Wudhu menjadi salah satu cara thaharah atau bersuci dari najis sebelum mengerjakan beberapa ibadah. Ada syarat dan rukun wudhu yang harus diperhatikan.
Wudhu dilakukan untuk membersihkan hadats kecil sebelum mengerjakan beberapa ibadah, salah satunya sholat. Wudhu wajib dilakukan dengan menggunakan air bersih yang suci dan menyucikan.
Baca juga: Wudhu Tanpa Membasuh Telinga, Sah Apa Tidak? |
Syarat Sah Wudhu
Dalam proses wudhu, ada beberapa syarat yang harus diperhatikan agar wudhu dianggap sah. Mengutip buku Iman Dan Taqwa karya Dirman, berikut beberapa syarat sah wudhu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Islam
2. Tamyiz, yaitu orang yang sudah berusia 7 tahun dan sudah mandiri/ dapat membedakan antara yang baik dan yang buruk/ dapat membedakan antara kiri-kanan, air-api, dan lain sebagainya
3. Menggunakan air suci dan mensucikan (air mutlak)
4. Tidak ada penghalang sampainya air ke kulit/ anggota wudhu (misal: cat, tempelan, dan lain sebagainya)
5. Saat anggota wudhu dibasuh, tidak ada zat yang dapat merubah sifat air. Misalnya lumpur atau sabun yang menempel dapat merubah air basuhan menjadi keruh. Sehingga wajib dibersihkan terlebih dahulu sebelum berwudhu.
6. Suci dari haid dan nifas
7. Tidak boleh mengira yang wajib menjadi sunnah. Wajib/fardhu wudhu adalah niat, membasuh wajah, tangan, kepala, kaki dan
tertib. Jika seseorang meyakini hal-hal tersebut adalah sunnah maka wudhu nya tidak sah. Akan tetapi jika yang sunnah dianggap wajib maka wudhunya tetap sah.
8. Yakin wajib berwudhu/yakin berhadats. Artinya sebelum berwudhu seseorang harus memastikan apakah ia berhadats atau tidak, misalnya ia yakin belum berwudhu atau wudhunya sudah batal.
9. Mengalirkan/meratakan air ke seluruh anggota wudhu
10. Bagi orang yang terus-menerus berhadats misalnya terkena beser atau istihadah, baru dikatakan sah berwudhu jika telah masuk waktu sholat fardhu dan ia harus bergegas melaksanakan sholat/tidak boleh menunda-nunda.
Rukun Wudhu
Rukun wudhu dijelaskan dalam Al-Qur'an surat Al-Ma'idah ayat 6, Allah SWT berfirman,
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قُمْتُمْ إِلَى ٱلصَّلَوٰةِ فَٱغْسِلُوا۟ وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى ٱلْمَرَافِقِ وَٱمْسَحُوا۟ بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى ٱلْكَعْبَيْنِ ۚ وَإِن كُنتُمْ جُنُبًا فَٱطَّهَّرُوا۟ ۚ وَإِن كُنتُم مَّرْضَىٰٓ أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ أَوْ جَآءَ أَحَدٌ مِّنكُم مِّنَ ٱلْغَآئِطِ أَوْ لَٰمَسْتُمُ ٱلنِّسَآءَ فَلَمْ تَجِدُوا۟ مَآءً فَتَيَمَّمُوا۟ صَعِيدًا طَيِّبًا فَٱمْسَحُوا۟ بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُم مِّنْهُ ۚ مَا يُرِيدُ ٱللَّهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُم مِّنْ حَرَجٍ وَلَٰكِن يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُۥ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.
Rukun wudhu ada 6, berikut penjabarannya:
1. Niat
Berniat di hati hukumnya wajib sedangkan mengucapkan niat (nawaitu) hukumnya sunnah dalam mazhab Syafi'i. Niat di hati dilakukan saat mulai membasuh wajah.
2. Membasuh wajah
Membasuh wajah dilakukan sampai batas tumbuhnya rambut yaitu kening hingga dagu, telinga kanan hingga kiri.
3. Membasuh kedua tangan sampai pada dua siku.
4. Mengusap sebagian kepala
Mengusap sebagian kepala dilakukan bagi muslim yang memiliki rambut ataupun tidak. Jika memiliki rambut harus rambut yang berada di lingkar kepala, bukan rambut yang terjuntai ke bahu/pundak.
