Apa Itu Mizab Ar-Rahmah? Ini Penjelasan dan Sejarahnya

Daftar Isi

Mizab Ar-Rahmah Talang Air Ka'bah dari Emas
Sejarah Pembuatan Mizab Ar-Rahmah

Jakarta -

Mizab Ar-Rahmah adalah salah satu bagian penting dari Ka'bah di Masjidil Haram yang selalu menarik perhatian umat Islam. Mizab ini tidak hanya indah secara bentuknya, tetapi juga memiliki makna dan fungsi yang sangat penting. Berikut adalah penjelasan dan sejarah Mizab Ar-Rahmah.

Mizab Ar-Rahmah Talang Air Ka'bah dari Emas

Mizab Ar-Rahmah adalah talang air yang terletak di atas Ka'bah. Zainurrofieq dalam bukunya Mukjizat Ka'bah menjelaskan bahwa di Hijir Ismail, tepat di bagian tengah, terdapat talang dari emas yang menempel pada dinding atas Syami Ka'bah. Talang inilah yang disebut Mizab Ka'bah atau Mizab Ar-Rahmah. Di Indonesia, orang biasa menyebutnya sebagai talang emas. Saat hujan, air akan jatuh tepat ke tengah Hijir Ismail, dekat dengan bangunan Ka'bah.

Ibnu Abbas pernah berkata, "Shalatlah di tempat shalat orang-orang pilihan dan minumlah dari minuman orang baik." Saat ditanya, "Di mana tempat shalat orang-orang pilihan?" beliau menjawab, "Di bawah Mizab." Dan ketika ditanya, "Minuman orang baik yang mana?" beliau menjawab, "Air Zam-zam." (HR. Al-Azraqy)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ja'far bin Muhammad meriwayatkan dari ayahnya bahwa ketika Rasulullah SAW berada sejajar dengan Mizab Ka'bah saat melakukan tawaf, beliau mengucapkan doa tertentu sebagai bentuk pengagungan dan permohonan kepada Allah SWT. Berikut bacaan doanya,

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ رِضَاكَ عِنْدَ الْمَوْتِ وَالْعَفْوَ عِنْدَ الْحِسَابِ

Allahumma inni as'aluka ridhaaka 'indal-mawti wal-'afwa 'inda al-ḥisab.

Artinya: "Ya Allah SWT, sesungguhnya aku meminta dari-Mu, keridhaan-Mu ketika maut ku dan ampunan-Mu kelak ketika hari pembalasan."

Berdoa di bawah Mizab Ar-Rahmah atau talang air Ka'bah diyakini akan dikabulkan segala doa oleh Allah SWT.

Sejarah Pembuatan Mizab Ar-Rahmah

Menurut buku Haji dan Umrah tulisan M. Quraish Shihab, Mizab Ar-Rahmah berfungsi untuk menyalurkan air saat hujan maupun saat pencucian Ka'bah. Talang ini belum ada pada masa Nabi Ibrahim AS dan pertama kali dibuat oleh suku Quraisy bersamaan dengan pembangunan atap Ka'bah.

Pancuran ini terakhir diperbaharui oleh Raja Fahd bin Abdul Aziz. Di bagian depannya tertulis kalimat Bismillahi ar-Rahman ar-Rahim, sementara sisi kirinya memuat tulisan Arab yang artinya "Talang ini diperbaharui oleh pelayan dua Tanah Suci, Fahd bin Abdul Aziz Al-Sa'ud, Raja Arab Saudi."

Talang ini berada di sebelah utara Ka'bah, tepat 60 cm di bawah atap, dan dikenal masyarakat sebagai Mizab Ar-Rahmah. Bagian atas Mizab dipasangi paku-paku kecil untuk mencegah burung hinggap. Talang emas ini memiliki panjang total 2,53 meter, dengan bagian yang tertanam di dinding Ka'bah sepanjang 58 cm, panjang talang 1,95 meter, tinggi 23 cm, dan lebar 26 cm.

Muhammad Abdul Hamid Asy-Syaqawi dan Muhammad Raja'i ath-Thahlawi dalam buku Ka'bah Rahasia Kiblat Dunia menjelaskan bahwa kedua sisi talang dilapisi lembaran kayu jati setebal 2 cm dan emas murni 99,9 persen. Struktur pancuran diperkuat dengan tembaga anti karat setebal 4 mm, serta setiap palang diberi pengikat seberat 660 gram. Salah satu palang dihiasi rangkaian perak seberat 2,5 kilogram dengan panjang 190 cm, dan secara keseluruhan terdapat 90 ikatan penguat.

Mizab ini meniru bentuk pancuran Sultan Ahmad pada 1021 H/1612 M, dengan beberapa penyempurnaan. Mulut pancuran memiliki penopang bertahtakan emas yang memancarkan air, dikirim dari Konstantinopel pada 981 Hijriah, dan konon terbuat dari emas murni.

Pancuran pertama dibuat oleh kaum Quraisy saat membangun Ka'bah sebelum bi'tsah, yaitu pengangkatan Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul. Sejak itu, Mizab Ar-Rahmah telah beberapa kali diperbaiki, termasuk pembaruan terakhir oleh pemerintahan keluarga Saud atas perintah Sultan Utsmani Abdul Majid ke-1 pada 1273 H/1856 M.