Nabi Nuh AS merupakan nabi ke-3 dari 25 nabi dan rasul yang wajib diimani. Allah SWT memberikan mukjizat kepada Nabi Nuh AS saat berdakwah kepada kaumnya.
Nabi Nuh AS juga termasuk nabi yang mendapatkan gelar Ulul Azmi. Gelar ini diberikan kepada nabi yang memiliki kesabaran, ketabahan, dan tekad yang kuat dalam berdakwah.
Baca juga: Arti Ulul Azmi dan Nama Rasul Penerimanya |
Kisah Nabi Nuh AS
Dikutip dari Qashash al-Anbiyaa karya Ibnu Katsir, Nuh bin Lamik bin Matwasyalakh bin Khanukh bin Yarad bin Mahlayil bin Qanin bin Anwasy bin Syits bin Adam atau Nabi Nuh AS ini lahir 126 tahun setelah Nabi Adam wafat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa ulama memiliki perbedaan pendapat tentang rentang usia antara Nabi Nuh AS dengan Nabi Adam AS. Namun, dari pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa rentang waktu antara Nabi Adam AS dan Nabi Nuh AS bisa jadi beribu-ribu tahun lamanya.
Allah SWT mengutus Nabi Nuh AS ketika para manusia menyembah berhala dan setan. Manusia terbelenggu oleh kesesatan dan kekafiran, kemudian Allah SWT mengutus Nabi Nuh AS sebagai rahmat pada zamannya.
Nabi Nuh AS Jadi Rasul Pertama bagi Penduduk Bumi
Masih dalam Qashash Al-Anbiyaa, Ibnu Katsir mengatakan bahwa Allah SWT menyebutkan kisah Nabi Nuh AS melalui 43 ayat dalam Al-Qur'an. Salah satunya dalam surah Al-Isra' ayat 3. Allah SWT berfirman,
"(Wahai) keturunan orang yang Kami bawa bersama Nuh. Sesungguhnya dia (Nuh) adalah hamba (Allah) yang banyak bersyukur." (QS Al-Isra':3)
Mukjizat Nabi Nuh AS
Salah satu mukjizat Nabi Nuh AS yang paling populer adalah membuat bahtera atau kapal besar. Dikutip dari buku Menguak Rahasia Kehebatan Para Kekasih Allah karya M. Nawawi, kaum Nabi Nuh AS pada saat itu memiliki sikap membangkang dan durhaka dengan tidak mau menyembah Allah SWT.
Nabi Nuh AS pun berdoa agar Allah SWT menurunkan azab kepada kaumnya agar mereka bertaubat dan memohon ampun. Allah SWT kemudian memerintahkan Nabi Nuh AS untuk membuat bahtera yang mampu menampung orang-orang beriman dan beragam jenis hewan.
Bahtera tersebut di buat di puncak gunung atas perintah Allah SWT. Hal tersebut membuat kaum kafir mengejek dan mencemooh Nabi Nuh AS. Namun, Nabi Nuh AS tetap sabar dan taat kepada perintah Allah SWT.
Setelah bahtera selesai dibuat, Allah SWT menurunkan hujan deras hingga menyebabkan banjir bandang hingga semua daratan tertutup oleh air dan tidak ada tempat untuk menyelamatkan diri, bahkan ke puncak gunung tertinggi sekalipun.
Kaum kafir yang tidak naik ke bahtera pun hanyut dan binasa. Bahkan, putranya yang bernama Kan'an juga hanyut bersama kaum kafir tersebut. Nabi Nuh AS hendak menolongnya, namun karena Kan'an merupakan anak yang durhaka dan tidak beriman kepada Allah SWT, dia pun binasa bersama kaum-kaum kafir. Hanya Nabi Nuh AS dan pengikutnya yang selamat dari azab tersebut.
Setelah air mulai surut, bahtera Nabi Nuh AS berlabuh di atas Bukit Judie di daerah Irak, dan Allah SWT menurunkan wahyu kepadanya. Allah berfirman dalam surah Hud ayat 48,
"Wahai Nuh, turunlah engkau dan orang-orang yang menyertaimu dengan selamat dan dilimpahi berkah serta pertolongan dari sisi-Ku."
Hikmah Kisah Nabi Nuh AS
Terdapat beberapa hikmah yang dapat diambil dari kisah dan mukjizat Nabi Nuh AS di atas, di antaranya:
- Menunjukkan kekuasaan Allah SWT
- Menunjukkan keimanan, kesabaran, ketaatan, dan kepercayaan Nabi Nuh AS kepada Allah SWT
- Menunjukkan keutamaan orang-orang beriman yang mengikuti Nabi Nuh AS
- Menunjukkan kerugian orang-orang kafir yang menentang Nabi Nuh AS
(kri/kri)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa
Indonesia Konsisten Jadi Negara Paling Rajin Beribadah