Biografi Singkat Imam Hambali, Ulama yang Hafal Al-Qur'an Sejak Kecil

Biografi Singkat Imam Hambali, Ulama yang Hafal Al-Qur'an Sejak Kecil

Hanif Hawari - detikHikmah
Senin, 02 Okt 2023 07:15 WIB
An Arab standing at the sand dunes of Dubai and aiming towards the horizon.
Ilustrasi Imam Hambali. (Foto: Getty Images/GCShutter)
Jakarta -

Imam Ahmad bin Hanbali adalah ahli hadits yang terkenal dengan kesederhanaan dan rendah hatinya. Ayahnya, Muhammad Asy-Syaibani sedangkan ibunya, Syarifah binti Maimunah adalah keluarga yang terhormat dan berakhlak mulia dari Bani Syaiban.

Imam Ahmad bin Hanbali adalah imam yang keempat dari fuqaha' Islam. Beliau adalah imam bagi umat Islam di seluruh dunia juga mufti bagi negara Irak dan seorang yang alim tentang hadits-hadits Rasulullah SAW.

Kelahiran Imam Hambali

Mengutip Uwaidah, Ahmad Ibnu Hanbal Imam Ahl as-Sunnah wa al-Jama'ah karya Kamil Muhammad, Imam Ahmad bin Hanbali lahir dengan nama lengkap Ahmad bin Muhammad bin Hanbal bin Hilal bin Asad bin Idris bin 'Abdillah bin Hayyan bin 'Abdillah bin Anas bin 'Auf bin Qasith bin Mazin bin Syaiban bin Dzuhl bin Tsa'labah bin Ukanah bin Sha'b bin 'Ali bin Bakr bin Wa'il bin Qasith bin Hanab bin 'Aqsha bin Da'mi bin Jadilah bin Asad bin Rabi'ah bin Nizar bin Ma'd bin Adnan. Namun, kini lebih dikenal dengan Imam Hambali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beliau lahir di Baghdad pada pemerintahan Abbasiyah dipegang oleh al-Mahdi, yaitu pada bulan Rabiul Awal tahun 164 H bertepatan dengan tahun 780 M. Sayang, ayahnya meninggal sebelum beliau dilahirkan dan dibesarkan hanya oleh ibunya.

Pendidikan Imam Hambali

M. Laily Masnur dalam buku Ajaran dan Teladan para Sufi menceritakan, sejak kecil Imam Hambali fakir dan yatim itu dikenal sebagai orang yang sangat mencintai ilmu. Pada masa itu, Baghdad mengalami perkembangan pengetahuan yang pesat membuat kecintaan beliau terhadap ilmu bersambut baik.

ADVERTISEMENT

Pelajaran pertama yang diterima Imam Hambali adalah Al-Qur'an. Beliau telah menghafal 30 juz Al-Qur'an sedari kecil.

Namun, kefakiran Imam Hambali membatasi keinginan dan cita-citanya untuk menuntut ilmu lebih jauh. Oleh sebab itu, beliau tidak segan melakukan pekerjaan apapun untuk mendapatkan uang selama pekerjaan itu halal.

Tekadnya untuk menuntut ilmu dan menghimpun hadits membawanya mengembara ke pusat ilmu ke-Islaman di Basrah, Hijaz, Yaman, Makkah, dan Kufah. Pengembaraannya tersebut membuat beliau bertemu dengan beberapa ulama besar salah satunya Imam Syafi'i. Pertemuannya dengan Imam Syafi'i itulah beliau dapat mempelajari fiqh, ushul fiqh, nasikh dan mansukh serta kesahihan hadits.

Karya beliau yang paling terkenal adalah al-Musnad. Di dalamnya terhimpun 40.000 hadits yang merupakan seleksi dari 70.000 hadits.

Guru dan Murid Imam Hambali

Guru pertama dan utama dalam bidang hadits Imam Hambali adalah Husen bin Bashir bin Abi Hazim. Lima tahun lamanya Imam Hambali ditempa oleh Husen.

Sedangkan untuk mendalami cara istinbath dan membina fiqh Imam Hambali berguru kepada Imam Syafi'i. Padanya dipelajari fiqh dan ushul serta mengarahkannya kepada istinbath itu.

Selain kedua nama di atas, Imam Hambali memiliki guru lain, diantaranya: Abu Yusuf al-Qadhi, Isma'il bin 'Ulayyah Waki', Sufyan bin 'Uyainah, Abu Dawud Ath-Thayalisi, Nu'aim bin Hammad, Ibrahim bin Sa'ad, 'Abbad bin 'Abbad al-Muhallabi, Mu'tamir bin Sulaiman At-Taimi, Ayyub bin Najjar, Yahya bin Abi Zaid, 'Ali bin Hasyim bin Barid, Qaran bin Tamar, 'Abdurrazzaq, Ismail bin Ja'far, Abbad bin Abbad Al-Ataky, Umari bin Abdillah bin Khalid, Ibrahim bin Ma'qil.

Adapun murid-murid Imam Hambali, diantaranya: Abdullah bin Ahmad bin Hanbal, Shalih bin Ahmad bin Hanbal, Hanbal bin Ishaq (Sepupu beliau), Abu Bakr al-Marrudzi, Ibrahim al-Harbi, Abu Thalib, al-Maimuni, Abu Dawud as-Sijistani, Abu Bakr al-Atsram, Harb al-Kirmani, Ishaq bin Hani', Abu Zur'ah ar-Razi, Abu Abdillah al-Bukhari, Muslim bin al-Hajjaj, Abu Isa at-Tirmidzi, Abdurrahman bin Syu'aib an-Nasai, Ali bin al-Madini, Yahya bin Ma'in, Duhaim, Ahmad bin Shalih al-Mishri, Muhammad bin Yahya adz-Dzuhli, Abu Hatim ar-Razi, Baqiyy bin Makhlad, Abul Qasim al-Baghawi.




(rah/rah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads