Nabi adalah seseorang yang menerima wahyu dari Allah SWT untuk dirinya sendiri. Namun ada tanggung jawab baginya untuk menyampaikan wahyu tersebut kepada orang lain.
Berdasarkan Ensiklopedi Islam Indonesia, Nabi (jamaknya anbiya' atau nabiyyun) dalam bahasa Arab berarti "orang yang memberitakan atau menyampaikan berita". Dalam sejarah kamus juga dijelaskan bahwa an-Nabiy berarti "orang yang menyampaikan berita dari Allah Ta'ala tentang keesaan-Nya, menjelaskan masalah-masalah yang gaib, dan memberitahukan bahwa dirinya adalah seorang nabi".
Perlu dicatat bahwa seseorang dapat disebut sebagai Nabi karena memiliki derajat yang tinggi di hadapan manusia lainnya. Selain itu, dalam Ensiklopedi Islam Indonesia, juga dijelaskan bahwa seorang Nabi adalah utusan Allah SWT yang membawa ajaran agama yang telah diberikan oleh para Rasul sebelumnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain memiliki sifat wajib, nabi juga memiliki sifat mustahil yang ada di dalam dirinya. Miftahul Basar dalam bukunya RINGKUS PAI (Ringkasan Khusus Pendidikan Agama Islam) ada 4 sifat mustahil nabi yaitu kidzib, khianah, kitman, dan baladah. Berikut penjelasan lengkapnya:
Sifat Mustahil Bagi Nabi
1. Kidzib
Mustahil seorang nabi memiliki sifat kidzib yaitu berdusta. Setiap perkataan dan perbuatan nabi adalah hal yang tidak pernah palsu dan mengada-ada.
Hal ini ditegaskan dalam surat An-Najm ayat 2-4 yang berbunyi:
مَا ضَلَّ صَاحِبُكُمْ وَمَا غَوَىٰ . وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَىٰ . إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَىٰ
Artinya: "Kawanmu (Nabi Muhammad) tidak sesat dan tidak (pula) keliru, dan tidak pula yang diucapkan itu (Al-Qur'ān) menurut keinginannya. Tidak lain (Al-Qur'an) adalah wahyu yang disampaikan (kepadanya)."
2. Khianah
Mustahil bagi seorang nabi khianah atau berkhianat. Semua yang telah diamanahkan kepada para nabi pasti dilaksanakan.
Hal ini termaktub dalam surat Al-An'am ayat 106:
اتَّبِعْ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ ۖ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ وَأَعْرِضْ عَنِ الْمُشْرِكِينَ
Artinya: "Ikutilah apa yang telah diwahyukan kepadamu (Nabi Muhammad), tidak ada Tuhan selain Dia, dan berpalinglah dari orang-orang musyrik."
3. Kitman
Kitman bermakna mustahil bagi seorang nabi menyembunyikan kebenaran. Sebab setiap firman yang nabi terima dari Allah SWT pasti disampaikan kepada umatnya.
Hal ini dijelaskan dalam surat Al-An'am ayat 50:
قُلْ لَا أَقُولُ لَكُمْ عِنْدِي خَزَائِنُ اللَّهِ وَلَا أَعْلَمُ الْغَيْبَ وَلَا أَقُولُ لَكُمْ إِنِّي مَلَكٌ ۖ إِنْ أَتَّبِعُ إِلَّا مَا يُوحَىٰ إِلَيَّ ۚ قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الْأَعْمَىٰ وَالْبَصِيرُ ۚ أَفَلَا تَتَفَكَّرُونَ
Artinya: "Katakanlah (Muhammad), Aku tidak mengatakan kepadamu bahwa perbendaharaan Allah ada padaku, dan aku tidak mengetahui yang gaib dan aku tidak (pula) mengatakan kepadamu bahwa aku malaikat. Aku hanya mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku. Katakanlah, Apakah sama orang yang buta dengan orang yang melihat? Apakah kamu tidak memikirkan(nya)."
4. Baladah
Baladah berarti mustahil bagi para nabi itu bodoh. Meski nabi merupakan orang yang tidak dapat membaca dan menulis tetapi Allah berikan anugerah kecerdasan yang luar biasa.
(hnh/erd)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi