Berapa Jumlah Bilangan Zikir Setelah Sholat Fardhu? Ini Penjelasannya

Berapa Jumlah Bilangan Zikir Setelah Sholat Fardhu? Ini Penjelasannya

Berliana Intan Maharani - detikHikmah
Selasa, 01 Agu 2023 17:45 WIB
hikmah
Ilustrasi zikir Foto: Getty Images/iStockphoto/Boonyachoat
Jakarta -

Setelah melaksanakan sholat fardhu, umat Islam dianjurkan untuk membaca zikir dan berdoa kepada Allah SWT. Zikir setelah sholat fardhu adalah salah satu amalan yang disunahkan.

Mengutip dari buku Zikir Penyejuk Jiwa karya Muhamad Basyrul Muvid, zikir dapat diartikan sebagai cara mendekatkan diri dan mengingat Allah SWT, baik melalui lisan, hati, maupun gerakan. Dalam bacaan dzikir biasanya terkandung kalimat tauhid, pujian kepada Allah SWT, serta permohonan agar dosa-dosa seorang hamba diampuni.

Perintah membaca zikir setelah sholat fardhu juga telah ditegaskan dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

....فَإِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلوةَ فَاذْكُرُوا اللَّهَ قِيَما وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِكُمْ

"Selanjutnya, apabila kamu telah menyelesaikan sholatmu, ingatlah Allah pada waktu berdiri, pada waktu duduk, dan ketika berbaring...." (QS.an-Nisaa': 103).

ADVERTISEMENT

Lantas, berapa jumlah bilangan zikir setelah sholat fardhu yang dianjurkan? Berikut ini penjelasannya.

Jumlah Bilangan Zikir Setelah Sholat Fardhu

Diterangkan melalui sebuah riwayat yang dinukil dari kitab Zadul Ma'ad karya Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, jika sudah selesai mengucapkan salam di akhir sholatnya, Rasulullah SAW membaca istighfar sebanyak tiga kali kemudian mengucapkan:

اللهُمَّ أَنْتَ السَّلام وَمِنْكَ السَّلام تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ

Latin: Allahumma antassalam waminkassalam tabarakta yaa dzaljalali wal ikram.

Artinya: "Ya Allah, Engkaulah Pemberi keselamatan dan dari-Mu datangnya keselamatan. Maha Suci Engkau wahai Tuhan Pemilik keagungan dan kemuliaan." (HR. Ahmad, Muslim dan Abu Dawud).

Ketika Rasulullah SAW menjadi imam, beliau selalu menghadap kiblat saat membaca bacaan ini. Selanjutnya setelah itu beliau segera bergeser menghadap ke arah makmum.

Selain itu, dalam hadits yang diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah RA, ia berkata Rasulullah SAW pernah bersabda:

"Barangsiapa bertasbih, bertahmid, dan bertakbir sebanyak 33 kali setelah melaksanakan shalat fardhu sehingga berjumlah 99, kemudian menggenapkannya untuk yang keseratus dengan ucapan 'Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syai-in qadiir', maka kesalahannya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan." (HR. Muslim).

Berdasarkan kedua hadits tersebut, jumlah bilangan zikir setelah sholat fardhu dapat dilakukan sebanyak 3 kali saat membaca istighfar serta sebanyak 33 kali dalam setiap bacaan tasbih, tahmid, dan takbir.

Urutan Bacaan Zikir Setelah Sholat Fardhu

Adapun urutan bacaan zikir setelah sholat fardhu yang bisa diamalkan sesuai sunnah, dilansir dari buku Meniru Cara Shalat Nabi karya Ustadz Syauqi Abdillah Zein, yaitu sebagai berikut.

1. Membaca Istighfar Tiga Kali

اَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ

Latin: Astaghfirullahal 'adziim.

Artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah."

2. Memuji Allah SWT

اللهُمَّ أَنْتَ السَّلام وَمِنْكَ السَّلام تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ

Latin: Allahumma antassalam waminkassalam tabarakta yaa dzaljalali wal ikram.

Artinya: "Ya Allah, Engkau Pemberi keselamatan, dan dari-Mu keselamatan. Maha Suci Engkau, wahai Tuhan Pemilik keagungan dan kemuliaan."

3. Dilanjutkan Membaca Zikir

لا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ. لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرُ. لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا باللهِ. لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ. لَهُ النِّعْمَةُ وَلَهُ الفَضْلُ وَلَهُ الثَّنَاءُ الْحَسَنُ. لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ. اَللَّهُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلَا يَنْفَعُ ذَا الْجَدِ مِنْكَ الْجُدُّ

Latin: Laa ilaaha illallaahu wahdahuu laa syariikalah, lahul mulku wa lahul hamdu wahuwa 'alaa kulli syai-in qadiir. Laa haula wa laa quwwata illaa billaah. Laa ilaaha illallaahu wa laa na'budu illaa iyyaah. Lahun ni'matu wa lahul fadhlu wa lahuts tsanaa-ul hasan. Laa ilaaha illallaahu mukhlishiina lahud diina walau karihal kaafiruun. Allaahumma laa maani'a lima a'thaita, wa laa mu'thiya limaa mana'ta, wa laa yanfa'u dzal jaddi minkal jaddu.

Artinya: "Tidak ada Tuhan yang berhak disembah, kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya seluruh kerajaan, kepunyaan-Nya pula segala pujian, serta Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tidak ada daya dan kekuatan, kecuali dengan izin Allah. Tidak ada Tuhan yang berhak disembah, kecuali Allah. Kami tidak menyembah, kecuali kepada-Nya. Milik-Nya segala nikmat, milik-Nya segala keutamaan, dan milik-Nya segala sanjungan yang baik. Tidak ada Tuhan yang berhak disembah, kecuali Allah dengan mengikhlaskan agama (ketundukan) untuk-Nya, walaupun orang-orang kafir benci. Ya Allah, tidak ada yang dapat menghalangi sesuatu yang Engkau berikan, dan tidak ada yang dapat memberi sesuatu yang Engkau halangi, serta tidak bermanfaat bagi orang yang memiliki kekayaan (dari siksaan-Mu) atas kekayaannya." (HR Bukhari, Muslim, dan Nasa'i).

4. Membaca Tasbih, Tahmid, dan Takbir

سُبْحَانَ اللهِ ×٣٣

Latin: Subhanallah.

Artinya: "Maha Suci Allah." (Dibaca 33×).

اَلْحَمْدُلِلهِ ×٣٣

Latin: Alhamdulillah.

Artinya: "Segala puji bagi Allah." (Dibaca 33×).

اَللهُ اَكْبَرْ ×٣٣

Latin: Allahu Akbar.

Artinya: "Allah Maha Besar." (Dibaca 33×).

5. Pada Hitungan ke Seratus Membaca Doa yang Dianjurkan Rasulullah SAW

لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْر

Latin: Laa ilaaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu yuhyi wayumituu wa huwa 'ala kulli syai in qodiir.

Artinya: "Tidak ada Tuhan yang berhak disembah, kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Kepunyaan-Nya segala kerajaan, bagi-Nya segala pujian, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."

6. Membaca Ayat Kursi

اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ ٢٥٥

Latin: Allāhu lā ilāha illā huwal-ḥayyul-qayyụm, lā ta`khużuhụ sinatuw wa lā na`ụm, lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, man żallażī yasyfa'u 'indahū illā bi`iżnih, ya'lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭụna bisyai`im min 'ilmihī illā bimā syā`, wasi'a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa lā ya`ụduhụ ḥifẓuhumā, wa huwal-'aliyyul-'aẓīm.

Artinya: "Allah, tidak ada tuhan kecuali Dia, Yang Maha hidup lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak dilanda oleh rasa kantuk dan tidak (pula) oleh tidur. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang berada di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun dari ilmu-Nya, kecuali apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya (ilmu dan kekuasaan-Nya) meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dialah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung." (Al Baqarah: 255).

Membaca Ayat Kursi setelah sholat fardhu dianjurkan Rasulullah SAW sebab terkandung keutamaan seperti yang diterangkan melalui sabda beliau:

"Barangsiapa membaca Ayat Kursi setiap selesai menunaikan sholat fardhu, maka tidak ada yang menghalanginya masuk surga selain kematian." (HR Thabrani).

Demikian penjelasan jumlah bilangan zikir setelah sholat fardhu sesuai sunnah beserta urutan bacaannya. Jangan lupa diamalkan ya, detikers!




(dvs/dvs)

Hide Ads