِ (5) ٱلَّذِى يُوَسْوِسُ فِى صُدُورِ ٱلنَّاسِ (6)مِنَ ٱلْجِنَّةِ وَٱلنَّاسِ (1)
(qul a'ụżu birabbin-nās. malikin-nās. ilāhin-nās. min syarril-waswāsil-khannās. allażī yuwaswisu fī ṣudụrin-nās. minal-jinnati wan-nās)
Artinya: "Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia. Sembahan manusia. Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi,yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia." (QS An-Nas: 1-6)
3. Membaca doa berikut sebanyak 1 kali
أَمْسَيْنَا وَأَمْسَى الْمُلْكُ للهِ، وَالْحَمْدُ للهِ، لَا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهَا، وَأَعُوذُبِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهَا، رَبِّ أَعُوذُبِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوذُبِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ
Amsaynaa wa amsal mulku lillah walhamdulillah, laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa 'ala kulli syai-in qodir. Robbi as-aluka khoiro maa fii hadzihil lailah wa khoiro maa ba'dahaa, wa a'udzu bika min syarri maa fii hadzihil lailah wa syarri maa ba'dahaa. Robbi a'udzu bika minal kasali wa suu-il kibar. Robbi a'udzu bika min 'adzabin fin naari wa 'adzabin fil qobri
Artinya: "Kami telah memasuki waktu petang dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah. Tidak ada ilah (yang berhak disembah) kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Milik Allah kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu.Wahai Rabbku, aku mohon kepada-Mu kebaikan di malam ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan malam ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Rabbku, aku berlindung kepadaMu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Wahai Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari siksaan di neraka dan siksaan di kubur."
4. Membaca dzikir yang diajarkan kepada Abu Bakar
اَللَّهُمَّ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ، رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيْكَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِيْ، وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ، وَأَنْ أَقْتَرِفَ عَلَى نَفْسِيْ سُوْءًا أَوْ أَجُرَّهُ إِلَى مُسْلِمٍ
Allahumma 'aalimal ghoybi wasy-syahaadah faathiros samaawaati wal ardh. Robba kulli syai-in wa maliikah. Asyhadu alla ilaha illa anta. A'udzu bika min syarri nafsii wa min syarrisy-syaythooni wa syirkihi, wa an aqtarifa 'alaa nafsii suu-an aw ajurrohu ilaa muslim
Artinya: "Ya Allah, Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, wahai Rabb pencipta langit dan bumi, Rabb segala sesuatu dan yang merajainya. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau. Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan diriku, setan dan balatentaranya (godaan untuk berbuat syirik pada Allah), dan aku (berlindung kepada-Mu) dari berbuat kejelekan terhadap diriku atau menyeretnya kepada seorang muslim."
5. Membaca dzikir menyambut petang
اَللَّهُمَّ بِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ، وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ
Allāhumma bika amsainā, wa bika nahyā, wa bika namūtu, wa ilaikan nusyūr
Artinya: "Ya Allah, dengan-Mu aku bersore hari, dengan-Mu kami hidup, dengan-Mu kami mati. Hanya kepada-Mu (kami) kembali."
6. Membaca dzikir berikut sebanyak 3 kali
بِسْمِ اللَّهِ الَّذِىْ لاَيَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْئٌ فِى اْلاَرِضِ وَلاَ فِى السَّمَآءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
Bismillahilladzi laa yadurru ma'asmihi syaiun fil ardli wa laa fissamaai wahuas samii'ul 'aliim
Artinya: "Dengan nama Allah yang bila disebut segala sesuatu di Bumi dan langit tidak akan membahayakan. Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Penyayang."
7. Membaca dzikir berikut sebanyak 3 kali
رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا، وَبِالإِسْلَامِ دِيْنًا، وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا
Rodhitu billahi rabba, wa bil-islami dina, wa bi Muhammadin shallallahu 'alaihi wa sallama nabiyyan wa rasula
Artinya: "Aku ridha Allah sebagai Tuhanku, Islam sebagai agamaku, dan Muhammad sebagai Nabiku."
8. Membaca doa berikut
اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ. أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ. وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ. فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلَّا أَنْتَ
Allahumma anta rabbii lâ ilâha illâ anta khalaqtanii wa ana 'abduka wa ana 'ala 'ahdika wa wa'dika mastatha'tu a'ûdzu bika min syarri mâ shana'tu abû`u laka bini'matika 'alayya wa abû`u bidzanbii faghfirlî fa innahu lâ yaghfiru adz dzunûba illâ anta
Artinya: "Ya Allah! Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Engkaulah yang menciptakan aku dan aku adalah hambaMu semampuku. Aku berlindung kepadaMu dari keburukan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmatMu kepadaku dan aku mengakui dosaku, oleh karena itu ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa-dosa selain Engkau."
9. Membaca dzikir berikut sebanyak 100 kali
سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ
Subhaanaallaahi wabihamdih
Artinya: "Maha Suci Allah sambil memujiNya."
10. Membaca dzikir sebagai berikut
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُi
Laa ilaaha illallaahu wahdahuu laa syariika lah, lahul mulku walahul hamdu wahuwa 'alaa kulli syai-in qadiir
Artinya: "Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagiNya. BagiNya kerajaan dan segala pujian. Dialah yang berkuasa atas segala sesuatu."
11. Membaca istighfar sebanyak 100 kali
أَسْتَغْفِرُ الله وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
Astaghfirullaaha waatuubu ilaiih
Artinya: "Aku meminta ampun kepada Allah dan bertaubat kepadaNya."
12. Membaca dzikir berikut tiga kali
أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّآمَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
A'uudzu bikalimaatillahit taammaati min syarri maa khalaq
Artinya: "Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk yang diciptakanNya."
Perintah untuk Berdzikir
Perintah untuk mengingat Allah ini telah disebutkan dalam QS. Al-Ahzab ayat 41-42.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱذْكُرُوا۟ ٱللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا (41) وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا (42)
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang."
Anjuran untuk berdzikir juga terdapat dalam Surat Al-Qaf ayat 39.
فَٱصْبِرْ عَلَىٰ مَا يَقُولُونَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوعِ ٱلشَّمْسِ وَقَبْلَ ٱلْغُرُوبِ
Artinya: "Maka bersabarlah kamu terhadap apa yang mereka katakan dan bertasbihlah sambil memuji."
Perintah untuk berdzikir selain tercantum dalam Al-Quran, juga tercantum dalam hadits. Dari Abu Hurairah ra berkata:
"Rasulullah SAW bersabda: "Tidaklah suatu kaum duduk dalam suatu majlis yang di dalamnya menyebut (dzikir) nama Allah, melainkan malaikat mengepungnya dalam rahmat menyelimutinya, dan Allah menyebut mereka sebagai golongan yang berada di sisi-Nya." (HR Muslim).
Waktu untuk Dzikir Petang
Terdapat beberapa pendapat mengenai waktu dilaksanakannya dzikir petang, yaitu sebagai berikut:
Pendapat Pertama
Menurut Al Lajnah Ad Daimah dalam fatwa beliau dan Syaikh 'Abdul 'Aziz bin 'Abdillah bin Baz, waktu dzikir petang dimulai dari waktu zawal (matahari tergelincir ke barat) sampai matahari tenggelam dan awal malam.
Pendapat Kedua
Pendapat kedua menyatakan dzikir petang dimulai dari Ashar sampai Maghrib. Pendapat ini berasal dari Imam Nawawi dalam Al Adzkar, Ibnu Taimiyah dalam Al Kalimut Thoyyib, Ibnul Wayyim dalam Al Wabilush Shoyyib, Syaikh Muhammad bin Ahmad bin Salim As Safarini Al Hambali dalam kitab beliau Ghidza-ul Albaab li Syarh Manzhumatul Aadab, dan Sayyid Sabiq dalam Fiqhus Sunnah.
Pendapat Ketiga
Pendapat ketiga berasal dari As Suyuthi yang menyatakan waktu dzikir petang dimulai dari waktu zawal sampai pertengahan malam.
Pendapat Keempat
Ibnul Jazari, Asy Syaukani, Ibnu Hajar Al Haitami, dan Syaikh Abul Hasan 'Ubaidillah Al Mubarakfuri berpendapat bahwa dzikir petang dimulai sejak tenggelamnya matahari sampai terbitnya fajar (waktu Subuh).
Berdasarkan keempat pendapat di atas, maka waktu yang baik untuk dzikir petang adalah sejak tenggelamnya matahari hingga batas akhir sholat Isya, yaitu pada pertengahan malam.
Demikian bacaan dzikir petang yang bisa diamalkan. Perlu diketahui bahwa bacaan dzikir petang cukup beragam. Masih banyak bacaan dzikir petang lainnya yang bisa ditelusuri. Semoga artikel ini bermanfaat.
(row/row)
Komentar Terbanyak
Eks Menag Yaqut Tegaskan 2 Rumah Rp 6,5 M yang Disita KPK Bukan Miliknya
KPK Sebut Pejabat Kemenag Tiap Tingkat Dapat Jatah di Kasus Korupsi Kuota Haji
Cerita Khalid Basalamah Mengaku Jadi Korban dalam Kasus Kuota Haji