Prosesi pencucian Kakbah dijadwalkan akan digelar 15 Muharram 1445 H atau bertepatan dengan hari ini, Rabu, 2 Agustus 2023. Ketua Umum Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, Sheikh Dr. Abdul Rahman Al-Sudais mengumumkan kesiapan acara pencucian Kakbah yang sudah menjadi agenda tahunan ini.
Dilansir dari situs Bol News pada Rabu (2/8/2023), pencucian Kakbah akan dilakukan di tanggal 15 Muharram 1445 Hijriah yang jatuh bersamaan dengan hari ini, Rabu (2/8).
Al-Sudais menekankan bahwa acara pencucian Kakbah tersebut mendapat perhatian besar dari Kerajaan Arab Saudi. Al-Sudais juga menunjukkan sunnah Nabi Muhammad SAW yang menyebutkan merawat Kakbah menjadi tanda penghormatan terhadap kesuciannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Al-Sudais juga menyoroti kepedulian yang ditawarkan oleh kepemimpinan Saudi kepada Dua Masjid Suci beserta para pengunjungnya sejak masa almarhum Raja Abdul Aziz hingga pemerintahan Raja Salman dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Melansir Arab News, dalam persiapan untuk mencuci Kakbah pada hari ini, Presidensi Umum Arab Saudi untuk Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi telah menaikkan bagian bawah kiswah.
Pemerintah Saudi juga menggelar pameran virtual untuk menampilkan alat-alat yang digunakan untuk mencuci Kakbah. Dengan tayangan ini, diharapkan dapat memperkaya pengalaman jamaah yang datang untuk sholat di dua masjid suci, Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
Proses Pencucian Kakbah yang Dilakukan Berdasarkan Tradisi
Pencucian Kakbah untuk memelihara kesuciannya menjadi ritual yang sangat penting dan cukup rumit. Pembersihan bangunan yang berada di tengah-tengan masjid suci, Masjidil Haram ini dilakukan berdasarkan tradisi dari tahun ke tahun.
Dinding dan lantai Kakbah dibersihkan secara berbeda. Pada dinding bagian dalam akan dibersihkan menggunakan kain putih yang dibasahi menggunakan air aroma mawar dan musk.
Sementara itu, pada bangunan lantai Kakbah akan dicuci menggunakan campuran air Zamzam beserta parfum beraroma mawar. Campuran tersebut kemudian disiramkan ke lantai yang dibersihkan dengan tangan kosong dan daun lontar.
Pencucian Kakbah di Masa Rasulullah SAW
Mengutip dari buku Kilau Mutiara Sejarah Nabi yang ditulis oleh Amandra Mustika Megarani, dkk., proses pencucian Kakbah merupakan sunnah Rasulullah SAW yang telah dilakukan pertama kalinya saat menaklukkan Kota Makkah pada tahun 8 Hijriyah.
Kala itu, Nabi Muhammad SAW beserta kaum muslim berhasil melakukan penaklukan Kota Makkah (Fathu Makkah) untuk membebaskan Makkah dari kekuasaan kaum Quraisy.
Setelah berhasil memasuki Makkah, Rasulullah SAW kemudian melakukan tawaf, mencium Hajar Aswad, dan memusnahkan berhala-berhala yang terdapat di sekeliling Kakbah. Beliau juga masuk ke dalam Kakbah dan mencuci dindingnya menggunakan air Zamzam.
Para khalifah beserta penjaga Kakbah setelah zaman Nabi Muhammad SAW lantas meneladani pencucian Baitullah secara rutin hingga saat ini. Pencucian Ka'bah dulunya dilakukan 3 kali dalam setahun, lalu berkurang menjadi 2 kali setahun.
Namun, kini pencucian Kakbah hanya dilakukan sebanyak satu kali dalam satu tahun karena struktur Kakbah telah tertutup rapat dan dibangun dengan sempurna untuk mencegah masuknya debu serta kotoran.
(dvs/dvs)
Komentar Terbanyak
Rekening Isi Uang Yayasan Diblokir PPATK, Ketua MUI: Kebijakan yang Tak Bijak
Rekening Buat Bangun Masjid Kena Blokir, Das'ad Latif: Kebijakan Ini Tak Elegan
Kecam Rencana Israel Kuasai Gaza, Saudi Desak Dewan Keamanan PBB Ambil Tindakan