Rasulullah SAW dalam haditsnya pernah menyebutkan beberapa perkara baik yang dapat menyelamatkan muslim dari siksa kubur. Perkara tersebut juga mencakup amalan-amalan sholeh seseorang.
Sebab, bekal terbaik yang dibawa muslim untuk alam kubur kelak adalah amal sholehnya. Sebagaimana dijelaskan dalam salah satu riwayat hadits bahwa satu hal yang senantiasa mengiringi jenazah adalah amalnya.
يتْبعُ الميْتَ ثلاثَةٌ: أهلُهُ ومالُه وعمَلُه، فيرْجِع اثنانِ ويبْقَى واحِدٌ: يرجعُ أهلُهُ ومالُهُ، ويبقَى عملُهُ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: Mengiringi mayat (ke kuburannya) diikuti oleh tiga perkara. Maka pulang kembali dua perkara dan tetap tinggal bersamanya satu perkara. Mayat diiringi oleh keluarganya, hartanya, dan amalnya. Maka pulang kembali keluarga dan hartanya dan tetap tinggal amal perbuatannya." (HR Bukhari dan Muslim)
Siksa kubur dapat dibuktikan keberadaannya melalui keterangan hadits-hadits yang pernah disabdakan Rasulullah SAW. Salah satunya dari hadits yang mengisahkan bahwa Rasulullah SAW pernah mendengar sendiri siksa kubur yang tengah dialami penghuni kubur. Dari Ibnu Abbas RA, ia berkata,
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رَضِىَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : كُنَّانَمْشِى مَعَ رَسُوْلِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَمَرَرْنَاعَلَى قَبْرَيْنِ فَقَامَ فَقُمْنَامَعَهُ فَجَعَلَ لَوْ نُهُ يَتَغَيَّرُحَتَّى رَعَدَكُمُّ قَمِيْصِهِ فَقُلْنَامَالَكَ يَارَسُوْلَ اللَّهِ فَقَالَ: اَمَاتَسْمَعُوْنَ مَاأَسْمَعُ ؟ فَقُلْنَاوَمَاذَاكَ يَانَبِىَّ اللَّهِ؟ قَالَ : هَذَانِ رَجُلَا نِ يُعَذَّبَانِ فِى قُبُوْرِهِمَاعَذَابًاشَدِيْدًافِى ذَنْبٍ هَيِّنٍ فِيْمَ ذَلِكَ؟ قَالَ كَانَ أَحَدُ هُمَالَا يَسْتَنْزِهُ مِنَ الْبَوْلِ وَكَانَ الْاَخَرُيُؤْذِى النَّاسَ بِلِسَانِهِ وَيَمْشِى بَيْنَهُمْ بِالنَّمِيْمَةِ فَدَعَابِجَرِيْدَ تَيْنِ مِنْ جَرَائِدِالنَّحْلِ فَجَعَلَ فِى كُلِّ قَبْرٍوَاحِدَة , قُلْنَاوَهَلْ يَنْفَعُهُمْ ذَلِكَ ؟ قَالَ : نَعَمْ, يُخَفَّفُ عَنْهُمَامَادَامَتَارَطْبَتَيْنِ.
Artinya: Suatu ketika Nabi Muhammad SAW berjalan melewati dua buah kubur, Nabi kemudian bersabda, "Kedua penghuni kubur ini sedang disiksa, padahal ia tidak disiksa karena suatu hal yang besar. Salah satu orang ini biasa berjalan mengadu domba dan yang kedua tidak menyelesaikan kencingnya (tidak bersih beristinja dari kencing)."
Pedihnya siksa kubur bahkan dijelaskan dalam firman-Nya yakni, surah Al An'am ayat 93,
وَمَنْ اَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرٰى عَلَى اللّٰهِ كَذِبًا اَوْ قَالَ اُوْحِيَ اِلَيَّ وَلَمْ يُوْحَ اِلَيْهِ شَيْءٌ وَّمَنْ قَالَ سَاُنْزِلُ مِثْلَ مَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ ۗوَلَوْ تَرٰٓى اِذِ الظّٰلِمُوْنَ فِيْ غَمَرٰتِ الْمَوْتِ وَالْمَلٰۤىِٕكَةُ بَاسِطُوْٓا اَيْدِيْهِمْۚ اَخْرِجُوْٓا اَنْفُسَكُمْۗ اَلْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ الْهُوْنِ بِمَا كُنْتُمْ تَقُوْلُوْنَ عَلَى اللّٰهِ غَيْرَ الْحَقِّ وَكُنْتُمْ عَنْ اٰيٰتِهٖ تَسْتَكْبِرُوْنَ
Artinya: "Siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang mengada-adakan dusta terhadap Allah atau yang berkata, "Telah diwahyukan kepadaku," padahal tidak diwahyukan sesuatu pun kepadanya dan orang yang berkata, "Aku akan mendatangkan seperti yang diturunkan Allah." Seandainya saja engkau melihat pada waktu orang-orang zalim itu (berada) dalam kesakitan sakaratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya (sembari berkata), "Keluarkanlah nyawamu!" Pada hari ini kamu akan dibalas dengan azab yang sangat menghinakan karena kamu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya."
Untuk itu, alangkah baiknya bila muslim menghindarkan diri dari perkara penyebab siksa kubur. Dikutip dari laman Kemenag Kanwil Tangerang, amal sholeh yang dapat menyelamatkan dari siksa kubur adalah menjaga salat lima waktu, bersedekah, membaca Al-Qur'an, maupun memperbanyak dzikir. Di samping itu, ada sejumlah amal lain yang diharapkan dapat mengurangi siksa kubur.
4 Perkara Ini Jadi Penghalang Siksa Kubur
1. Membaca Surah Al Mulk
Menurut Abu Utsman Kharisman dalam buku Biografi dan Akidah Imam Al-Muzani, membaca surah Al Mulk tiap malam menjelang tidur menjadi salah satu amalan penyelamat seseorang dari siksa kubur. Dasar keterangan tersebut dinukil dari salah satu hadits yang dishahihkan oleh al Hakim dan adz Dzahaby. Dari sahabat nabi Ibnu Mas'ud RA,
من قَرَأَ ( تبَارك الَّذِي بِيَدِهِ الْملك ) كل لَيْلَة مَنعه الله بهَا من عَذَاب الْقَبْر وكنّا في عهد رسولِ الله -صلّى الله عليه وسلّم- نسمّيها المانعة
Artinya: "Barangsiapa yang membaca Tabaarakalladzii biyadihil mulku (surah Al Mulk) tiap malam, Allah SWT akan mencegahnya dari siksa kubur. Kami (para sahabat) di masa Rasulullah SAW menamakannya (surat) Al Maani'ah (yang mencegah dari azab kubur)." (HR An Nasa'i)
Ibnu Abbas RA pernah meriwayatkan kisah tentang seorang muslim yang menghadap Rasulullah SAW untuk menanyakan surah Al Mulk kala terdengar di suatu kuburan. Kemudian, Rasulullah SAW mengatakan bahwa surah tersebut adalah penghalang azab kubur dan penyelamat al munjiyah dari laknat alam barzah (HR Tirmidzi).
2. Berjuang di Jalan Allah
Amalan berjuang di jalan Allah termasuk dalam amalan yang dapat menyelamatkan seseorang dari siksa kubur. Amalan ini merujuk pada jihad untuk membela agama Allah dan kehormatan umat Islam.
Fadhdhalah ibn Ubaid meriwayatkan dari Rasulullah SAW, "Setiap yang mati akan selesai amalnya kecuali yang meninggal ketika bertugas jaga di jalan Allah. Amalnya terus tumbuh sampai hari kiamat dan ia akan aman dari fitnah kubur." (HR Tirmidzi dan Abu Dawud)
3. Membaca Kalimat Thayyibah
Kalimat thayyibah atau kalimat لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ (La ilaha illallah) disebut sebagai kalimat pembeda antara umat muslim dan lainnya pada hari kiamat kelak. Di samping itu, membaca kalimat thayyibah akan mengantar pembacanya pada keselamatan dari siksa kubur.
Diriwayatkan dari Ibnu 'Amr RA yang mengutip perkataan Rasulullah SAW, "Orang yang selalu membaca kalimat 'La ilaha illallah' tidak merasa takut ketika ajal tiba dan di alam kubur." (HR Ibnu Majah dan Tirmidzi).
Hadits lain yang telah dimarfu'kan Ali bin Abi Thalib menyebutkan, membaca kalimat,"La ilaha illallah al malikul haqqul mubiin," sebanyak seratus kali setiap harinya akan diganjarkan keselamatan dari siksa kubur.
مَنْ قَالَ لَا إِلهَ إِلَّا اللَّهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ الْمُبِينُ فِي كُلِّ يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ كَانَ لَهُ أَمَانًا مِنَ الْفَقْرِ، وَيُؤْمَنُ مِنْ وَحْشَةِ الْقَبْرِ، وَاسْتُجْلِبَ بِهِ الْغِنَى، وَاسْتُقْرِعَ بِهِ بَابُ الْجَنَّةِ
Artinya: "Siapa saja yang membaca kalimat 'Laa ilaaha illallah al malikul haqqul mubin' sebanyak 100 kali setiap harinya maka pasti aman dari kemiskinan, dari siksa kubur, terbuka pintu rezeki dan pintu surga baginya." (HR Dailami, Khatib, dan Abu 'Aliyah)
4. Wafat pada Hari Jumat
Wafat pada hari Jumat termasuk dalam salah satu perkara yang dapat menjadi penghalang seseorang dari siksa kubur. Dari Abdullah bin Amr RA yang mengutip sabda Rasulullah SAW:
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوتُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ إِلاَّ وَقَاهُ اللَّهُ فِتْنَةَ الْقَبْرِ
Artinya: "Tidak ada seorang muslim pun (laki-laki atau perempuan, anak kecil maupun dewasa) meninggal dunia pada hari Jumat atau pada malam Jumat. Melainkan Allah akan melindunginya dari fitnah kubur." (HR Ahmad)
Meski demikian, Pengasuh Lembaga Pengembangan Dakwah Al Bahjah Cirebon Buya Yahya mengingatkan, kebenarannya hanya dapat dipastikan oleh Allah SWT. Pasalnya, masih ada beberapa dosa besar yang tidak dapat diampuni oleh-Nya.
"Apakah orang yang meninggal pada hari Jumat akan pasti diampuni dosanya? Belum tentu, karena mungkin masih ada dosa yang tidak diampuni oleh Allah SWT," kata Buya Yahya, dikutip dari arsip detikcom.
Sebab itu, Buya Yahya berpendapat, hal ini sebaiknya disikapi dengan berprasangka baik (husnudzan) pada orang yang wafat di hari Jumat. Bukan sebaliknya, mendorong seseorang enggan berusaha dan hanya berharap dapat meninggal pada hari Jumat.
(rah/nwk)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026
Merapat! Lowongan di BP Haji Bisa untuk Nonmuslim