5. Membasuh kaki
Membasuh kaki dilakukan sampai air membasahi kedua mata kaki.
6. Tertib.
Tertib artinya berurutan. Tidak sah jika tidak berurutan. Misalnya membasuh kaki lebih dahulu dari pada wajah.
Ketika berwudhu, basuhan yang wajib hanya basuhan yang pertama, adapun basuhan yang kedua dan ketiga adalah sunnah. Jika lebih dari tiga kali hukumnya makruh.
Sunnah Wudhu
Ada beberapa sunnah yang bisa dikerjakan ketika wudhu. Berikut dijelaskan Rasulullah SAW melalui hadits.
1. Membaca bismillah
Rasulullah SAW bersabda, "Sholat tidak sah bagi orang yang tidak berwudhu dan wudhu tidak sempurna bagi orang yang tidak membaca bismillah (tidak menyebut nama Allah). (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
2. Membasuh kedua tapak tangan
Dari Abu Hurairah r.a. Berkata Rasulullah SAW bersabda: "Apabila seorang di antara kalian bangun dari tidur, janganlah memasukkan tangannya ke tempat air sebelum membasuhnya tiga kali, sebab dia tidak mengetahui ke mana tangannya di waktu malam." (Muttafaqun 'alaih)
3. Bersiwak
Sunnah selanjutnya yakni bersiwak atau menggosok gigi, kecuali bagi orang yang berpuasa saat masuk waktu zuhur.
Dalam hadits Rasulullah SAW bersabda: "Seandainya aku tidak memberatkan umatku, niscaya ku perintahkan untuk bersiwak setiap berwudhu. " (H.R. Imam Malik dan Syafi'i)
4. Berkumur
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud Rasulullah SAW bersabda: "Bila engkau berwudhu maka berkumur-kumurlah."
5. Menghirup air ke dalam hidung dan mengeluarkannya kembali.
Dari Laqith bin Shobiroh r.a. ia berkata, Rasulullah bersabda: "Berwudhulah dengan sempurna, dan gosok-gosoklah antara jari-jari dan hisaplah air dengan hidung secara sungguh-sungguh, kecuali bila engkau sedang berpuasa." (Dikeluarkan oleh imam empat, menurut Ibnu Huzaimah hadits tersebut shahih).
6. Mengusap kepala
Dari Ali r.a. tentang sifat wudhu Rasulullah SAW, ia berkata: "...dan beliau mengusap kepalanya satu kali. (Dikeluarkan oleh Imam Abu Dawud, Tirmidzi, dan Nasai dengan sanad shahih).
Dari Abdillah bin Zaid bin Ashim r.a. tentang sifat wudhu ia berkata: Rasulullah SAW mengusap kepalanya dengan kedua tangannya dari muka ke belakang dan dari belakang ke muka. (Muttafaqun 'alaihi)
Dalam riwayat Bukhari-Muslim:
Beliau mengusap mulai kepala bagian depan dengan kedua tangannya sampai pada tengkuk lantas kembali ke tempat semula.
7. Mengusap kedua telinga luar dan dalam
Dari Abdillah bin Amar r.a. tentang sunnah wudhu, ia berkata: "Rasulullah SAW mengusap kepalanya dan memasukkan jari-jari telunjuknya ke dalam dua telinganya, dan mengusap dua telinga bagian luar dengan dua ibu jarinya." (HR Abu Dawud dan Nasai.
8. Membasuh sela-sela jenggot
Rasulullah bersabda: "Jibril datang kepadaku, lalu berkata: "Bila kamu berwudhu maka basuhlah sela-sela jenggotmu"." (H.R. Ibnu Abi Syaibah).
Rasulullah juga bersabda: "Basuhlah sela jari-jarimu, Allah SWT tidak akan membakarnya dengan api. Kemudian beliau bersabda: Celaka bagi tumit dari ancaman neraka. " (HR. Addaraqthni).
Dari Utsman r.a. Bahwasanya "Nabi SAW menggosok sela-sela rambut janggutnya jenggot dalam berwudhu."
9. Mendahulukan anggota yang kanan daripada yang kiri.
Dari Aisyah r.a. ia berkata: "Nabi SAW memang suka mendahulukan anggota kanan dalam bersandal, bersepatu, bersuci dan dalam segala urusannya." (Muttaqun 'alaih).
Dari Abu Hurairah ia berkata: Rasulullah SAW Bersabda: "Bila kamu sekalian berwudhu hendaklah kamu mulai dengan anggota-anggota badan kamu yang kanan."
10. Membasuh/mengusap anggota wudhu sebanyak tiga kali.
Dari Humron, bahwa "Usman minta air wudhu, lalu beliau membasuh kedua telapak tangan beliau tiga kali, lalu berkumur dan menghisap air dari hidung dan menghembuskannya. Kemudian membasuh wajahnya tiga kali. Kemudian membasuh tangan kanannya sampai siku tiga kali. Kemudian tangan kirinya seperti itu juga. Kemudian mengusap kepalanya, kemudian membasuh kakinya yang kanan sampai kedua mata kaki tiga kali, kemudian kaki kiri seperti itu juga. Kemudian dia berkata: Saya melihat Rasulullah berwudhu seperti wudhuku ini." (Muttafaqun 'alaih).
11. Memperhatikan kulit yang mengkerut
Bila membasuh wajah, hendaknya mengambil air dengan dua tapak tangan secara bersamaan dan hendaknya memulai basuhan dari atas. Untuk membasuh dua kaki dan kedua tangan disunnahkan membasuhnya dari jari-jari. Untuk kepala disunnahkan membasuhnya dari muka. Perhatikanlah kerutan pada kulit dan pastikan seluruhnya terjangkau air dengan cara meratakan dan sedikit menekan.
12. Memanjangkan/melebihkan basuhan kedua tangan dan kaki.
Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya umatku didatangkan di hari kiamat dalam
keadaan bersinar kedua tangan dan kedua kakinya lantaran bekas air wudhu. Oleh karena itu barang siapa yang bisa memperpanjang cahayanya maka kerjakanlah." (H.R. Bukhari Muslim)
Rasulullah juga bersabda: "Batas pakaian orang-orang mu'min (pada hari kiamat) adalah sampai di mana batas air wudhunya." (H.R. Muslim).
13. Berturut-turut.
Artinya tidak berselang atau berhenti dalam waktu yang lama.
14. Tidak berbicara di waktu wudhu dan setelah wudhu tidak dilap atau dikibas-kibas agar airnya jatuh bila tidak ada keperluan.
15. Tidak minum air yang tersisa setelah dipakai wudhu.
Keutamaan Wudhu
Dalam beberapa hadits, Rasulullah SAW menjelaskan tentang keutamaan wudhu.
1. "Siapa berwudhu dan membaguskan wudhunya, maka keluarlah dosa-dosa dari jasadnya hingga keluar dari bawah kuku-kukunya." (H.R. Muslim)
2. Mu'adz bin Jabal, Rasulullah SAW bersabda: "Tidaklah seorang muslim tidur di malam hari dalam keadaan berzikir dan bersuci/berwudhu lalu saat terbangun ia meminta kepada Allah kebaikan dunia dan akhirat, melainkan pasti Allah SWT kabulkan."
3. Dari Abu Hurairah r.a. berkata, Nabi SAW bersabda: "Bila seorang hamba yang muslim atau mu'min berwudhu, lantas membasuh mukanya, maka keluarlah dosa kesalahan yang pernah dilihat matanya bersama dengan air (yang jatuh dari wajahnya) atau bersamaan dengan air yang terakhir. Bila dia membasuh kedua tangannya maka akan keluar dari kedua tangannya setiap dosa bersama air, di mana kedua tangannya pernah dibuat menampar (orang yang tidak bersalah), atau bersamaan dengan akhir air yang terakhir. Bila dia membasuh kedua kakinya maka keluarlah dari keduanya segala dosa kesalahannya bersama dengan air, di mana keduanya pernah berjalan untuk melakukan kesalahan tersebut, atau bersamaan dengan akhir tetesan yang jatuh dari keduanya. Sehingga orang yang
berwudhu akan keluar dalam keadaan bersih dari dosa." (HR. Muslim)
(dvs/erd)
Komentar Terbanyak
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi
Info Lowongan Kerja BP Haji 2026, Merapat!