Penyebab Pahala Puasa Ramadan Masih Tergantung di Langit

Penyebab Pahala Puasa Ramadan Masih Tergantung di Langit

Jihan Najla Qatrunnada - detikHikmah
Minggu, 24 Sep 2023 19:02 WIB
Couple of glowing Moroccan ornamental lanterns on the table. Greeting card, invitation for Muslim holy month Ramadan Kareem, festive blue night background with glittering golden bokeh lights.
Ilustrasi pahala puasa Ramadan masih tergantung di langit. Foto: Getty Images/iStockphoto/Tabitazn
Jakarta -

Puasa Ramadan adalah salah satu ibadah wajib bagi kaum muslim dan memiliki pahala yang besar. Namun, ada riwayat yang menyebut pahala puasa Ramadan masih tergantung di langit selama seseorang belum melunasi kewajibannya. Apa itu?

Puasa Ramadhan sangat besar pahalanya. Ibnu Rajab Rahimahullah dalam buku 89 Kesalahan Seputar Puasa Ramadhan karya Abdurrahman Al-Mukaffi mengatakan,

"Ketika ibadah puasa dilipatgandakan pahalanya dibandingkan dengan berbagai amal yang lain, maka puasa di bulan Ramadan dilipatgandakan pahalanya dibandingkan semua macam puasa karena kemuliaan waktunya dan dia adalah puasa yang difardhukan oleh Allah atas para hamba-Nya."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di saat bulan Ramadan dan berpuasa Ramadan, amalan apa pun yang dilakukan oleh seorang muslim juga dilipatgandakan oleh Allah SWT. Sehingga di bulan tersebut orang-orang akan berlomba-lomba untuk mengerjakan kebaikan demi mendapat pahala yang berlimpah itu.

Namun ada sebuah riwayat yang mengatakan pahala puasa Ramadan bisa digantung di langit dan belum bisa diterima oleh Allah SWT sebelum melakukan suatu hal.

ADVERTISEMENT

Apakah penyebab pahala puasa Ramadan masih tergantung di langit itu?

Penyebab Pahala Puasa Ramadan Masih Tergantung di Langit

Penyebab pahala puasa Ramadan masih tergantung di langit adalah karena belum membayar zakat, terutama zakat fitrah.

"Dalam suatu riwayat dituliskan bawa mereka yang tidak membayar zakat maka pahala puasanya akan terkatung-katung di antara langit dan bumi," tulis Didin Hafinuddin dalam buku Agar Harta Berkah dan Bertambah.

Rasulullah SAW bersabda,

شَهْرُ رَمَضَانَ مُعَلَّقٌ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ لَا يُرْفَعُ إِلَّا بِزَكَاةِ الْفِطْرِ (رَوَاهُ ابْنُ شَاهِينٍ وَالضَّيَاءُ، الْحَسَنُ الْغَريبُ

Artinya: "(Puasa) bulan Ramadan itu tergantung di antara langit dan bumi, yang tidak akan diangkat kecuali dengan zakat fitrah." (HR Ibn Shahin dan adh-Dhiya)

Lebih lanjut dijelaskan, hadits di atas menerangkan bahwa zakat--terutama zakat fitrah--merupakan syarat dari kesempurnaan pahala puasa seorang muslim. Tanpa menunaikan zakat fitrah maka pahalanya belum diterima oleh Allah SWT sampai ia membayarnya.

Oleh karena itu, untuk bisa membuat pahalanya diterima oleh Allah SWT, dirinya harus segera membayarkan zakat fitrah itu sebelum batas waktu yang telah ditentukan, yaitu sebelum salat Idul Fitri.

Tentang Hadits Penyebab Pahala Puasa Ramadan Masih Tergantung di Langit

Menurut penelusuran detikHikmah, hadits yang menjelaskan penyebab pahala puasa Ramadan masih tergantung di langit tersebut merupakan hadits dhaif karena terdapat sanad yang tidak dikenali.

Muhaddits besar Imam as-Suyuthi mendhaifkan hadits ini dalam kitab Al-Jami' ash-Shaghir. Namun, ia tidak menyebutkan alasannya. Demikian seperti dikutip Ahmad Sarwat dalam bukunya yang berjudul Ensiklopedia Fikih Indonesia 3: Zakat.

Ibnu Jauzi dalam Al-Wahiyat juga mengatakan bahwa dalam sanad hadits ini terdapat perawi yang bernama "Muhammad bin Ubaid Al-Bishri", di mana orang ini tidak dikenal identitasnya.

Ibnu Hajar Al-Asqalani menguatkan dengan menyatakan bahwa hadits ini tidak memiliki muttabi' (tidak ada hadits lain yang senada dengan hadits ini). Begitu pun dengan Ali Mustafa Ya'qub, yang juga menjelaskan bahwa dirinya tidak bisa menemukan penjelasan tentang orang ini.

Pendapat-pendapat di atas menguatkan bahwa hadits tentang pahala puasa tergantung di langit karena belum membayar zakat adalah dhaif dan tidak bisa dijadikan pedoman karena terdapat perawi yang tidak dikenal alias majhul.

Wallahu a'lam.




(kri/kri)

Hide Ads