Ada salah satu nasihat Rasulullah SAW dari hadits yang mungkin terdengar familiar di kalangan masyarakat muslim Indonesia. Nasihat yang dimaksud adalah pengingat untuk memanfaatkan lima perkara sebelum datangnya lima keadaan.
Nasihat Rasulullah SAW tersebut menjadi cukup familiar di kalangan masyarakat karena sempat dipopulerkan dalam bentuk lagu religi oleh grup nasyid Raihan. Liriknya mengutip nasihat Rasulullah SAW dalam hadits yang bersumber dari Ibnu Abbas RA saat seorang sahabat meminta pesan kepada nabi.
اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ : شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَصِحتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ وَ غِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ وَ فَرَاغَكَ قَبْلَ شَغْلِكَ وَ حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara, waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, waktu sehatmu sebelum waktu sakitmu, masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, dan hidupmu sebelum datang matimu." (HR Al Hakim dalam Al Mustadrak-nya)
Hadits ini juga dikuatkan oleh Imam Adz Dzahabiy dalam at Talkhish berdasarkan syarat Bukhari dan Muslim. Selain itu, Syaikh Al Albani dalam Shahih at Targhib wa At Tarhib dan Al Iraqi dalam Takhrij Ahadits Al Ihya' mengatakan bahwa hadits tersebut shahih.
Berkenaan dengan nasihat Rasulullah SAW tersebut, Al Manawi menafsirkan bahwa Rasulullah SAW mengajak muslim untuk memanfaatkan waktu hidup sebelum meninggal dunia. Sebab, amalan seorang akan terputus jika telah meninggal dunia.
Kemudian, menurut Al Manawi, untuk memanfaatkan waktu sehar dalam hadits di atas maksudnya adalah memanfaatkannya dengan beramal dan bekerja dalam keadaan sehat.
"Sesungguhnya banyak kendala yang menjadi penghalang, contohnya seperti sakiit, sehingga kamu akan menuju ke tempat kembali tanpa membawa bekal," demikian jelas Al Manawi yang diterjemahkan Muhammad Shalih Al-Munajjid dalam buku Bertarung Melawan Syahwat.
Selain itu, memanfaatkan waktu luang dimaksudkan dengan masa luang di dunia sebelum disibukkan dari berbagai hara-huru pada hari kiamat.
Lebih lanjut diterangkan Al Manawi, memanfaatkan masa muda sebelum masa tua maksudnya memanfaatkan momen di waktu muda dengan memperbanyak melakukan ketaatan sebelum datangnya masa tua dengan fisik yang lemah dan terbatas.
Terakhir, untuk memanfaatkan masa kaya sebelum masa miskin tersebut artinya adalah memanfaatkannya dengan bersedekah dan menyumbangkan sebagian harta yang ada. Kelima perkara tersebut kemudian disebut sebagai Al Manawi sebagai kenikmatan yang baru disadari nilainya setelah kenikmatan tersebut hilang.
4 Kesibukan yang Dilakukan Imam Ghazali
Imam Ghazali pernah memberikan panduan bagaimana dirinya mengisi kesibukan bila ada waktu luang. Dikutip dari Fawaz Muhammad Sidiqi dalam buku Muda Taat, waktu luang tersebut adalah sisa waktu setelah ia menyelesaikan segala kewajiban dan kesunnahan.
1. Mencari Ilmu Bermanfaat
Imam Ghazali akan mengisi waktu luangnya dengan mencari ilmu yang bermanfaat. Tanda sebuah ilmu bermanfaat di antaranya, menambah rasa takut pada Allah SWT, menyadari kekurangan diri, menambah cinta pada Allah SWT, mengurangi rasa cinta pada dunia, mengenal bahaya yang merusak amal, dan menyingkap tipu daya setan.
2. Banyak Beribadah
Meski sudah menunaikan kewajiban dan sunnahnya, Imam Ghazali tetap memperbanyak ibadah di sela waktu luangnya dengan berzikir, membaca Al-Qur'an, membaca tasbih, dan lain sebagainya.
3. Mengabdi pada Masyarakat
Maksud dari kesibukan ini adalah menyibukkan diri dengan kegiatan yang mendatangkan kebaikan-kebaikan pada orang-orang muslim. Atau menyediakan kemudahan bagi orang-orang sholeh agar lancar dalam beribadah.
4. Mencari Nafkah
Terakhir, Imam Ghazali juga tak lupa untuk mencari nafkah yang halal demi memenuhi kebutuhan hidupnya dan keluarganya.
(rah/erd)
Komentar Terbanyak
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi