Jelang Hari Santri Nasional 2023, NU Gelorakan Semangat Resolusi Jihad

Jelang Hari Santri Nasional 2023, NU Gelorakan Semangat Resolusi Jihad

Rahma Harbani - detikHikmah
Senin, 02 Okt 2023 06:30 WIB
Launching Podcast PCNU Surabaya
Kegiatan launching podcast PCNU Kota Surabaya, Minggu (1/10/2023). (Foto: Dok. LTN PBNU)
Jakarta -

PCNU Kota Surabaya mulai menggelorakan semangat Resolusi Jihad di sepanjang bulan Oktober ini. Hal ini dilakukan dalam rangka persiapan menyambut Hari Santri Nasional 2023 yang jatuh pada 22 Oktober mendatang.

"Resolusi Jihad itu harus didudukkan kembali pada posisinya. Sebagai apa? Sebagai cikal bakal lahirnya perang rakyat di Surabaya hingga kita kenal sebagai Hari Pahlawan pada tanggal 10 November," kata Panglima Santri PBNU yang juga Ketua PCNU Surabaya Habib Umarsyah, dalam keterangannya, Minggu (1/10/2023).

Umarsyah menyebutkan, media digital menjadi alat PCNU Surabaya dalam menghadirkan suasana Resolusi Jihad. Menurutnya, hal itu sesuai dengan rekomendasi hasil Musyawarah Nasional (Munas) dan Konbes NU 2023 yang menyebut digitalisasi merupakan langkah untuk modernisasi organisasi dan memberi pelayanan maksimal kepada masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu langkah menerapkan rekomendasi tersebut, PCNU Surabaya meluncurkan Podcast NU Surabaya. Launching ini digelar bersama dengan agenda ngaji kebangsaan sebagai rangkaian peringatan Hari Santri Nasional 2023 di Kantor PCNU, Jl Bubutan, Surabaya.

Umarsyah mengatakan, dialog-dialog kebangsaan akan terus digelar PCNU Surabaya menjelang peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2023. Pusatnya akan terletak di Kota Surabaya.

ADVERTISEMENT

"Salah satunya dengan memanfaatkan media digital semacam podcast dan lain sebagainya," terang dia.

Tujuannya, kata Umarsyah, masyarakat harus diberi pemahaman terus menerus mengenai konsep kebangsaan yang digaungkan Nahdlatul Ulama (NU). Menurutnya, podcast menjadi sarana penyebar informasi yang sangat efektif untuk mencapai tujuan tersebut dengan menjangkau semua lini masyarakat.

Melalui kesempatan yang sama, KH Abdul Hakim Mahfudz alias Gus Kikin menambahkan, semangat jihad harus senantiasa digelorakan dalam berbagai aspek. "Kedepan Resolusi Jihad harus bertransformasi ke dalam setiap aspek kehidupan," ujarnya.

Pasalnya, menurut cucu Hadratusyaikh KH Hasyim Asy'ari tersebut, jihad bukan lagi soal melawan penjajah Belanda ataupun Jepang. Sebaliknya, jihad terberat di masa mendatang adalah melawan hawa nafsu.

Gus Kikin mengatakan, semangat jihad ini harus ditanamkan kepada generasi penerus guna menyongsong Indonesia Emas pada 2045 mendatang.

"Pada masa itu, masyarakat sangat butuh penguatan mental dan spiritual agar nilai-nilai kebersamaan tetap terjaga dan tidak mudah dipecah belah," pungkasnya.




(rah/erd)

Hide Ads