Sederet Amalan yang Bisa Menyelamatkan dari Siksa Kubur!

Sederet Amalan yang Bisa Menyelamatkan dari Siksa Kubur!

Hanif Hawari - detikSumut
Kamis, 12 Des 2024 05:00 WIB
Ilustrasi amalan di bulan Rajab.
Foto: Ilustrasi. (Istimewa/Unsplash.com)
Jakarta -

Seseorang yang wafat dan telah berada di alam kubur, maka ia tidak membawa apapun dari dunia kecuali amal perbuatannya. Keluarga, harta maupun benda yang selama hidup di dunia begitu dicintai, tidak lagi ikut bersamanya.

Namun, Rasulullah SAW mengajarkan ada beberapa amalan yang dapat menjadi penyelamat manusia dari siksa kubur. Lantas apa saja amalan tersebut? Berikut penjelasannya.

Deretan Amalan Penghalang Siksa Kubur

Melansir detikHikmah, bahwa dalam sebuah hadits dikatakan, amal saleh menjadi satu-satunya bekal yang mengiringi jenazah di alam kubur. Rasulullah SAW bersabda,

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

يتْبعُ الميْتَ ثلاثَةٌ: أهلُهُ ومالُه وعمَلُه، فيرْجِع اثنانِ ويبْقَى واحِدٌ: يرجعُ أهلُهُ ومالُهُ، ويبقَى عملُهُ

Artinya: "Mengiringi mayat (ke kuburannya) diikuti oleh tiga perkara. Maka pulang kembali dua perkara dan tetap tinggal bersamanya satu perkara. Mayat diiringi oleh keluarganya, hartanya, dan amalnya. Maka pulang kembali keluarga dan hartanya dan tetap tinggal amal perbuatannya." (HR Bukhari dan Muslim)

ADVERTISEMENT

Berikut sederet amalan yang bisa dibawa sang mayit untuk menyelamatkannya dari siksa kubur.

1. Membaca Kalimat Thayyibah

Ucapan 'La ilaha illallah' memiliki banyak keutamaan. Kalimat ini tidak hanya menjadi identitas seorang muslim, tetapi juga menjadi tameng yang melindungi kita dari siksa kubur.

Rasulullah SAW bersabda bahwa orang yang sering mengucapkan kalimat thayyibah akan merasa tenang saat menghadapi kematian. Selain itu, hadits lain menyebutkan bahwa dengan membaca 'La ilaha illallah al malikul haqqul mubiin' secara rutin akan mendapatkan keselamatan di alam kubur.

مَنْ قَالَ لَا إِلهَ إِلَّا اللَّهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ الْمُبِينُ فِي كُلِّ يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ كَانَ لَهُ أَمَانًا مِنَ الْفَقْرِ، وَيُؤْمَنُ مِنْ وَحْشَةِ الْقَبْرِ، وَاسْتُجْلِبَ بِهِ الْغِنَى، وَاسْتُقْرِعَ بِهِ بَابُ الْجَنَّةِ

Artinya: "Siapa saja yang membaca kalimat 'Laa ilaaha illallah al malikul haqqul mubin' sebanyak 100 kali setiap harinya maka pasti aman dari kemiskinan, siksa kubur, terbuka pintu rezeki dan pintu surga baginya." (HR Dailami, Khatib, dan Abu 'Aliyah)

2. Meninggal Dunia di Hari Jumat

Sebuah hadits menyebut seseorang meninggal pada hari Jumat akan berpeluang terhindar dari siksa kubur. Diriwayatkan Abdullah bin Amr, Rasulullah SAW bersabda,

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوتُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ إِلاَّ وَقَاهُ اللَّهُ فِتْنَةَ الْقَبْرِ

Artinya: "Tidak ada seorang muslim pun (laki-laki atau perempuan, anak kecil maupun dewasa) meninggal dunia pada hari Jumat atau pada malam Jumat. Melainkan Allah akan melindunginya dari fitnah kubur." (HR Ahmad)

Namun, Buya Yahya mengingatkan bahwa hanya Allah yang mengetahui pasti apakah seseorang akan mendapatkan ampunan. Sebaiknnya sebagai hamba tetap berikhtiar dan berdoa agar mendapatkan husnul khatimah.

"Apakah orang yang meninggal pada hari Jumat akan pasti diampuni dosanya? Belum tentu, karena mungkin masih ada dosa yang tidak diampuni oleh Allah SWT," kata Pengasuh Lembaga Pengembangan Dakwah Al Bahjah Cirebon itu, dikutip dari arsip detikcom.

Oleh karena itu, Buya Yahya menyarankan untuk berprasangka baik kepada orang yang meninggal pada hari Jumat. Jangan menjadi malas beramal karena berharap meninggal pada hari itu.

3. Meninggal Dunia dalam Keadaan Sakit Perut

Ada hadits yang menyebutkan bahwa orang yang meninggal karena sakit perut tidak akan disiksa di kubur. Hadits ini diriwayatkan oleh Abdullah bin Yasar yang berkata,

كُنْتُ جَـالِسًا وَسُلَيْمَانُ بْنُ صُرَدٍ وخَالِدُ بْنُ عُرْفُطَةَ، فَذَكَرُوا أَنَّ رَجُلاً تُوُفِّيَ، مَاتَ بِبَطْنِهِ، فَإِذَا هُمَا يَشْتَهِيَـانِ أَنْ يَكُونَا شُهَدَاءَ جَنَازَتِهِ فَقَـالَ أَحَدُهُمَا لِلآخَرِ: أَلَمْ يَقُلْ رَسُولُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ يَقْتُلُهُ بَطْنُهُ فَلَنْ يُعَذَّبَ فِيْ قَبْرِهِ؟ فَقَـالَ اْلآخَرُ: بَلَى. وفي رواية [صَدَقْتَ].

Artinya: "Aku duduk bersama Sulaiman bin Shurad dan Khalid bin 'Urfuthah, mereka menyebutkan ada seseorang yang meninggal karena sakit perut. Keduanya berkeinginan untuk menyaksikan jenazahnya, maka salah satu dari keduanya berkata kepada yang lainnya, 'Bukankah Rasulullah bersabda, 'Siapa saja yang meninggal karena sakit perut, maka dia tidak akan disiksa di dalam kuburnya.' Lalu yang lainnya berkata, 'Betul apa yang kamu ucapkan'." (HR An-Nasa'i, At-Tirmidzi, Ibnu Hibban, dan Ahmad)

Diikutip detikHikmah dalam hadits lain, Rasulullah SAW bersabda bahwa orang yang meninggal karena sakit perut akan mati dalam keadaan syahid. Hadits ini disampaikan oleh Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda,

وَمَنْ مَاتَ فِي الْبَطْنِ فَهُوَ شَهِيدٌ.

Artinya: "Dan siapa saja yang mati karena sakit perut, maka dia mati dalam keadaan syahid." (HR Muslim)

4. Berjuang di Jalan Allah

Menurut buku Perbuatan tak Disengaja Membuat Dosa yang Memberatkan Siksa Kubur (Perbuatan yang disepelekan namun berakibat dahsyat) karya Indah Permatasari, S.Pd, yang dikutip detikHikmah, bahwa seorang yang meninggal saat bertugas di jalan Allah SWT akan terbebas dari siksa kubur.

Hal ini berdasarkan hadis dari Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Fadhdhalah ibn Ubaid.

"Setiap yang gugur akan selesai amalnya, kecali yang meninggal pada saat bertugas jaga di jalan Allah. Amalnya akan terus tubuh sampai hari kiamat dan ia akan aman dari fitnah kubur." (HR At Tirmidzi dan Abu Daud)

5. Membaca Surah Al Mulk

Buku Biografi dan Akidah Imam Al-Muzani karya Abu Utsman Kharisman menyebutkan bahwa membaca surah Al-Mulk setiap malam sebelum tidur dapat menyelamatkan kita dari siksa kubur. Hal ini didukung oleh hadits yang dishahihkan al Hakim dan adz Dzahaby.

من قَرَأَ ( تبَارك الَّذِي بِيَدِهِ الْملك ) كل لَيْلَة مَنعه الله بهَا من عَذَاب الْقَبْر وكنّا في عهد رسولِ الله -صلّى الله عليه وسلّم- نسمّيها المانعة

Artinya: "Barang siapa yang membaca Tabaarakalladzii biyadihil mulku (surah Al Mulk) tiap malam, Allah SWT akan mencegahnya dari siksa kubur. Kami (para sahabat) di masa Rasulullah SAW menamakannya (surah) Al Maani'ah (yang mencegah dari azab kubur)." (HR An Nasa'i)

Wallahu a'lam.

Baca selengkapnya di sini




(mjy/mjy)


Hide Ads