Telepon Menlu Saudi, Denmark Sesalkan Aksi Provokatif Anti-Islam di Negaranya

Telepon Menlu Saudi, Denmark Sesalkan Aksi Provokatif Anti-Islam di Negaranya

Kristina - detikHikmah
Rabu, 02 Agu 2023 13:15 WIB
Politisi sayap kanan Eropa, Rasmus Paludan, membakar Al-Quran di depan sebuah masjid di Noerrebro, di Kopenhagen, Denmark, Jumat (27/1/2023).
Pembakaran Al-Qur'an di depan sebuah masjid di Noerrebro, Kopenhagen, Denmark, Jumat (27/1/2023). Foto: via REUTERS/RITZAU SCANPIX
Jakarta -

Menteri Luar Negeri Kerajaan Denmark Lars Løkke Rasmussen menghubungi Menteri Luar Negeri Kerajaan Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan bin Abdullah terkait upaya pembakaran Al-Qur'an di negaranya yang dilakukan kaum ekstremis anti-Islam belakangan ini.

Kantor berita SPA melaporkan, dalam panggilan telepon yang berlangsung pada Selasa (1/8/2023) tersebut, Rasmussen menyatakan kecaman negaranya atas upaya pembakaran salinan Al-Qur'an. Pihaknya menyesalkan tindakan provokatif tersebut.

Dia juga menambahkan, Pemerintah Denmark sebelumnya telah menyatakan kecamannya terhadap praktik-praktik tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam percakapan itu, Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan bin Abdullah kembali menegaskan penolakan sepenuhnya terhadap "semua upaya untuk menodai Al-Qur'an". Pihaknya juga menuntut agar Pemerintah Denmark segera mengambil tindakan untuk menghentikan aksi ekstremis yang mencoba "merusak kitab-kitab surgawi" dan memprovokasi perasaan umat Islam di seluruh dunia.

"Para ekstremis telah mengeksploitasi kebebasan berekspresi untuk menghasut kebencian dan mereka tidak hanya berusaha mengkritik agama Islam, tetapi tujuan mereka adalah untuk memprovokasi masyarakat Islam," ujar Pangeran Faisal dalam pernyataannya.

ADVERTISEMENT

Diberitakan sebelumnya, aksi pembakaran Al-Qur'an yang dilakukan ekstremis anti-Islam di Swedia dan Denmark telah menyulut kemarahan umat Islam. Sejumlah negara mayoritas muslim mengecam adanya aksi tersebut.

Pemerintah Saudi dan Irak meminta Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk mengambil tindakan atas aksi pembakaran Al-Qur'an berulang tersebut. Pada Senin (31/7/2023), OKI menggelar rapat luar biasa.

Asisten Sekretaris Jenderal OKI untuk Urusan Politik Yousef Bin Mohammed Al-Dubaie mengatakan, sudah ada pembicaraan antara Sekretaris Jenderal OKI Hissein Taha dengan pejabat senior negara anggota dan non-anggota, serta organisasi internasional untuk meningkatkan kesadaran mengenai aksi pembakaran Al-Qur'an yang terus berulang ini.

"Misi OKI dan negara-negara anggotanya, di New York dan Jenewa, mengadakan pertemuan dengan badan-badan di organisasi terkait tentang pencorengan simbol Islam yang tengah terjadi sekarang," kata Al-Dubaie, seperti dilansir Asharq Al Awsat.




(kri/erd)

Hide Ads