Orang yang gemar bohong akan menerima azab yang pedih. Kelak di alam kubur, mereka akan merobek-robek mulutnya sendiri sampai hari Kiamat tiba.
Seseorang yang terbiasa berbicara bohong dan dusta menjadi tanda bahwa dirinya memiliki penyakit hati. Jika kebiasaan buruk ini tidak dihentikan maka Allah SWT akan memberikan balasan yang pedih.
Mengutip buku Perdebatan Langit Dan Bumi oleh Wawan Susetya dijelaskan beberapa alasan dari perilaku bohong. Seseorang akan berbohong karena melakukan pembelaan diri, terlepas masalah yang dihadapinya tadi benar atau salah. Dapat pula untuk mengembalikan citra atas nama baiknya yang telah tercemar oleh keadaan. Atau, kebohongan dijadikan sebagai alat untuk bersiasat atau berstrategi, namun ada yang bersiasat secara positif, tetapi ada pula yang bersiasat secara negatif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkadang bohong dianggap sebagai kebiasaan yang sepele, padahal jika kebiasaan bohong dilakukan secara terus-menerus, apalagi jika tanpa disertai dengan ilmu, niscaya ucapan orang tadi akan selalu bohong dalam hal apapun.
Rizem Aizid dalam bukunya yang berjudul Ketika Ruh Dikembalikan, menjelaskan bahwa bohong dapat memberikan dampak buruk di dunia dan bahkan di akhirat.
Salah satu peristiwa buruk yang dialami manusia di alam kubur adalah mulutnya dirobek-robek hingga hancur berantakan, kemudian dikembalikan lagi seperti semula, lalu dirobek-robek lagi, begitu seterusnya hingga hari kiamat tiba. Ini adalah balasan yang akan diterima oleh orang-orang yang gemar berkata bohong.
Sewaktu bertanya kepada Jibril dan Mikail, Rasulullah SAW berkata kepada malaikat ini: "Beritahukanlah kepadaku tentang apa yang aku lihat" Kedua malaikat menjawab: Ya. Adapun orang yang engkau lihat dirobek mulutnya, dia adalah pendusta. Dia berbicara dengan kedustaan lalu kedustaan itu dinukil darinya sampai tersebar luas. Maka dia disiksa dengan siksaan tersebut hingga hari kiamat." (HR Bukhari).
Hadits tersebut di atas menjadi bukti kuat bahwa peristiwa buruk berupa dirobek-robek mulut seseorang di alam kubur adalah benar-benar nyata. Balasan ini akan terjadi pada setiap orang yang semasa hidupnya melakukan kerap berkata bohong.
Islam menganggap perbuatan berdusta atau berbohong ini sebagai perbuatan buruk yang dosa bila dikerjakan. Dengan kata lain, berdusta itu dilarang dalam Islam.
Dalam Al-Qur'an surat An-Nahl Ayat 105, Allah SWT berfirman,
إِنَّمَا يَفْتَرِى ٱلْكَذِبَ ٱلَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِـَٔايَٰتِ ٱللَّهِ ۖ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْكَٰذِبُونَ
Artinya: Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah orang-orang pendusta.
Dusta atau bohong sendiri adalah perbuatan mengatakan sesuatu yang berbeda dengan kenyataan. Atau, berbeda antara sesuatu yang dinyatakan dengan kenyataannya.
Perbuatan bohong termasuk tanda-tanda dari orang munafik, sebagaimana dalam sabda Rasulullah SAW,
"Tanda orang munafik ada tiga: apabila berkata ia berdusta, bila berjanji ia ingkar, bila dipercaya ia khianat." (HR. Bukhari dan Muslim).
Ibnu Qayyim menilai bahwa berbohong termasuk dalam perkara-perkara haram. Perkara bohong yang paling besar dosanya adalah berkata yang mengada-ada (berdusta) tentang Allah tanpa ilmu. Sebab, syirik dan kekufuran tidak muncul kecuali dari kedustaan.
Dalam Al-Qur'an surat Al-Munafiqun ayat 1, Allah SWT menegaskan bahwa orang-orang yang berdusta termasuk orang munafik.
إِذَا جَآءَكَ ٱلْمُنَٰفِقُونَ قَالُوا۟ نَشْهَدُ إِنَّكَ لَرَسُولُ ٱللَّهِ ۗ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ إِنَّكَ لَرَسُولُهُۥ وَٱللَّهُ يَشْهَدُ إِنَّ ٱلْمُنَٰفِقِينَ لَكَٰذِبُونَ
Artinya: Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata: "Kami mengakui, bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah". Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya; dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta
Berbohong akan membawa kerugian bagi pelakunya. Bahkan bukan hanya mendapatkan balasan dirobek mulutnya ketika di alam kubur, siksa bagi orang yang berbohong akan lebih pedih.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Samurah bin Jundab, Rasulullah SAW menceritakan apa yang beliau temui dalam mimpinya: "Kemudian kami berangkat lagi mendatangi orang yang telentang pada tengkuknya. Ternyata ada orang lain yang berdiri di atasnya sambil membawa kait (yang terbuat) dari besi. Tiba-tiba dia datangi sebelah wajah orang yang telentang itu, lalu dia robek (dengan kait besi tersebut) mulai dari sebelah mulutnya hingga tengkuknya, mulai dari lubang hidungnya hingga tengkuknya, dan mulai dari matanya hingga tengkuknya."
Rasulullah SAW kemudian bersabda:
"Selanjutnya orang itu berpindah ke sebelah wajah lainnya dari orang yang telentang tersebut dan melakukan seperti yang dilakukannya pada sisi wajah yang satunya. Belum selesai, dia berbuat terhadap sisi wajah yang lain itu, sisi wajah pertama sudah sehat kembali seperti sediakala. Maka dia mengulangi perbuatannya, dia lakukan seperti yang dilakukannya pada kali pertama. Sesungguhnya laki-laki itu setiap keluar dari rumahnya ia berdusta (berbohong) yang kebohongannya sampai ke kaki-kaki langit (tersebar ke mana-mana)." (HR. Bukhari).
Demikianlah akibat dari perbuatan bohong. Berbohong begitu berbahaya lantaran perbuatan itu dapat menimbulkan rasa saling
membenci antara sesama. Oleh karenanya usahakan untuk selalu berkata dan berbuat jujur dalam segala kondisi.
Dari Ibnu Mas'ud Ra., ia berkata, Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya jujur itu menunjukkan kepada kebaikan, sedangkan kebaikan menuntun menuju surga. Sungguh seseorang yang membiasakan jujur niscaya dicatat di sisi Allah sebagai orang jujur. Dan sesungguhnya dusta itu menunjukkan kepada kemungkaran, sedangkan kemungkaran menjerumuskan ke neraka. Sungguh orang yang selalu berdusta akan dicatat sebagai pendusta." (HR. Bukhari dan Muslim).
(dvs/erd)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI