Alam kubur atau alam barzakh adalah fase kehidupan setelah kematian. Alam ini merupakan tempat persinggahan bagi ruh manusia setelah meninggal dunia.
Tidak semua manusia bisa lolos ketika di alam kubur. Hanya mereka yang beriman dan taat kepada Allah SWT yang mampu mendapatkan kenikmatan di sana.
Dalam buku Biografi dan Akidah Imam Al-Muzani karya Abu Utsman Kharisman dijelaskan bahwa membaca Surah Al-Mulk setiap malam sebelum tidur dapat menjadi pelindung dari siksa kubur. Pernyataan ini didukung oleh hadits yang telah dishahihkan oleh Al-Hakim dan Adz-Dzahaby.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
من قَرَأَ ( تبَارك الَّذِي بِيَدِهِ الْملك ) كل لَيْلَة مَنعه الله بهَا من عَذَاب الْقَبْر وكنّا في عهد رسولِ الله -صلّى الله عليه وسلّم- نسمّيها المانعة
Artinya: "Barang siapa yang membaca Tabaarakalladzii biyadihil mulku (surah Al Mulk) tiap malam, Allah SWT akan mencegahnya dari siksa kubur. Kami (para sahabat) di masa Rasulullah SAW menamakannya (surah) Al Maani'ah (yang mencegah dari azab kubur)." (HR An Nasa'i)
Keutamaan Membaca Surah Al Mulk
Selain menyelamatkan manusia dari siksa kubur, surah Al Mulk juga memiliki keutamaan lainnya jika diamalkan, di antaranya adalah:
1. Memberi Syafaat di Akhirat
Abduh Zulfidar Akaha dalam bukunya Panduan Praktis Doa dan Dzikir Sehari-hari menjelaskan bahwa salah satu keutamaan membaca Surat Al-Mulk adalah sebagai penyejuk hati pada hari kiamat. Hal ini didukung oleh hadits riwayat Tirmidzi yang menyatakan,
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ عَبَّاسٍ الْجُشَمِىِّ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ إِنَّ سُورَةً مِنَ الْقُرْآنِ ثَلاَثُونَ آيَةً شَفَعَتْ لِرَجُلٍ حَتَّى غُفِرَ لَهُ وَهِىَ سُورَةُ تَبَارَكَ الَّذِى بِيَدِهِ الْمُلْكُ
Artinya: "Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar, telah menceritakan pada kami Muhammad bin Ja'far, telah menceritakan kepada kami Syu'bah, dari Qotadah, dari 'Abbas Al Jusyamiy, dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda, 'Ada suatu surat dari Al-Quran yang terdiri dari tiga puluh ayat dan dapat memberi syafa'at bagi yang membacanya, sampai dia diampuni, yaitu: Tabaarakalladzii biyadihil mulku...' (Surat Al Mulk)," (HR Tirmidzi).
2. Dihapus Dosa-dosanya
Dalam hadits riwayat Abu Dawud dan Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda bahwa Surat Al Mulk memiliki keutamaan sebagai pemberi syafaat bagi umat muslim. Sehingga mereka dapat memperoleh ampunan atas dosa-dosanya.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مِنَ القُرْآنِ سُوْرَةٌ ثَلَاثُوْنَ آيَةً شَفَعَتْ لِرَجُلٍ حَتَّى غُفِرَ لَهُ، وَهِيَ تَبْرَكَ الَّذِي بِيَدِهِ المُلْكُ ...
Artinya: "Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah bersabda, "Di antara Al-Qur'an ada surah yang berisi 30 ayat yang dapat memberi syafaat kepada seseorang sampai ia diampuni, yaitu surah Al-Mulk." (HR Abu Dawud dan At-Tirmidzi)
Amalan Lain yang Dapat Menyelamatkan dari Siksa Kubur
Selain membaca surah Al Mulk, ada beberapa amalan lain yang bisa menyelamatkan manusia dari siksa kubur. Berikut beberapa di antaranya:
1. Jihad di Jalan Allah
Berdasarkan kajian Indah Permatasari, S.Pd dalam bukunya Perbuatan tak Disengaja Membuat Dosa yang Memberatkan Siksa Kubur, seseorang yang gugur saat berjihad di jalan Allah SWT akan mendapatkan keistimewaan terbebas dari siksa kubur. Hal ini sejalan dengan hadits riwayat Fadhdhalah ibn Ubaid.
"Setiap yang gugur akan selesai amalnya, kecali yang meninggal pada saat bertugas jaga di jalan Allah. Amalnya akan terus tubuh sampai hari kiamat dan ia akan aman dari fitnah kubur." (HR At Tirmidzi dan Abu Daud)
2. Membaca Kalimat Thayyibah
Kalimat 'La ilaha illallah' tidak hanya menjadi identitas keislaman seseorang, tetapi juga berfungsi sebagai benteng pertahanan yang kokoh dari siksa kubur. Rasulullah SAW menegaskan bahwa sering mengucapkan kalimat thayyibah akan menentramkan jiwa saat menghadapi sakaratul maut.
Lebih lanjut, hadits lain menyebutkan bahwa membaca 'La ilaha illallah al malikul haqqul mubiin' secara konsisten akan memberikan jaminan keselamatan di alam kubur.
مَنْ قَالَ لَا إِلهَ إِلَّا اللَّهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ الْمُبِينُ فِي كُلِّ يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ كَانَ لَهُ أَمَانًا مِنَ الْفَقْرِ، وَيُؤْمَنُ مِنْ وَحْشَةِ الْقَبْرِ، وَاسْتُجْلِبَ بِهِ الْغِنَى، وَاسْتُقْرِعَ بِهِ بَابُ الْجَنَّةِ
Artinya: "Siapa saja yang membaca kalimat 'Laa ilaaha illallah al malikul haqqul mubin' sebanyak 100 kali setiap harinya maka pasti aman dari kemiskinan, siksa kubur, terbuka pintu rezeki dan pintu surga baginya." (HR Dailami, Khatib, dan Abu 'Aliyah)
3. Wafat dalam Keadaan Sakit Perut
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda bahwa seseorang yang meninggal dunia akibat sakit perut akan mendapatkan kedudukan sebagai syahid.
وَمَنْ مَاتَ فِي الْبَطْنِ فَهُوَ شَهِيدٌ.
Artinya: "Dan siapa saja yang mati karena sakit perut, maka dia mati dalam keadaan syahid." (HR Muslim)
Abdullah bin Yasar juga meriwayatkan sebuah hadits yang menyatakan bahwa mereka yang wafat karena sakit perut tidak akan mengalami siksa di alam kubur. Beliau berkata:
كُنْتُ جَـالِسًا وَسُلَيْمَانُ بْنُ صُرَدٍ وخَالِدُ بْنُ عُرْفُطَةَ، فَذَكَرُوا أَنَّ رَجُلاً تُوُفِّيَ، مَاتَ بِبَطْنِهِ، فَإِذَا هُمَا يَشْتَهِيَـانِ أَنْ يَكُونَا شُهَدَاءَ جَنَازَتِهِ فَقَـالَ أَحَدُهُمَا لِلآخَرِ: أَلَمْ يَقُلْ رَسُولُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ يَقْتُلُهُ بَطْنُهُ فَلَنْ يُعَذَّبَ فِيْ قَبْرِهِ؟ فَقَـالَ اْلآخَرُ: بَلَى. وفي رواية [صَدَقْتَ].
Artinya: "Aku duduk bersama Sulaiman bin Shurad dan Khalid bin 'Urfuthah, mereka menyebutkan ada seseorang yang meninggal karena sakit perut. Keduanya berkeinginan untuk menyaksikan jenazahnya, maka salah satu dari keduanya berkata kepada yang lainnya, 'Bukankah Rasulullah bersabda, 'Siapa saja yang meninggal karena sakit perut, maka dia tidak akan disiksa di dalam kuburnya.' Lalu yang lainnya berkata, 'Betul apa yang kamu ucapkan'." (HR An-Nasa'i, At-Tirmidzi, Ibnu Hibban, dan Ahmad)
4. Wafat di Hari Jumat
Berdasarkan hadits riwayat Abdullah bin Amr, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa mereka yang wafat pada hari Jumat berpotensi mendapatkan keistimewaan terhindar dari siksa di alam kubur.
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوتُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ إِلاَّ وَقَاهُ اللَّهُ فِتْنَةَ الْقَبْرِ
Artinya: "Tidak ada seorang muslim pun (laki-laki atau perempuan, anak kecil maupun dewasa) meninggal dunia pada hari Jumat atau pada malam Jumat. Melainkan Allah akan melindunginya dari fitnah kubur." (HR Ahmad)
Akan tetapi, Buya Yahya menekankan bahwa hanya Allah SWT yang Maha Mengetahui segala sesuatu, termasuk ampunan atas dosa-dosa hamba-Nya. Oleh karena itu, sebagai hamba yang baik, kita hendaknya senantiasa berikhtiar dan berdoa memohon husnul khatimah.
"Apakah orang yang meninggal pada hari Jumat akan pasti diampuni dosanya? Belum tentu, karena mungkin masih ada dosa yang tidak diampuni oleh Allah SWT," kata Pengasuh Lembaga Pengembangan Dakwah Al Bahjah Cirebon itu, dikutip dari arsip detikcom.
Oleh karena itu, Buya Yahya menganjurkan kita untuk senantiasa berprasangka baik kepada Allah SWT terkait ketentuan waktu wafat seseorang. Jangan sampai keyakinan akan keutamaan wafat pada hari Jumat membuat kita lalai dalam beramal saleh.
(hnh/inf)
Komentar Terbanyak
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi
Info Lowongan Kerja BP Haji 2026, Merapat!