4 Sahabat Nabi yang Menulis Al-Qur'an pada Masa Rasulullah

4 Sahabat Nabi yang Menulis Al-Qur'an pada Masa Rasulullah

Kristina - detikHikmah
Sabtu, 29 Jul 2023 16:00 WIB
An old and historic Islamic scientist is working in his studio writing, reading and exploring.
Ilustrasi sahabat nabi yang menulis Al-Qur'an pada masa Rasulullah SAW. Foto: Getty Images/iStockphoto/HStocks
Jakarta -

Penulisan Al-Qur'an telah dilakukan pada masa Rasulullah SAW. Sejumlah riwayat menyebut, ada empat hingga lima sahabat nabi yang menuliskannya.

Dalam Kitab Al-Itqan fi 'Ulumil Qur'an karya Imam Jalaluddin al-Suyuthi, terdapat sejumlah riwayat yang menerangkan sahabat nabi yang menulis Al-Qur'an. Di antaranya, Ibnu Abi Dawud mengeluarkan riwayat dengan sanad yang shahih dari Muhammad bin Ka'ab al-Qardhi, ia mengatakan,

"Telah menghimpun (menulis) Al-Qur'an pada masa Rasulullah SAW sebanyak lima orang dari Anshar, yaitu Mu'adz bin Jabal, Ubadah bin Shamit, Ubay bin Ka'ab, Abu Darda', dan Abu Ayyub al-Anshari."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun, Imam al-Baihaqi meriwayatkan dalam kitabnya, al-Madkhal, dari Ibnu Sirin bahwa ada empat sahabat nabi yang menulis Al-Qur'an yang namanya tidak diperselisihkan. Mereka adalah Mu'adz bin Jabal, Ubay bin Ka'ab, Zaid bin Tsabit, dan Abu Zaid. Mereka berbeda pendapat tentang dua dari tiga orang, yaitu Abu Darda' dan Utsman, sebagian pendapat menyebut Utsman dan Tamim ad-Dari.

Riwayat lain menyebut ada enam sahabat nabi yang menulis Al-Qur'an kala itu. Imam al-Baihaqi dan Ibnu Abi Dawud meriwayatkan dari Asy-Sya'bi, ia berkata, "Telah menghimpun (menulis) Al-Qur'an pada masa Nabi SAW enam orang, yaitu Ubay bin Ka'ab, Zaid bin Tsabit, Mu'adz, Abu Darda', Sa'ad bin Ubaid, dan Abu Zaid. Dan Mujammi' bin Jariyah dia telah mengambil Al-Qur'an kecuali dua atau tiga surat."

ADVERTISEMENT

Imam an-Nasa'i juga mengeluarkan sebuah riwayat dengan sanad shahih dari Abdullah bin Umar, ia berkata, "Aku telah mengumpulkan (menulis) Al-Qur'an, kemudian aku membacanya pada setiap malam." Kemudian berita itu sampai kepada Nabi SAW, maka beliau bersabda, "Bacalah Al-Qur'an dalam satu bulan (khatam)..."

Penulisan Al-Qur'an pada masa Rasulullah SAW ini disebut masih sangat sederhana, yaitu di atas lontaran kayu, pelepah kurma, tulang, dan batu.

Penulisan Al-Qur'an setelah Wafatnya Rasulullah

Mengutip buku Studi Ulumul Qur'an karya Muhsin dan Erha Saufan Hadana, penulisan Al-Qur'an secara tertib dilakukan setelah semua ayatnya turun, yaitu saat wafatnya Rasulullah SAW. Kemudian Allah SWT mengilhamkan kepada Khulafaur Rasyidin agar penulisan tersebut disusun menjadi sebuah mushaf.

Ada sebuah riwayat yang menyebut bahwa Ali bin Abi Thalib RA menulis Al-Qur'an sesuai urutan turunnya setelah Rasulullah SAW wafat. Riwayat ini dikatakan oleh Ibnu Hajar.

Penyusunan Al-Qur'an menjadi sebuah mushaf diyakini berasal dari kekhalifahan Utsman bin Affan RA. Terdapat empat orang panitia pada masa tersebut yang bertugas menulis beberapa naskah Al-Qur'an menggunakan huruf yang telah disetujui.

Para ulama sepakat memberi nama dengan istilah rasm al-mushaf (tulisan mushaf). Ada pula yang mengaitkan istilah tersebut dengan nama Khalifah Utsman bin Affan RA, sehingga menyebutnya Rasm 'Utsman atau Al-Rasm Al-Utsmani. Demikian seperti dijelaskan dalam buku Diskursus Munasabah Al-Qur'an: Dalam Tafsir Al-Mishbah karya Hasani Ahmad Said.




(kri/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads