PBNU Bentuk Dewan Pengampu Gerakan Keluarga Maslahat NU, Ada Jokowi dan Ma'ruf Amin

PBNU Bentuk Dewan Pengampu Gerakan Keluarga Maslahat NU, Ada Jokowi dan Ma'ruf Amin

Hanif Hawari - detikHikmah
Sabtu, 16 Sep 2023 07:01 WIB
Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar NU akan digelar 18 September 2023. Acara itu akan dihadiri oleh Presiden Jokowi.
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) membentuk Dewan Pengampu Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU). Dewan pengampu ini terdiri dari beberapa tokoh yang ada di Indonesia. Siapa saja mereka?

Dewan pengampu GKMNU terdiri dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin dan KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus). Ada juga Rais 'Aam PBNU KH Miftachul Akhyar serta Nyai Hj Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid.

Ketua umum PBNU Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menyebut, pihaknya akan mengumumkan dewan pengampu ini saat peluncuran GKMNU. Peluncuran gerakan itu berlangsung setelah pembukaan agenda Munas Alim Ulama dan Konbes NU 2023.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di dalam pembukaan Munas dan Konbes itu nanti juga sekaligus akan diumumkan salah satu dewan yang dibentuk oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama yaitu Dewan Pengampu Gerakan Keluarga Maslahat NU. Ini terdiri dari para tokoh, sesepuh dari kalangan NU yang nantinya akan mendukung agenda gerakan keluarga maslahat Nahdlatul Ulama," ujar pria yang akrab disapa Gus Yahya itu saat konferensi pers di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Jumat (15/9/2023).

GKMNU adalah sebuah gerakan di tingkat akar rumput yang menyasar masyarakat desa. Gerakan ini melibatkan warga secara langsung dalam menyelesaikan masalah keluarga di dalam berbagai aspeknya. Mulai dari aspek kegamaan, pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan sebagainya.

ADVERTISEMENT

"Kami sudah punya satu set program yang telah disiapkan dan program ini sebagian kerja sama dengan berbagai kementerian seperti Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan, Kementerian UKM, Kementerian sosial. Jadi nanti sebagian dari isi program Gerakan Keluarga Maslahat NU itu adalah program-program dari kementerian dan insyaallah akan kita mulai pada bulan September ini," ungkap Gus Yahya.

Ada tiga provinsi yang akan menerima program-program besutan GKMNU di tingkat desa. Tiga provinsi itu adalah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jawa tengah dan Jawa Timur.

Sudah 17.000 desa dari tiga kecamatan yang tercatat siap berpartisipasi dalam pelaksanaan program. Jika tiga provinsi tersebut telah selesai, GKMNU akan melanjutkan konsolidasi ke beberapa provinsi lain, seperti DKI, Banten, Jawa Barat, Lampung, dan Sumatera Selatan.

"Kami akan melanjutkan konsolidasi untuk Jawa Barat, Banten, DKI, dan terus menyebrang ke Lampung, Sumatera Selatan. Untuk bulan September ini, kami sudah siap memulai pelaksanaan program untuk sekitar 17.000 desa di 3 provinsi," pungkas Gus Yahya.

Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama 2023 akan diadakan di Pondok Pesantren Al Hamid dan Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur. Acara berlangsung selama tiga hari pada tanggal 18-20 September 2023.




(hnh/erd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads